Advertorial

Mendorong Perbankan Syariah Menjadi Pilihan Keuangan Masyarakat Indonesia

Kompas.com - 30/06/2020, 00:33 WIB

Porsi pangsa pasar keuangan Syariah di Indonesia mencapai 8,7 persen dibandingkan total aset keuangan nasional. Masyarakat pelaku usaha dan nasabah menunjukkan respon yang positif terhadap perbankan syariah, mengingat populasi Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam.

Ditambah dengan pergerakan masa kini yang menggambarkan kesadaran pencarian produk halal dan geliat kegiatan seperti Halal Expo, Hijrah Festival, Modest Fashion dan produk serta tampilnya cendekiawan-cendekiawan muslim di tanah air.

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menaikkan market share keuangan syariah sampai 20 persen di tahun 2024, setelah sebelumnya hanya sampai di angka 8 persen di 2019.

Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk industri syariah karena statusnya sebagai negara dengan muslim terbanyak di dunia. 

Menurut Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, mengatakan perkembangan ekonomi dan keuangan di Indonesia sudah cukup pesat. Tetapi sesungguhnya masih jauh dari potensi yang dimiliki.

Hal ini dikatakan Ma'ruf saat pidato untuk menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar untuk bidang ilmu manajemen keminatan syariah, Selasa (23/6/2020).

Dilansir dari Kompas.id, menurut data Otoritas Jasa Keuangan per Juli 2019, menyebutkan total aset keuangan syariah (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp1.359 triliun atau tumbuh sekitar 4 persen dari Desember 2018.

Pada tahun 2019, Indonesia juga diakui sebagai negara dengan pasar keuangan syariah terbaik dunia.

Hal ini berdasarkan laporan tahunan perbankan dan keuangan syariah global atau Global Islamic Finance Report 2019 sehingga membuat Indonesia mengungguli Malaysia yang sebelumnya selalu menduduki peringkat teratas sejak 2011.

Akan tetapi, pandemi yang menghadang seluruh dunia dan Indonesia di awal 2020, mengakibatkan tantangan pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai aktivitas perekonomian di seluruh sektor perdagangan dan usaha berskala global.

Penerapan pembatasan sosial dan fisik secara meluas di beberapa kota di Indonesia kian memperburuk pergerakan ekonomi. Meskipun kini aktivitas perekonomian dan masyarakat telah dibuka kembali dengan protokol new normal, pemulihan ekonomi Indonesia masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Terlepas dari kondisi yang sangat menantang saat ini, berbagai inovasi, peluang dan solusi baru bermunculan dan mendukung kelanjutan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.

Teknologi informasi telah menggerakkan kembali interaksi antar sesama lintas batas, bahkan telah mendorong perputaran ekonomi di beberapa sektor, salah satunya e-commerce dan finansial melalui teknologi tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat reaktif untuk mencari solusi dari tantangan yang diakibatkan oleh masa-masa pandemi dan masih jeli untuk melihat peluang.

Nah, pertanyaan selanjutnya, akankah perbankan Syariah dapat memberi kontribusi positif pada perekonomian Indonesia yang berada sedang diterpa badai pandemi?

PT Bank Maybank Indonesia Tbk. selalu percaya keuangan syariah mempunyai potensi yang lebih luas dan bukan hanya untuk masyarakat muslim namun sebagai solusi keuangan yang dapat diterima secara umum.

Berbagai solusi keuangan telah diperkenalkan oleh Maybank Indonesia melalui Unit Usaha Syariahnya dan menegaskan bahwa Industri finansial syariah juga harus dapat memenuhi tanggung jawab sosial dengan mengembangkan nilai-nilai yang berkelanjutan serta memiliki dampak positif di masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan kontribusi Maybank Syariah yang menyumbang sekitar 20 persen dari aset Maybank Indonesia.

Melihat potensi pengembangan produk keuangan syariah yang mampu mendorong pertumbuhan bisnis dan usaha di Indonesia, Maybank Syariah akan segera menggelar forum diskusi.

Nantinya dalam diskusi ini akan menghadirkan para ahli di bidang ekonomi dan juga para pemangku jabatan yang terkait dengan industri keuangan syariah di acara Shariah Thought Leader Forum 2020.

Forum berbasis webinar ini akan di hadiri oleh para pemimpin yang berasal dari berbagai latar belakang seperti CEO Maybank Indonesia Taswin Zakaria, Kepala Maybank Syariah Romy Hardiansyah Buchari, Founding Partner Karim Consulting Indonesia Adiwarman Karim, dan masih banyak lagi.

Bagi pelaku bisnis, nasabah dan pemerhati keuangan berbasis syariah akan mendapatkan sharing dan insights dari para ahli, sehingga mempunyai pengetahuan lebih tentang perbankan syariah.

Terlebih dalam keadaan pandemi seperti ini bisa mengetahui bagaimana cara untuk bisa meraih peluang bisnis yang gemilang.

Selanjutnya, acara ini diselenggarakan pada 2 Juli 2020 secara online di webinar yang bisa diakses di website Maybank Indonesia. Bagi Anda yang berminat silakan klik disini untuk melakukan registrasi acara Shariah Thought Leader Forum 2020 persembahan Maybank Syariah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com