Advertorial

Di Tengah Pandemi, Pertamina Tetap Tuntaskan Proyek Strategis Nasional RDMP Balikpapan

Kompas.com - 28/05/2020, 21:10 WIB

Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina tetap menuntaskan proyek strategis nasional, salah satunya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang saat ini progresnya telah mencapai 16,32 persen. Progress ini naik dari capaian triwulan 1-2020 yang tercatat 15,02 persen.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, progress RDMP Balikpapan saat ini masih on the track, meskipun dalam pelaksanaan pengerjaannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi covid-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs rupiah terhadap dollar. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional dapat segera terwujud,” ujar Fajriyah.

Fajriyah menambahkan, progress RDMP Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan yakni engineering 6,05 persen, Procurement 5,85 persen, Construction 4,38 persen dan Commisioning 0,03 persen sehingga secara keseluruhan mencapai 16,32 persen.

Proyek RDMP dan GRR secara keseluruhan, tambah Fajriyah, saat ini mempekerjakan sekitar 5.000 tenaga kerja di mana mayoritas di RDMP Balikpapan.

Pada umumnya pekerja di RDMP Balikpapan berasal dari pekerja lokal, sehingga Pertamina harus terus menjaga keberlangsungan proyek ini agar ekonomi masyarakat di wilayah operasi bisa terus tumbuh dan bergerak maju.

Menurut Fajriyah, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.

Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.

Sejalan dengan The New Normal, Pertamina telah menyiapkan Protokol Perlindungan Covid-19 untuk melindungi pekerja, pelanggan, pemasok serta mitra bisnis.

Penerapan Protokol tersebut antara lain dengan mewajibkan penggunaan masker, sarung tangan, jaga jarak atau social distancing serta penyemprotan disinfektan pada seluruh area operasi.  

“Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR sesuai target. Harapannya, pada tahun 2026, kita sudah mandiri dengan tidak lagi mengimpor BBM,” tutup Fajriyah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com