Advertorial

Petani Binaan PT Pertamina Gas afiliasi Siap Ekspansi Hingga 14 Hektar

Kompas.com - 29/04/2020, 08:54 WIB

Kompas.com – Meskipun tengah berada dalam pandemi virus corona, sekelompok petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu di Desa Cilamaya, Kecamatan Wetan tetap bersemangat dalam bertani.

Menurut Saluyu Aep Endang Sudrajat selaku Ketua Gapotkan, para petani telah melawati tahap semai dan pemupukan organik tahap kedua.

Meski sempat khawatir akan terkendala karena wabah Covid-19, para petani merasa bersyukur karena akses terhadap pupuk organik dan bibit tidak terkendala. Mereka pun berharap, pada Juni 2020 ini, para petani anggota Gapoktan Saluyu sudah bisa menikmati hasil panen musim pertama.

“Kami sangat berharap meskipun sedang ada wabah, kami tetap bisa menghasilkan produk pangan untuk masyarakat,” ujarnya Aep.

Gapoktan Binaan PT Pertamina Gas afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT PGN Tbk yang dikenal dengan program pertanian ramah lingkungan ini, bahkan berencana untuk menambah luasan lahan tanam hingga 100 persen dibandingkan tahun lalu.

Aep mengatakan bahwa sejak mendapatkan pendampingan mengelola pertanian ramah lingkungan dari Pertagas beberapa tahun lalu, petani telah berhasil melakukan dua kali panen di tahun 2019. Hasilnya cukup menggembirakan, sebanyak 7 ton padi per hektar, untuk total 7 hektar lahan digarap.

“Karena kami lihat hasilnya bagus, kami pun ingin menambah luasan lahan di tahun 2020, dari 7 hektar, menjadi 14 hektar,” ungkap Aep.

Zainal Abidin selaku Manager Communication, Relation, dan CSR PT Pertamina Gas pun memberikan apresiasi atas kegigihan kelompok tani binaannya untuk tetap berproduksi di tengah pandemi.

“Mereka ini adalah salah satu pejuang ketahanan pangan negeri. Pertagas menaruh perhatian besar terhadap isu ini” ujar Zainal.

Oleh karena itu, Pertagas pun menyambut baik keinginan Gapoktan Saluyu menambah ekspansi lahannya di tahun 2020 ini.

“Apalagi mereka berinisiatif menanggung seluruh biaya sewa lahan tanpa bergantung lagi dari perusahaan,” jelas Zainal.

Meski demikian, Pertagas akan tetap ikut berkontribusi dalam penampingan untuk pelatihan bagi anggota kelompok petani yang baru bergabung untuk mengikuti pelatihan pertanian ramah lingkungan,

“Kami juga akan membantu terkait pengadaan pupuk organik, meskipun sebagian sudah diproduksi dan didanai oleh para petani sendiri,” tambah Zainal.

Zainal berharap, kesuksesan Gapoktan Saluyu akan memicu para petani lain untuk tetap semangat berjuang di garda terdepan menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com