Advertorial

Organisasi Baru Pertamina Jadi Bagian Transformasi Bisnis Masa Depan

Kompas.com - 14/06/2020, 15:15 WIB

Dalam mengahadapi New Normal, Pertamina akan menjalankan bisnis dengan cara baru untuk mendapatkan hasil terbaik. Hal ini dilatarbelakangi oleh proses transformasi dan pembentukan Holding BUMN Migas yang sesuai dengan roadmap BUMN.

Proses tersebut dilakukan melalui perubahan organisasi sekaligus susunan Direksi Pertamina sesuai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan PT Pertamina (Persero). Jika semula berjumlah 11 orang, kini direksi menjadi 6 orang dan beberapa di antaranya juga mengalami perubahan nomenklatur.

Direktur Utama : Nicke Widyawati
Direktur SDM : Koeshartanto
Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
Direktur Penunjang Bisnis : M. Haryo Yunianti
Direktur Logistik & Infrastuktur : Mulyono
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha : Iman Rachman

Sementara itu, direktorat operasional yang sebelumnya ada di Pertamina akan masuk ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk, yaitu subholding Upstream, subholding Refinery & Petrochemical, subholding Commercial & Trading, subholding Power & New and Renewable Energi, serta Shipping Company.

Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding Gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak 2018.

Secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

Sedangkan subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing, serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan. 

Dengan perubahan organisasi tersebut, portofolio bisnis Pertamina di masa depan akan lebih luas dan bergerak ke pengembangan usaha di luar rantai nilai energi konvensional, seperti energi baru terbarukan, bahan bakar nabati, dan teknologi digital.

“Ini merupakan bagian transformasi bisnis, sebagaimana beberapa perusahaan energi kelas dunia lainnya berhasil lakukan untuk meningkatkan nilai perusahaannya, seperti Total, ExxonMobil dan Petronas,” ungkap VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (12/06/2020).

Ia juga menjelaskan bahwa seluruh proses perubahan ini akan dilakukan secara sistematis melalui roadmap yang telah disusun dengan best effort dan bersungguh-sungguh untuk menjaga kelangsungan hubungan kerja dengan seluruh pekerja Pertamina

Melalui struktur baru ini, diharapkan juga Pertamina menjadi lebih agile (lincah), fokus, dan cepat dalam pengembangan kapabilitas kelas dunia di bisnisnya masing-masing.

Dengan demikian, dapat mengakselerasi pertumbuhan skala bisnis untuk menjadi perusahaan global energ terdepan dengan nilai pasar 100 miliar dollar AS dan menjadi penggerak pengembangan sosial di tahun 2024.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com