Advertorial

Masif Operasikan Jalan Tol Baru, Jasa Marga Capai Pertumbuhan Aset Hingga 20,94 Persen di Tahun 2019

Kompas.com - 30/04/2020, 15:33 WIB

Pada tahun 2019, Jasa Marga telah mampu menggandakan bisnisnya dengan panjang tol beroperasi mencapai hampir dua kali lipat dari tahun 2016.

Pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru ini menyumbang total aset dari sisi Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp 99,68 triliun atau meningkat sebesar 20,94 persen dari tahun 2018.

Di tengah ekspansi pembangunan proyek jalan tol baru, Jasa Marga tetap dapat menjaga kinerja keuangan yang solid. Jasa Marga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,21 triliun, tetap stabil di tengah ekspansi bisnis jalan tol.

Hal ini juga didukung oleh keberhasilan Perseroan dalam menjaga pertumbuhan EBITDA yang pada tahun 2019 mencapai nilai Rp 6,88 triliun atau tumbuh sebesar 14,26 persen dari tahun 2018, sedangkan untuk Margin EBITDA sebesar 62,65 persen.

Ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif. Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp 10,98 triliun, tumbuh 12,26 persen dari tahun 2018, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp 10,13 triliun, naik 12,11 persen dari tahun 2018 dan pendapatan usaha lain Rp 853,47 miliar, naik 14,08 persen dari tahun 2018.

Pengoperasian ruas jalan tol baru yang telah beroperasi mulai tahun 2016 hingga 2019 telah berkontribusi pada peningkatan pendapatan tol.

Penambahan jalan tol operasi

Jasa Marga juga terus konsisten melakukan ekspansi guna menjaga pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Total enam jalan tol baru sepanjang 161,58 kilometer berhasil dioperasikan oleh Jasa Marga di tahun 2019.

Dengan demikian, hingga akhir tahun 2019 Jasa Marga berhasil mengoperasikan total 1.162 km jalan tol. Enam jalan tol baru yang beroperasi di tahun 2019 adalah:

1. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi VII (Sei Rampah - Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 km.

2. Pandaan-Malang Seksi I-IV (Pandaan - Pakis) sepanjang 35,38 km.

3. Gempol-Pandaan Tahap II (Pandaan IC - Pandaan) sepanjang 1,56 km.

4. Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 km.

5. Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 38,00 km.

6. Balikpapan-Samarinda Seksi II-IV (Samboja - Simpang Jembatan Mahkota 2) sepanjang 66,24 km.

Dengan beroperasinya jalan tol baru tersebut, Jasa Marga juga turut menyumbang pencapaian bisnis jalan tol dengan mengoperasikan jalan tol pertama di Ibu Kota Negara (IKN) Baru yang sekaligus jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

Dengan adanya jalan tol ini, akan memangkas perjalanan yang sebelumnya tiga jam menjadi satu jam sehingga akan memperlancar konektivitas dua kota kegiatan ekonomi bisnis Balikpapan dan Samarinda yang saling melengkapi, pengembangan kawasan industri, serta mempercepat akses masuk ke kawasan inti wilayah IKN.

Peningkatan pelayanan & pengembangan teknologi operasi

Dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan, sepanjang tahun 2019 Jasa Marga meningkatkan pelayanan dengan memberlakukan perubahan sistem transaksi dan pengembangan teknologi operasi.

Menjelang periode mudik Lebaran tahun 2019, Jasa Marga melakukan perubahan sistem transaksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan melakukan relokasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke arah Timur, yaitu GT Cikampek Utama (arah Palikanci) dan GT Kalihurip Utama (arah Cipularang).

Keseharian pelayanan operasional juga terus ditingkatkan dengan menerapkan teknologi dalam bidang pelayanan serta pengendalian lalu lintas. Salah satunya dalam rangka pengendalian atas dimensi dan beban tonase muatan yang kerap dilakukan oleh angkutan truk.

Jasa Marga telah membangun sistem deteksi yang dilengkapi Weigh In Motion (WIM) yang terdapat di Jalan Tol Semarang ABC, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Surabaya-Gempol dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono.

Tidak hanya itu, Jasa Marga juga telah memiliki sejumlah Smart CCTV di beberapa ruas Jalan Tol Jasa Marga Group yang berfungsi untuk memantau kecepatan kendaraan dan menghitung jumlah lalu lintas.

Untuk menambah kapasitas transaksi dan mengurang antrean di gerbang tol serta menyiasati keterbatasan lahan, Jasa Marga juga membangun Oblique Approach Booth (OAB) yang dapat direlokasi dalam waktu kurang dari 2 x 24 jam.

OAB telah diimplementasikan di beberapa ruas Jalan Tol Jasa Marga Group, di antaranya di GT Cengkareng Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, GT Banyumanik Jalan Tol Semarang-Solo, GT Kali Kangkung Jalan Tol Semarang-Batang, GT Kejapanan Utama Jalan Tol Surabaya-Gempol, GT Cikunir 2 Jalan Tol JORR Seksi E1.

Tak hanya itu, Jasa Marga juga telah mempersiapkan implementasi teknologi Nir Henti untuk pembayaran di jalan tol sebagaimana telah ditargetkan oleh Pemerintah.

Jasa Marga terus melakukan uji coba terbatas pembayaran tol Single Lane Free Flow (SLFF) with barrier dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) berbasis server yang dikenal dengan nama FLO, baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Bali.

Di tahun 2019, Jasa Marga menggandeng LinkAja sebagai sumber pendanaan konsumen untuk pembelian Voucher Elektronik (VE) yang dapat digunakan untuk pembayaran tarif tol melalui aplikasi FLO.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com