Advertorial

Bank Mandiri Perkuat Digital Banking, Nasabah Bisa Transaksi di Mana Saja

Kompas.com - 22/06/2020, 15:22 WIB

Bank Mandiri terus memperkuat layanan digital banking-nya. Langkah ini dilakukan menanggapi semakin tingginya kebutuhan masyarakat untuk dapat bertransaksi dengan mudah dan nyaman tanpa harus pergi ke kantor cabang. Buktinya, hingga Mei 2020 jumlah transaksi lewat e-channel Bank Mandiri mencapai 647 juta transaksi.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, tahun ini Bank Mandiri juga telah mempersiapkan beragam strategi di segmen wholesale, UMKM, dan untuk menjadi bank digital modern. Tujuannya untuk mengantisipasi kompetisi di dunia perbankan.

“Salah satu layanan yang jadi unggulan Bank Mandiri adalah aplikasi Mandiri Online. Hingga Mei 2020 pengguna aktifnya sudah mencapai 5 juta nasabah. Nilai transaksi lewat Mandiri Online sudah mencapai Rp 230 triliun,” ujar Rully dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Layanan Mandiri Online kini menjadi platform e-channel utama yang memiliki layanan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah ritel. Aplikasi ini dapat melayani kebutuhan beragam transaksi seperti transfer, pembayaran kartu kredit, pembelian pulsa dan token PLN, pembayaran pajak, BPJS Kesehatan, tagihan telepon, dan transaksi rutin lainnya.

Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melakukan pengisian saldo e-money, informasi transaksi kartu kredit, hingga pembukaan rekening deposito.

Salah satu pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Bank Mandiri pada aplikasi ini adalah fitur pengisian saldo e-money untuk pengguna ponsel bersistem operasi iOS.

Rully melanjutkan, strategi selanjutnya yang disiapkan Bank Mandiri untuk memperkuat channel perbankan digitalnya adalah memperkenalkan layanan Online Onboarding.

Lewat layanan ini masyarakat tidak perlu ke kantor cabang atau mengunduh aplikasi Mandiri Online untuk membuka rekening, tetapi cukup mengakses link join.bankmandiri.co.id melalui ponsel atau melakukan scan QR code.

Layanan tersebut pun mendapat tanggapan positif dari nasabah. Hingga saat ini, kata Rully sudah ada 65 ribu rekening baru yang dibuat lewat layanan tersebut.

Tidak hanya dari segi teknologi, penguatan layanan perbankan digital juga dilakukan Bank Mandiri dengan mengembangkan kompetensi digital tenaga kerjanya agar sejalan dengan pengembangan layanan.

"Pengembangan digital tidak membuat kami mengurangi tenaga kerja, tetapi kami justru melakukan pengembangan skill atau kemampuan pegawai. Nantinya, dengan pengembangan kemampuan ini, pegawai akan siap beradaptasi dari sisi operasional untuk penguatan layanan digital Bank Mandiri," kata Rully.

Untuk memperkuat kapabilitas, lanjut Rully, Bank Mandiri menyediakan berbagai pelatihan dan program pendidikan melalui kerja sama dengan berbagai kampus terbaik di dalam dan luar negeri.

Program pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas teknis, soft-skill, leadership, dan menjadikan karyawan sebagai pembelajar yang tangguh atau memiliki growth mindset.

Dari segi infrastruktur, Mandiri juga terus mengembangkan layanan agar kehadiran Bank Mandiri di masyarakat sekitar dapat lebih dirasakan dan meninjau lokasi cabang yg berdekatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com