Advertorial

Inovasi Tiada Henti dari Pegadaian Transformation Office

Kompas.com - 20/07/2020, 13:30 WIB

PT Pegadaian adalah salah satu korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia. Dengan situasi bisnis yang kini berubah, Pegadaian pun ikut berbenah.

PT Pegadaian melakukan transformasi bukan hanya soal kinerja tetapi juga inovasi bisnis. Di usianya yang tidak muda, yaitu 119 tahun, PT Pegadaian terus berinovasi agar bisa bersaing dan menjadi agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat Indonesia.

Perkembangan teknologi digital tidak bisa dihindari dan secara langsung dapat mempengaruhi iklim usaha termasuk perkembangan bisnis yang terjadi dalam PT Pegadaian.

Maka dari itu, PT Pegadaian perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat di era sekarang.

Melalui divisi Pegadaian Transformation Office, sudah cukup banyak produk dan layanan baru yang telah diluncurkan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk keuangan.

Dalam mengikuti perkembangan zaman yang saat ini semua berbasis teknologi, Pegadaian Transformation Office membuat dan meluncurkan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS).

Adanya PDS ini sangat membantu millenial untuk mengakses produk produk-produk digital dari Pegadaian dengan cepat dan mudah.

Aplikasi PDS bisa diunduh di gawai berbasis Android dan Apple. PDS memuat berbagai fitur terkait produk Pegadaian, mulai dari gadai hingga tabung emas.

PT Pegadaian kini tak hanya menyoal peminjaman uang atau penggadaian barang saja, tetapi juga ke lini bisnis non gadai seperti investasi, salah satunya adalah investasi logam mulia.

Tak hanya itu, PT Pegadaian melalui divisi Pegadaian Transformation Office juga menjalin kolaborasi dengan beberapa e-commerce, seperti Tokopedia, Bukalapak, Grab, Gojek, dan Blibli untuk memasarkan produknya.

Kesuksesan produk digital PT Pegadaian tak lepas dari kerja keras Divisi Pegadaian Transformation Office yang digawangi oleh Senior Vice President Digital Transformation Bhimo Hantoro dan Vice President Digital Business Development & Partnership Herdi Sularko.

Para figur ini dan tim berhasil membawa PT Pegadaian untuk mengembangkan dan memajukan layanan digital untuk memasarkan produknya.

Menurut Bhimo, direktorat Pegadaian Transformation Office bekerja seperti layaknya perusahaan startup. Transformasi tidak hanya dari produk yang sudah terdigitalisasi tetapi juga culture dan model bisnis.

“Kami menerapkan model kerja agile agar lebih responsif dan fleksibel terhadap perubahan yang terjadi,” kata Bhimo.

Herdi menambahkan, bahwa transformasi digital di masa sekarang adalah suatu keharusan, dimana sebagian besar orang sudah meyakini being digital is a new normal of life.

“Karena itu, mulai dari aspek produk, channels hingga mindset, harus berorientasi digital,” jelas Herdi.

Adapun produk-produk digital yang sudah diluncurkan dan diterima baik oleh masyarakat di antaranya adalah Tabungan Emas yang menggandeng channel marketplace seperti Tokopedia, Mitra Bukalapak, LinkAja yang juga dapat membuka Portal Pengajuan Produk Pegadaian, dan Blibli.com, yaitu Anamah via Blibli Digital Otomotif.

Selain itu, Pegadaian juga bekerja sama dengan Grab (Mitra Grab Benefits, Grab for Business, GrabKios) dan juga Go-Jek (Go-Pay dan Go-Send for Gadai Online)

Bhimo, Herdi, dan tim Transformation Office seakan mendobrak kebekuan korporasi sekelas BUMN melalui langkah inovatif yang mereka buat dengan pendekatan digital untuk menyasar pasar milenial.

Tak hanya melakukan transformasi pada proses bisnis dan layanan produk, kumpulan anak muda ini juga berhasil mengubah budaya kerja yang kaku menjadi budaya kerja yang fleksibel dan transparan tetapi tetap produktif.

Hal ini terlihat dari suasana bekerja yang face-paced, impactful, serta seru layaknya kantor digital startup dengan konsep open office dan co-working space.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com