Advertorial

Ini Perlindungan Tepercaya untuk Keluarga Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 02/04/2020, 09:37 WIB

Sejak awal 2020, virus corona telah menghebohkan dunia. Hampir seluruh negara di dunia mengkonfirmasi bahwa warganya terinfeksi, tak terkecuali Indonesia juga tak luput dari wabah COVID-19 ini. Dilansir dari Kompas.com, hingga Minggu, (29/03/2020) terkonfirmasi ada 1.285 orang positif virus ini.

Virus ini menyebar dengan sangat cepat, pemerintah telah memerintahkan seluruh warganya untuk menjaga jarak atau social distancing. Salah satunya dengan berdiam di rumah, baik belajar, bekerja, atau beribadah, semua diminta untuk dilakukan di rumah. Larangan ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang sangat cepat.

Mengingat sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, masyarakat dihimbau untuk tidak mudik. Hal ini juga bertujuan untuk meminimalkan penyebaran virus ke area lain.

Pasalnya, virus ini bisa saja menular secara tidak langsung ke orang lain, bahkan keluarga sendiri, tanpa disadari oleh si pembawa virus.

Virus ini memiliki gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan batuk. Namun, jika terpapar COVID-19 biasanya disertai dengan sesak nafas yang semakin memburuk tiap harinya.

Maka dari itu, untuk mencegahnya, Anda harus memiliki imun tubuh yang baik. Makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga menjadi pola hidup yang dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang fit.

Namun, jika Anda tiba-tiba batuk, jangan langsung panik. Sebenarnya, batuk bukan penyakit, tetapi sebuah gejala dari suatu penyakit. Makanya, memiliki tubuh dengan imun yang kuat menjadi sangat penting. Selain itu, Anda harus mengobati batuk secepat mungkin.

Jika batuk, cobalah untuk meredakannya dengan obat batuk herbal dengan yang sudah terstandar (OHT). Sebab, obat batuk herbal tersebut sudah teruji secara ilmiah dan juga terstandar cara pembuatannya dengan standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

OB Herbal dan OB Herbal Junior. DOK. OB Herbal OB Herbal dan OB Herbal Junior.

Saat ini, obat batuk herbal yang sudah terstandar dan halal adalah OB Herbal. Dengan kandungan yang 100 persen herbal terbukti efektif meredakan batuk dan melegakan tenggorokan, apalagi didukung oleh hasil pengujian secara ilmiah di laboratorium farmakologi dan toksikologi Fakultas Farmasi UGM.

OB Herbal diformulasikan dari bahan-bahan herbal dengan komposisi yang komplit , tanpa alkohol, dan tidak menyebabkan kantuk.

Salah satu kandungan utamanya adalah jahe. Tanaman herbal ini mampu menghambat sintesis sitokin pro-inflamasi sehingga efektif meredakan radang pada tenggorokan atau saluran pernafasan. Selain itu, jahe juga efektif meningkatkan daya tahan tubuh.

Kandungan lainnya yang ada dalam OB Herbal adalah jeruk nipis, daun thymi, dan madu yang mampu mengencerkan dahak serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Bagi anak-anak, tersedia OB herbal Junior yang terbuat dari 100 persen bahan herbal, yaitu jahe, jeruk nipis, kencur, thymi, daun mint, akar manis, dan biji pala. Dilengkapi pula dengan madu dan meniran yang tak hanya meredakan batuk, tetapi juga mampu menjaga daya tahan tubuh si kecil.

Sama dengan OB Herbal, OB Herbal Junior juga tidak menyebabkan kantuk. Hal ini tentu tidak akan mengganggu aktivitas belajar dan bermain anak di rumah.

Jadi, untuk meredakan batuk di masa pandemi ini, Anda bisa konsumsi OB Herbal untuk dewasa dan OB Herbal Junior untuk anak-anak. Informasi lebih lanjut mengenai OB herbal silakan klik di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau