Advertorial

Kawal Transformasi di Tengah Pandemi, Dirut Bank BRI Dinobatkan Jadi CEO Visioner

Kompas.com - 13/07/2020, 18:10 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai menjadi akselerator transformasi di tubuh Bank BRI.

Menanggapi tidak menentunya kondisi ekonomi yang merupaka dampak dari pandemi, saat ini Bank BRI terus mencari cara untuk bertahan dan tetap tumbuh dengan menjadikan transformasi sebagai strategi.

Upaya yang dilakukan Bank BRI tersebut diapresiasi oleh Majalah BUMN Track dalam ajang Anugerah BUMN 2020, Kamis (9/7/2020).

Pada ajang penghargaan tersebut Direktur Utama Bank BRI Sunarso dinobatkan sebagai CEO Visioner Perusahaan Tbk Terbaik dan CEO Talent Development terbaik.

Sementara di kategori korporasi, Bank BRI menyabet penghargaan sebagai BUMN dengan Strategi Pertumbuhan Terbaik, BUMN dengan Transformasi Organisasi Terbaik, BUMN dengan Penerapan GCG Terbaik, dan BUMN dengan Pengembangan SDM Unggul Terbaik. Bank BRI juga berhasil meraih Best Overall BUMN.

Dirut BRI Sunarso mengungkapkan transformasi sebenarnya sudah dilakukan oleh Bank BRI sejak 2016. “Objek transformasi BRI dilakukan di dua area, yakni digital dan culture. Pandemi yang terjadi saat ini mempercepat transformasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dari sisi transformasi digital, kata Sunarso, BRI melakukan inovasi pada produk, proses bisnis, dan operasional, agar tetap dengan perilaku masyarakat dalam menggunakan produk perbankan dari masa ke masa.

Bank BRI menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital  yang bunganya tetap bertumbuh dengan sehat melalui selective growth.

Sedangkan dari sisi transformasi culture Bank BRI melakukan perubahan kultur perusahaan menjadi berbasis kinerja sehingga masing masing individu bisa merancang keberhasilannya sendiri.

“Selain itu dari sisi kultur, penerapan WFH dan flexy working, perubahan fungsi dan peran jaringan kantor BRI, serta penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI kini sudah menjadi sesuatu yang biasa di tengah lingkungan BRI,” terang Sunarso.

Beriringan dengan program transformasi yang sedang dilakukan, BRI juga mengambil peran aktif dalam penyelamatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Krisis kali ini menyerang semua lapisan masyarakat, tak terkecuali UMKM dimana mereka tidak bisa menjalankan aktivitas ekonominya karena pandemi. BRI sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia tidak tinggal diam melihat kondisi yang ada. Sejak awal pandemi BRI telah melakukan terobosan untuk menyelamatkan UMKM di Indonesia,” terang Sunarso.

Hingga akhir Juni 2020 Bank BRI tercatat telah melakukan restrukturisasi terhadap 2,9 juta nasabah UMKM dengan pinjaman mencapai Rp 176 triliun.

Restrukturisasi dilakukan melalui penurunan suku bunga serta penundaan pembayaran suku bunga dan pokok maksimal sampai dengan 12 bulan.

Selain itu BRI juga telah mendistribusikan stimulus tambahan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahap pertama yang telah diterima dari pemerintah senilai Rp 12,9 miliar kepada lebih dari 211 ribu debitur KUR di seluruh Indonesia

Sebagai upaya untuk membangkitkan UMKM, Bank BRI juga telah mendapatkan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun sebagai pelaksanaan PMK Nomor 70.

“BRI berkomitmen akan menyalurkan dana tersebut minimal sebesar Rp 30 triliun dalam tiga bulan ke depan yang difokuskan kepada sektor UMKM pangan dan pertanian yang menjadi prioritas,” imbuh Sunarso.

Komitmen lain yang ditunjukkan perseroan untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia yakni terus melakukan penyaluran KUR secara selektif.

Hingga akhir Juni 2020 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta UMKM. Angka ini setara dengan 46,6 persen dari target yang di breakdown oleh pemerintah.

Selain itu, Sunarso juga mengatakan bahwa krisis yang diakibatkan oleh pandemi saat ini berbeda dengan krisis sebelumnya. Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah perbankan untuk tumbuh.

Menurutnya, pandemi justru menjadi dorongan bagi industri perbankan untuk semakin siap dan semakin meningkatkan pengelolaan manajemen risiko. 

“Krisis sebesar apapun kita itu harus menghadapinya dengan tenang dan kemudian dengan strategic response yang baik. Dengan memiliki strategic response yang baik, sesungguhnya separuh dari krisis itu sudah teratasi. Saya optimis bangsa ini bisa melewati krisis ini dengan baik,” pungkas Sunarso.

Anugerah BUMN 2020 adalah ajang apresiasi bagi perusahaan-perusahaan BUMN yang telah diselenggarakan selama sembilan tahun berturut-turut oleh Majalah BUMN Track.

Tahun ini dewan juri diisi oleh Pengamat BUMN dan Dewan Pakar BUMN Track Dr Tanri Abeng sebagai ketua dewan juri, Direktur Eksekutif PPM Manajemen Prof. Bramantyo Djohanputro, Ph.D., M.B.A, Peneliti Senior INDEF Dr. Enny Sri Hartati, Ketua KNKG Dr. Mas Achmad Daniri M.Ec, dan Pengamat BUMN sekaligus mantan Dirut Garuda Indonesia Dr. Abdulgani, MA.

Selain itu juga Direktur Jasa Pengembangan Organisasi PPM Manajemen Dr. Triono Saputro, Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan PPM Manajemen Andi Ilham Said, Ph.D, partner PwC Consulting Indonesia Lenita Tobing, dan Ketua YLKI Tulus Abadi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com