Advertorial

Webinar OHU PPSDMA Ke-8: Pentingnya Sikap Optimistis dalam Dunia Kerja di Tengah Pandemi

Kompas.com - 16/07/2020, 18:24 WIB

Sikap optimistis sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, terlebih dalam menghadapi situasi pandemi seperti saat ini.

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur (PPSDMA) Edi Susetyo Prabowo dalam sambutannya pada Webinar One Hour University (OHU) ke-8 dengan topik “Installing Optimism”, Kamis (16/7/2020).

Untuk diketahui, kegiatan OHU kali ini diikuti oleh lebih dari 800 orang peserta serta menghadirkan seorang motivator kepemimpinan dan kebahagiaan, Arvan Pradiansyah.

Arvan Pradiansyah dalam paparannya menjelaskan bahwa “senjata” paling penting dalam bekerja adalah otak yang merupakan ciptaan Tuhan.

“Bukan komputer, tablet, handphone, dan lain-lain, tetapi otaklah yang yang paling penting karena itu adalah ciptaan Tuhan,” paparnya sesuai rilis yang Kompas.com terima pada hari yang sama.

Selain itu, menurut Arvan, rumus untuk membangun sikap optimistis pada diri masing-masing adalah percaya diri dikalikan dengan percaya pada Tuhan (hope).

“Tak hanya itu, lebih baik kita juga jangan membaca tulisan di media-media sosial yang isinya dapat membunuh optimisme,” tegasnya.

Kegiatan OHU kali ini diikuti oleh lebih dari 800 orang peserta serta menghadirkan seorang motivator kepemimpinan dan kebahagiaan, Arvan Pradiansyah.(Kementerian ESDM) Kegiatan OHU kali ini diikuti oleh lebih dari 800 orang peserta serta menghadirkan seorang motivator kepemimpinan dan kebahagiaan, Arvan Pradiansyah.

Sikap seorang pemimpin

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam membangun optimisme di dalam tim. Oleh karena itu, lanjut Arvan, seorang pemimpin wajib memiliki beberapa strategi untuk membangun tim kerja yang bersikap optimis.

“Agar dapat membangun tim yang optimistis (di tengah pandemi), pemimpin bisa membantu seluruh tim dengan mengukur suhu (emosi atau perasaan) para anggota, serta bantah dan debatlah pikiran-pikiran negatif dari para anggota tim agar tetap berpikir positif,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus bersikap optimistis dan membangun optimisme pada bawahannya. Sebab, sikap optimistis itu berada dalam otak manusia dan bersifat abstrak.

Selain pemaparan dari Arvan, kegiatan OHU berjalan dengan diisi paparan, diskusi, dan tanya jawab dari para panelis serta para peserta webinar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com