Advertorial

Selamat! Bank Yudha Bhakti Kantongi Izin Efektif Right Issue dari OJK

Kompas.com - 19/06/2020, 21:13 WIB

PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BYB) telah resmi mendapatkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka right issue pada Kamis (18/06/2020).

BYB melakukan right issue dengan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.320.381.878 lembar saham. Adapun nominal saham yang diterbitkan adalah Rp 100 per saham atau setara 17,65  persen dari modal ditempatkan dan disetor secara penuh.

Harga pelaksanaan right issue tersebut ditetapkan senilai Rp 300 per saham. Dengan demikian, diharapkan BYB akan mengantongi dana segar dari aksi korporasi hingga Rp 396,11 miliar.

BYB menjadwalkan perdagangan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan digelar pada 26 Juni 2020 di pasar reguler dan negosiasi, serta 30 Juni 2020 untuk pasar tunai.

Sementara itu, perdagangan saham tanpa HMETD akan dilakukan pada 29 Juni 2020 di pasar reguler dan negosiasi, serta pada 1 Juli 2020 di pasar tunai.

Pencatatan right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan digelar pada 2 Juli 2020. Periode perdagangan right issue ini digelar pada 2-8 Juli 2020 dan periode penyertaan saham hasil pelaksanaan right issue pada 6-10 Juli 2020.

Tak ada pembeli siaga dalam right issue tersebut. Namun demikian, PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku pemegang saham utama BYB telah menyatakan kesanggupannya untuk mengeksekusi haknya untuk memiliki maksimum saham.

Adapun maksimum saham yang dapat dieksekusi PT Akulaku Silvrr adalah 24,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah hasil right issue.

Sementara itu, PT Gozco Capital dan Asabri telah menyatakan untuk tidak melaksanakan haknya dalam right issue tersebut.

Keduanya dapat mengalihkan haknya dalam HMETD dengan mekanisme pasar melalui BEI. Apabila setelah alokasi ada HMETD yang tidak terserap pasar, maka seluruh sisa tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

Penambahan modal lewat right issue ini dilakukan Bank Yudha Bhakti untuk mewujudkan rencana naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II. 

Modal inti BYB per akhir 2019 telah mencapai Rp 906,88 miliar. Nominal tersebut hampir memenuhi persyaratan BUKU II dengan modal inti Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

Terealisasinya right issue memberikan ruang bagi BYB untuk menjalankan ekspansi bisnisnya. Terlebih saat ini BYB tengah bertransformasi menuju bank digital.

Dana bersih yang diperoleh dari hasil right issue akan digunakan  seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.

Meski di tengah kondisi Covid-19, Perseroan berhasil membukukan net profit sebesar Rp 13,19 miliar pada kuartal I 2020. Laba tersebut memang sedikit turun dari kuartal I 2019 sebesar Rp 14,18 miliar.

Selain itu, BYB juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan mencatatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 29,96 persen pada kuartal I 2020. Meningkat signifikan dari  kuartal I 2019 sebesar 17,83 persen.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com