Advertorial

Apakah Bijak Menggunakan Kredit Online Ketika Menghadapi Pandemi Corona?

Kompas.com - 29/04/2020, 17:00 WIB

Dilansir dari Kompas.com, ketika wabah corona masuk ke Indonesia, permintaan masyarakat akan pinjaman online atau kredit online terus meningkat. Otoritas Jasa Keuangan mencatat sebanyak Rp 95,39 triliun pinjaman online disalurkan ke debitur pada Februari lalu.

Pinjaman melambung hampir 8 persen dari awal tahun dan 17 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Bila melihat kejadian seperti ini, bisa disimpulkan bahwa fintech yang mempunyai layanan pinjaman maupun kredit online bisa menjadi solusi untuk membantu menstabilkan serta menjaga cash flow seseorang yang tidak mempunyai dana darurat atau tidak mau mencairkan aset maupun investasi yang dimiliki.

Namun, dalam situasi apapun jangan langsung asal mengajukan kredit online, Anda harus tetap bijak mempertimbangkan kemampuan untuk membayarnya kembali dan berhati-hati dalam memilih fintech mana yang memberikan layanan terbaik.

Maka dari itu, perhatikanlah tiga hal berikut agar tetap bijak mengajukan kredit online ketika menghadapi pandemi corona.

Pinjam sesuai kebutuhan

Jika Anda berniat untuk menggunakan kredit online di tengah wabah corona ini, pilah lah kebutuhan yang sekiranya sangat penting untuk memenuhi kelangsungan hidup di rumah saja.

Misalnya, bahan makanan, kebutuhan kesehatan seperti vitamin dan obat-obatan, PLN, PAM, pulsa, dan kebutuhan mendadak seperti renovasi rumah ataupun biaya rumah sakit.

Jadi, pinjaman Anda lebih bermanfaat. Lupakan dulu keinginan konsumtif seperti kredit online untuk kebutuhan entertainment seperti membeli kebutuhan fashion, gadget, maupun make up.

Mengingat kebutuhan pokok dan kesehatan meningkat setelah ada wabah corona, tidaklah bijak untuk menggunakan kredit online untuk kebutuhan konsumtif seperti di atas.

Pinjaman harus sesuai kemampuan

Sekalipun berutang untuk hal yang bermanfaat, bukan berarti Anda tidak memperhitungkan kembali kemampuan untuk membayar tagihannya nanti. Rasio cicilan yang sehat tidak akan melebihi 30 persen pendapatan bulanan.

Bila Anda mempunyai tagihan lebih dari 30 persen, risikonya arus keuangan bisa jadi berantakan.

Supaya Anda bisa mempersiapkan dana untuk membayar tanggung jawab yang akan dibayar, maka menghitung rasio utang menjadi sangat penting. Jangan sampai kebutuhan harian malah terganggu karena jumlah utang melebihi kemampuan Anda.

Fintech yang menyediakan layanan kredit online sebenarnya sangat membantu keuangan, apalagi dalam keadaan mendesak. Namun, utang tetaplah utang. Sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan.

Maka, untuk menghasilkan manfaat dari sebuah utang, jangan gegabah dan harus bijak dalam mengelolanya, ya.

Pilih pinjaman online dengan informasi yang transparan

Di situasi yang mendesak seperti sekarang, tidak sedikit orang yang gegabah dalam mengajukan pinjaman. Mereka yang gegabah tidak melihat kembali deskripsi bunga, denda, dan hal-hal lain yang nantinya akan mempengaruhi jumlah pinjaman.

Pada akhirnya, tagihan bisa jadi membengkak dan lembaga pinjaman online yang seharusnya memudahkan, justru menjadi bumerang buat Anda.

Oleh karena itu, pilih dengan cerdik lembaga pinjaman online yang secara transparan memberikan informasi mengenai segala biaya yang dikenakan, mulai dari bunga, biaya administrasi, biaya denda, dan sebagainya.

Salah satunya Kredivo, yang memberikan pinjaman dalam bentuk limit kredit untuk digunakan belanja online, atau dicairkan dalam bentuk dana tunai.

Bunga yang dikenakan Kredivo paling rendah dibandingkan lembaga sejenis, yaitu sebesar 2,95 persen per bulan dengan limit mencapai Rp 30 juta untuk akun yang sudah Premium.

Lalu Anda bisa menggunakan layanan pay later dengan bunga 0 persen ataupun cicilan tanpa kartu dengan limit hingga Rp 30 juta, bunga 2,95 persen per bulan dan tenor 3/6/12 bulan yang bisa gunakan di 350 lebih e-commerce di Indonesia.

Khusus layanan Pinjaman Tunai, terdapat biaya administrasi sebesar 6 persen yang akan dipotong langsung dari dana yang akan dikirim ke rekening. Untuk angsuran yang telat dibayar, Kredivo mengenakan biaya keterlambatan sebesar 3 persen.

Simulasi kredit atau cicilan dengan Kredivo juga ditampilkan di awal secara transparan pada aplikasi sebelum nasabah menyetujui perjanjian cicilan. Jadi, tidak ada biaya tersembunyi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com