PT Pertamina (Persero) berhasil memperoleh penghargaan dari ajang internasional bergengsi bidang manajemen European Foundation for Management Development (EFMD) - Excellence in Practice (EIP) Gold Award untuk kategori Talent Development. Penghargaan tersebut diberikan untuk program Catalyser yang dikembangkan Pertamina.
EFMD sendiri merupakan organisasi pengembangan manajemen SDM berskala global yang berpusat di Brussels, Belgia. EFMD menjadi badan akreditasi internasional untuk business schools dan corporate learning dengan lebih dari 900 anggota di 91 negara.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan, peserta program Catalyser telah berperan penting terhadap kebijakan pemerintah dan pengelolaan energi nasional di tingkat nasional.
“Peserta program Catalyser juga memegang peranan kunci dan berkontribusi signifikan dalam proyek-proyek internasional,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Para prinsipnya, ungkap Nicke, key stakeholders pada prinsipnya mendukung sepenuhnya dampak positif program Catalyser dalam mempersiapkan pemimpin masa depan Pertamina untuk menghadapi tantangan di sektor energi.
Sementara itu, Direktur SDM Pertamina, Koeshartanto mengatakan, Catalyser merupakan program akselerasi pengembangan kapabilitas kepemimpinan terbesar di kawasan Asia Tenggara.
“Tujuannya untuk mempersiapkan talent terbaik di Pertamina Group, untuk mengisi posisi pimpinan strategis perusahaan dalam kurun waktu 4-5 tahun mendatang,” imbuhnya.
Pengembangan program Catalyser, ujar Koeshartanto, Pertamina berkolaborasi dengan partner kelas dunia, seperti Deloitte dan INSEAD. Selain itu, Pertamina juga bekerja sama dengan Tjitra & Associates dan Bob Aubrey Associates sebagai Senior Advisor yang berpengalaman di bidangnya.
“Sebagai calon leader Pertamina masa depan, peserta Catalyser akan memiliki peran strategis atas keberlangsungan perusahaan,” pungkasnya.
Koeshartanto menambahkan, Pertamina sebagai BUMN strategis bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan energi berkelanjutan bagi Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia.
“Pertamina memiliki visi untuk menjadi perusahaan berskala global yang kompetitif di sektor energi, untuk itu perlu disiapkan SDM yang berkualitas dunia,” ungkapnya.
Menurut Koeshartanto, Program Catalyser yang berlangsung selama 2 tahun merupakan rangkaian program akselerasi pengembangan talent melalui metode blended learning.
Adapun metode tersebut termasuk pengalaman internasional, penugasan proyek, pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), serta pelatihan dan mentoring oleh Senior Leaders.
“Efektivitas Program Catalyser diukur melalui peningkatan kompetensi dan keterlibatan peserta dalam proyek strategis, perpindahan peserta ke posisi strategis, kapabilitas kepemimpinan, dan pengembangan pribadi,” tutupnya.
EFMD (European Foundation for Management Development) adalah organisasi pengembangan manajemen SDM berskala global yang berpusat di Brussels, Belgia. EFMD merupakan badan akreditasi internasional untuk business schools dan corporate learning dengan lebih dari 900 anggota di 91 negara.