Advertorial

#SemuaPastiBisa Hadapi Situasi Ekonomi dengan Investasi di Aplikasi Mulai dari Rp 1 Juta

Kompas.com - 21/07/2020, 19:09 WIB

Ancaman resesi ekonomi karena pandemi virus corona kian nyata mendekat ke Indonesia. Pasalnya, ekonomi dalam negeri diprediksi minus pada kuartal II 2020. 

Apabila pertumbuhan minus tersebut berlanjut hingga kuartal ke depan, dikhawatikan resesi ekonomi akan benar-benar terjadi. 

Ancaman resesi ekonomi juga menghantui hampir seluruh negara di dunia. Bila hal ini terjadi, bukan tidak mungkin Indonesia ikut terkena imbas depresiasi nilai tukar. 

Untuk menjaga tabunganmu dari dampak buruk resesi dan depresiasi nilai tukar, ada baiknya mulai tempatkan tabungan di instrumen investasi yang bisa menjaga nilai mata uang tersebut. 

Beberapa yang dianggap efektif menjaga nilai mata uang adalah tabungan valuta asing (valas) dan instrumen obligasi. 

Mengenal investasi valas dan cara kerjanya 

Cara terbaik untuk memutar uang yang kita miliki dan menjaga nilainya adalah dengan berinvestasi. 

Investasi banyak ragam jenisnya. Tak selalu berupa emas dan properti, tapi juga bisa dalam bentuk mata uang asing atau valas. 

Di Indonesia, mata uang asing sudah lama menjadi alternatif untuk berinvestasi, termasuk bagi pemula. 

Bagaimana investasi valas bisa menguntungkan dan menjaga nilai mata uang yang dimiliki? 

Adapun dollar Amerika Serikat (USD) selalu jadi primadona dalam investasi valas. Sebagai mata uang yang dijadikan acuan oleh berbagai negara, investasi di valas satu ini bisa bikin kamu 'menang banyak'. 

Selain karena harganya yang tinggi bila dijual ke dalam rupiah, USD juga tergolong sulit mengalami penurunan nilai. 

Dalam hal investasi valuta asing, keuntungan bisa langsung diperoleh dari selisih konversi mata uang. 

Sebagai contoh, pada 1998 lampau, kurs Rp 2.000 per USD tiba-tiba melonjak hampir Rp 20.000 per USD. Ini artinya, jika seseorang memiliki tabungan USD 1.000, yang semula modalnya hanya Rp 2 juta akan meningkat hingga Rp 20 juta. Menarik bukan? 

Namun perlu diingat, membeli valas tidak bisa dilakukan sembarangan. Nanti bukannya untung malah buntung, lho. Guna menjamin keamanan, pilihlah tempat-tempat terpercaya untuk mulai investasi valas seperti bank atau institusi keuangan resmi lainnya. 

Salah satunya, bisa lewat digibank Rekening Valas yang memungkinkan investor untuk berinvestasi valas hingga ke 10 mata uang asing dengan nilai tukar dan bunga kompetitif. 

Menariknya lagi, investasi valas di digibank by DBS tidak dikenai biaya rekening dan biaya konversi sama sekali.   

Selain itu, transaksi bisa diakses secara online kapan saja dan dimana saja, tanpa perlu ke kantor cabang. Termasuk, urusan pembukaan rekening valas di digibank by DBS. Ini semua bisa dilakukan langsung dari Aplikasi digibank by DBS. 

Mengenal investasi obligasi pasar sekunder dan cara kerjanya 

Selain investasi valas, investor juga bisa mulai berinvestasi di instrumen obligasi. Sebelumnya, obligasi pasar sekunder ini ditawarkan dengan minimal investasi yang cukup besar yaitu dari 100juta rupiah. Tapi, saat ini digibank sudah membuka akses untuk siapapun yang mau berinvestasi di obligasi pasar sekunder dengan minimal mulai dari Rp 1 juta (untuk FR) dan USD1.000 (untuk INDON & INDOIS). Saat ini digibank by DBS masih menjadi satu-satunya bank yang memberikan akses ini kepada masyarakat Indonesia. 

Melalui aplikasi digital banking digibank by DBS, kini #SemuaPastiBisa bisa berinvestasi obligasi secara online  tanpa harus pergi ke kantor cabang. 

Selain itu, pilihan produk investasi obligasi yang tersedia di aplikasi tersebut lebih lengkap. Pendapatan kupon atau imbal hasilnya pun lebih tinggi dari keuntungan deposito. Bahkan, bisa dimulai dari pembelian minimum Rp 1 juta. 

Panduan investasi obligasi lewat digibank by DBS 

Bagi kamu yang sudah berhasil membuka Tabungan digibank, ikuti langkah berikut untuk panduan investasi obligasi lewat digibank by DBS. 

  1. Login ke dalam Aplikasi digibank by DBS.
  2. Klik menu ‘Obligasi’ dan cek ketersediaan produk. Pastikan kamu sudah memiliki single identification number (SID) untuk mengetahui profile resiko kamu. Untuk registrasi nomor SID bisa dilakukan di aplikasi digibank by DBS.
  3. Cek detail informasi produk dan isi nominal pembelian yang diinginkan.
  4. Lanjutkan prosesnya dengan melakukan konfirmasi dan verifikasi transaksi.
  5. Proses pembelian selesai. Portfolio kamu akan bertambah setelah proses settlement selesai dilakukan. 

Kemudahan juga berlaku apabila kamu ingin menjual kembali produk obligasi yang pernah dibeli. 

  1. Klik laman portofolio di aplikasi digibank. Pilih produk yang akan dijual dan masukkan nominal penjualan.
  2. Lanjutkan prosesnya dengan melakukan konfirmasi dan verifikasi transaksi dengan memasukan password.
  3. Proses selesai. Dana pencairan akan masuk ke rekening digibank setelah tanggal settlement ditentukan. 

Untuk mendapatkan berbagai informasi terkini seputar pengelolaan dan pengembangan keuangan, silakan kunjungin go.dbs.com/SemuaPastiBisa. 

Sementara itu, untuk pengalaman transaksi perbankan yang lebih baik dan memudahkan urusan berinvestasi, silakan unduh aplikasi digibank by DBS yang tersedia di Google playstore. Dengan digibank, #SemuaPastiBisa berinvestasi dimana pun dan kapan pun. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com