Senin (23/3/2020), Bupati Thaher Hanubun melakukan sejumlah kunjungan ke fasilitas-fasilitas publik yang krusial untuk mengamati langkah pencegahan dan penanganan Covid-19 di sana.
Bupati Thaher memulai kunjungan dari RSUD Kares Sadsuitubun, Langgur. Kemudian rombongan bersama-sama menuju Bandara Karel Sadsuitubun.
Ia turut memantau kedatangan 49 warga yang baru tiba di bandara dengan pesawat maskapai Wings Air dari Ambon.
Mereka satu persatu diperiksa dengan menggunakan pengukur suhu tubuh. Demi melakukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh, beberapa dari warga yang baru datang pun diperiksa di posko Covid-19 yang tersedia di Bandara Karel Sadsuitubun.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Karel Sadsuitubun turut mendapingi dalam kunjungan tersebut. Kemudian ia juga menceritakan tentang pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh petugas kesehatan bandara.
“Pemeriksaan dilakukan sesuai standar yang diberikan, beberapa item yang dibutuhkan untuk melengkapi keperluan demi pencegahan di Bandara Karel Sadsuitubun juga sudah dipesan,” jelasnya.
Pemerintah daerah Maluku Tenggara berupaya bergerak cepat merespon perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Setelah temuan dugaan suspek di Ambon, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun langsung memerintahkan jajarannya untuk mengetatkan pemeriksaan di pintu-pintu masuk ke Maluku Tenggara, baik di bandara maupun pelabuhan.
Langkah tegas dan antisipatif ini dilakukan mengingat hingga saat ini belum terdeteksi adanya suspek atau Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Maluku Tenggara.
Bupati Thaher Hanubun juga telah mengkoordinasikan langkah-langkah pencegahan untuk meredam penyebaran Covid-19.
Minggu (15/3/2020) lalu, Bupati Thaher menggelar rapat dengan sekretaris daerah (Sekda), para kepala OPD, staf ahli, asisten serta forkopimda, dan stakeholder lainnya.
Rapat ini guna menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait percepatan penanganan penyebaran Covid-19.
Thaher pada rapat tersebut memberi arahan terkait dengan kesiapan pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Maluku Tenggara.
Ia meminta agar informasi mengenai pencegahan Covid-19 dapat diteruskan secara baik kepada seluruh masyarakat, tak terkecuali yang berada di daerah yang paling terjauh sekalipun.
Bupati juga mengarahkan agar dibuka beberapa posko penanganan penyebaran Covid-19 di Maluku Tenggara. Mulai dari kesiapan fasilitas kesehatan, dalam hal ini RSUD Karel Satsuitubun Langgur, dalam menangani suspek atau pasien positif Covid-19.
Pemerintah daerah menurutnya juga telah bersinergi dengan kepolisian, TNI, Bea Cukai dan beberapa lembaga lainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Maluku Tenggara.
Masyarakat diminta tidak langsung menghakimi
Menanggapi isu yang beredar di kalangan masyarakat Maluku Tenggara mengenai adanya warga yang positif Covid-19 di wilayahnya, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun pun menggelar jumpa pers pada kunjungannya di RSUD Karel Sadsuitubun.
Pada jumpa pers tersebut turut hadir pula Kapolres Maluku Tenggara, Dandim 1503, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan dokter RSUD.
Thaher menyampaikan jumpa pers tersebut digelar karena perlu adanya klarifikasi dari pemerintah agar kepanikan berlebih tidak timbul di tengah masyarakat.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus dr Ketty Notanubun, pada kesempatan tersebut, membenarkan bahwa seorang warga Maluku Tenggara telah menjalani pemeriksaan Covid-19.
“Jadi memang benar tanggal 22 Maret 2020 kemarin kami mendapatkan informasi adanya seorang perempuan di Kabupaten Maluku Tenggara yang diduga suspek karena mempunyai riwayat ke luar negeri yaitu Abu dhabi,” jelas Notanubun.
Notanubun menjelaskan bahwa pasien tersebut telah menjalani pemeriksaan darah dan radiologi di RSUD Karel Saduitubun. Hasil pemeriksaan menunjukkan, warga tersebut tidak memiliki kelainan dan gejala-gejala Covid-19 sehingga dikategorikan ke dalam ODP (Orang Dalam Pemantauan).
“Dini hari pukul 01.45 WITA sudah mendapat konfirmasi dari rumah sakit bahwa yang bersangkutan tidak menunjukkan kelainan atau gejala terkait Covid-19, sehingga dikategorikan sebagai ODP. Sudah diberikan obat-obatan dan akan terus kami pantau,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sehari sebelumnya pihaknya menerima laporan warga, kemudian setelah mengetahui keberadaan warga tersebut rapat konsultasi dengan bupati, Kapolres, dan Dandim 1503 langsung digelar.
Berdasarkan rapat tersebut diputuskan bahwa warga tersebut dijemput untuk dibawa ke RSUD Karel Sadsuitubun dan menjalani pemeriksaan.
Namun, ternyata penjemputan menggunakan ambulans membuat masyarakat langsung berasumsi bahwa warga tersebut adalah pasien dengan Covid-19 positif. Padahal penjemputan dilakukan hanya untuk tindakan pemeriksaan.
Notanubun mengimbau masyarakat agar tidak langsung mencurigai atau memvonis seseorang positif menderita Covid-19. Terutama orang-orang yang baru kembali dari luar negeri atau luar daerah. Ini karena tim medis sendiri perlu melakukan beberapa tahap pemeriksaan untuk memastikannya.
“Ada tahapannya mulai dari ODP (orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), PDP terkonfirmasi, baru positif," ujar Notanubun.
Tindakan tegas untuk penyebar hoax
Kapolres Maluku Tenggara AKBP Alfaris Pattiwael SIK menegaskan bahwa kepolisian dapat menindak tegas oknum-oknum penyebar hoax terkait pasien positif Covid-19. Hal ini, katanya sudah tercantum dalam Maklumat Kapolri.
“Semua informasi terkait perkembangan Covid-19 di Maluku Tenggara hanya akan keluar dari satu pintu yaitu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Masyarakat diimbau untuk tidak cepat termakan isu-isu yang belum tentu kebenarannya,” katanya.