Advertorial

Apakah Bijak Menggunakan Pinjaman Cepat untuk Sekolah Anak?

Kompas.com - 22/05/2020, 19:34 WIB

Tak terasa tahun ajaran baru akan tiba pada sekitar bulan Juli nanti. Sebagai orang tua, tentu bulan ini menjadi bulan yang penuh dengan pengeluaran. Terlebih di tengah situasi pandemi seperti sekarang, kebutuhan di tahun ajaran baru mungkin bikin tambah pusing kepala. 

Apabila masih punya atau dapat Tunjangan Hari Raya (THR), dana ini bisa dialihkan untuk biaya tahun ajaran baru. Jika tidak mendapatkannya atau sudah habis, pinjaman cepat online mungkin jadi opsi yang sudah ada di kepala Anda. 

Akan tetapi, jangan asal ambil pinjaman cepat online. Kondisi ekonomi yang sedang melemah karena dampak penyebaran Covid-19, membuat banyak orang turut menghadapi krisis keuangan. 

Akibatnya, saat ini banyak penawaran pinjaman cepat berbasis online tidak berizin menawarkan layanan palsu ke masyarakat yang sedang menghadapi krisis keuangan ataupun membutuhkan dana cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. 

Jangan sampai juga pinjaman ini dijadikan tumpuan terus menerus, ya. Biaya pendidikan idealnya perlu disusun dan disiapkan tabungannya sejak dini, bukan bersumber dari pinjaman. 

Oleh karena itu, agar Anda tidak salah langkah dan pilih lembaga keuangan untuk pendidikan anak, mari perhatikan hal berikut:

1. Pilih pinjaman yang sudah terdaftar OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga resmi yang mengawasi fintech di Indonesia, sudah menutup lebih dari 144 fintech abal-abal pada tahun 2019. 

OJK juga sudah merilis daftar aplikasi yang bisa dijadikan acuan saat hendak memilih aplikasi pinjaman dana secara online

Untuk melihat jasa pinjaman dana online yang aman, Anda bisa menghubungi OJK di nomor layanan konsumen yang dimilikinya, atau melihat sendiri di website OJK mengenai daftar website dan aplikasi pinjaman dana yang terbaik.

2. Pilih pinjaman dengan informasi yang transparan

Di situasi yang mendesak seperti sekarang, tidak sedikit orang yang gegabah dalam mengajukan pinjaman. Mereka yang gegabah tidak melihat kembali deskripsi bunga, denda, dan hal-hal lain yang nantinya akan mempengaruhi jumlah pinjaman. 

Pada akhirnya, tagihan bisa jadi membengkak dan lembaga pinjaman online yang seharusnya memudahkan, justru menjadi bumerang buat Anda. 

Oleh karena itu, Anda harus cerdik memilih lembaga pinjaman cepat online yang secara transparan memberikan informasi mengenai segala biaya yang dikenakan. Mulai dari bunga, biaya administrasi, biaya denda, dan sebagainya. 

Salah satunya adalah Kredivo yang memberikan pinjaman dalam bentuk limit kredit untuk digunakan belanja online, atau dicairkan dalam bentuk dana tunai. 

Bunga yang dikenakan Kredivo sangat kompetitif dibanding lembaga keuangan konvensional, yaitu sebesar 2,95 persen per bulan dengan limit mencapai Rp 30 juta untuk akun yang sudah Premium. 

Kemudian, Anda bisa menggunakan layanan pay later dengan bunga 0 persen ataupun cicilan tanpa kartu dengan limit hingga Rp 30 juta, bunga 2,95 persen per bulan dan tenor 3,6, hingga 12 bulan yang Anda bisa gunakan di 350 lebih e-commerce di Indonesia. 

Khusus layanan Pinjaman Tunai, terdapat biaya administrasi sebesar 6 persen yang akan dipotong langsung dari dana yang akan dikirim ke rekening. Untuk angsuran yang telat dibayar, Kredivo mengenakan biaya keterlambatan sebesar 3 persen. 

Simulasi kredit atau cicilan dengan Kredivo juga ditampilkan di awal secara transparan pada aplikasi sebelum nasabah menyetujui perjanjian cicilan. Jadi, tidak ada biaya tersembunyi.

3. Pinjam sesuai kemampuan

Walaupun jenis utang yang diambil termasuk produktif atau untuk hal yang bermanfaat, bukan berarti Anda tidak memperhitungkan kembali kemampuan untuk membayar tagihannya nanti. 

Umumnya, rasio cicilan yang sehat tidak akan melebihi 30 persen pendapatan bulanan. Bila Anda mempunyai tagihan lebih dari 30 persen, risikonya arus keuangan bisa jadi berantakan. 

Agar Anda bisa mempersiapkan dana untuk membayar tagihan pada bulan berikutnya, maka menghitung rasio utang dan mempersiapkan pos-pos pengeluaran menjadi sangat penting. Jangan sampai kebutuhan harian malah terganggu karena jumlah utang melebihi kemampuan Anda. 

Fintech yang menyediakan layanan kredit online sebenarnya sangat membantu keuangan, apalagi dalam keadaan mendesak. Akan tetapi, utang tetaplah utang, sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan. 

Untuk menghasilkan manfaat dari sebuah utang, jangan gegabah dan harus bijak dalam mengelolanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com