Advertorial

Cegah Krisis Covid-19, Pemda Maluku Tenggara Buka Lahan Berkebun 28 Hektar

Kompas.com - 14/07/2020, 13:31 WIB

Menghadapi ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara meluncurkan lahan seluas 28 hektar yang dijadikan lahan berkebun masyarakat. Gagasan yang direncanakan sejak lama ini, kini telah memasuki tahap penanaman bibit.

Dalam sambutannya pada cara pembukaan Penamaman Bibit Ve’e Kes Yang, Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengungkapkan selama ini Kabupaten Maluku Tenggara masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pasokan pangan dari luar daerah.

“Setiap bulan Maluku Tenggara membutuhkan 60 ton beras yang didatangkan dari luar daerah, karena itu kami khawatir pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini akan berdampak pada kesediaan pangan di Maluku Tenggara,” ungkap Hanubun dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/07/2020).

Menghadapi risiko ini, Bupati mengajak masyarakatnya mengingat kembali pesan leluhur Kei Yang. Berkebun untuk menyiapkan bekal bagi anak-anaknya atau yang dikenal masyarakat kei dengan istilah Ve’e Kes Yang, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kebun untuk bekal masa depan.

Bupati juga menyampaikan, kebijakan optimalisasi pangan lokal dengan membuka lahan berkebun ini sudah direncanakan jauh hari. Bahkan sebelum dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pertanian dan Instruksi Mendagri.

“Menteri Pertanian baru merencanakan, Kabupaten Maluku Tenggara sudah melaksanakan. Pak Prabowo baru berpikir untuk Kalimantan, Maluku Tenggara sudah memulai,’’ katanya.

“Boleh dibilang Maluku Tenggara sudah selangkah ke depan one step a head,” imbuhnya.

Bupati menjelaskan total luas lahan yang disediakan sebanyak 28 hektar yang tersebar di lima lokasi, yaitu Ohoi (desa) Danar 5 hektar, Ohoi Elar Let 6 hektar, Ohoi Semawi 5 hektar, dan lahan Kantor Bupati 11 hektar.

Bupati Thaher Hanubun membuka lahan seluas 28 hektar di Maluku Tenggara.(Dok. Pemda Maluku Tenggara) Bupati Thaher Hanubun membuka lahan seluas 28 hektar di Maluku Tenggara.

Direncanakan akan ada penambahan 6-10 hektar lahan lagi yang akan dikerjakan beberapa waktu mendatang. Selain itu juga akan diadakan di Kei Besar.

Ve’e Kes Yang dikelola secara kooperatif antara masyarakat dan perangkat daerah, untuk area depan kantor bupati melibatkan masyarakat urban marginal yang kehilangan lahan dan kesempatan bertani akibat pandemi Covid-19,” jelas Bupati.

Kadis Pertanian Malra Felix Tethol dalam laporannya mengungkapkan Kabupaten Maluku Tenggara merupakan daerah pertama di Provinsi Maluku yang menggunakan metode Smart Irigasi yang dikendalikan lewat SMS.

“Dalam Kebun Kei Yang ini kami dibekali dengan Smart Irigasi yang dikendalikan dengan SMS, dan tidak berlebihan kami yang pertama di Maluku bahkan Indonesia Timur. Ini sejalan dengan arahan Bupati,” ungkap Tethol

Petugas dari Dinas Pertanian pun dikerahkan untuk mendampingi dalam proses penanaman.

Masyarakat menyampaikan apresiasi kepada Bupati atas kebijakan ini yang melibatkan masyarakat sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com