Advertorial

Menko Luhut Apresiasi Pertamina Sukses PLBC dan TKDN RDMP Cilacap

Kompas.com - 22/07/2020, 21:23 WIB

KOMPAS.com – Pertamina sukses meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebanyak 41,52 persen dalam Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC). 

Perolehan ini membuktikan Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 30 persen. Total capital expenditure (pengeluaran modal) proyek PLBC senilai 392 juta dollar Amerika Serikat dengan penyerapan 3.000 tenaga kerja. 

Pertamina akan terus berkomitmen meningkatkan TKDN pada proyek lainnya untuk mendorong ekonomi nasional. 

Contohnya, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap yang ditargetkan menggunakan TKDN sebanyak 50 persen dengan target minimal 40 persen dari total investasi 5,8 miliar dollar.  

Penyerapan tenaga kerja sendiri ditargetkan sebanyak 20.000 orang pada puncak produksi dan 500-800 orang pada saat operasional. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berharap, dengan adanya penerapan TKDN yang tinggi, bisa memberikan multiplier effect terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 2 miliar dollar. 

“Dalam 3 tahun terakhir, TKDN di proyek Pertamina terus mengalami peningkatan. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17 persen dan naik menjadi 43,16 persen pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan 1 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20 persen,” ujar Nicke saat meninjau proyek RDMP Pertamina di Cilacap pada Selasa (21/7/2020). 

Nicke menuturkan, secara keseluruhan TKDN pada megaproyek RDMP dan angka reproduksi kasar (GRR) ditargetkan mencapai 30–70 persen. 

“RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe misalnya, TKDN ditargetkan mencapai 30–35 persen, RDMP Balongan tahap 1 TKDN-nya mencapai 70 persen, Balongan Tahap 2 TKDN-nya sebesar 50–60 persen, RDMP Dumia TKDN-nya mencapai 40-50 dan GRR Tuban, TKDN-nya mencapai 40–50 persen,” kata Nicke. 

Capaian Pertamina ini mendapatkan apresiasi oleh pemerintah melalui Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. 

“Implementasi TKDN Pertamina sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk selalu memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan. Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal,” ujar Luhut saat meninjau proyek RDMP di Cilacap. 

Selanjutnya, untuk komitmen penggunaan local content, Pertamina akan fokus menangani serapan TKDN Pertamina Group mulai dari hulu hingga hilir. 

“Sehingga akan menilai TKDN masing-masing proyek sejak fase perencanaan hingga monitoring proyek yang sedang berjalan,” pungkas Nicke. 

Selain TKDN, Pertamina juga mencatat kemajuan proyek RDMP Cilacap dalam early work yang mencapai 25,59 persen per 12 Juli 2020. 

“Kemajuan ini terdapat di beberapa pekerjaan di zona satu seperti cut soil, temp drainase, access road, pemasangan corrugated concrete sheet piles (CCSP), soil fill, clearing, grubbing, soil disposal, dan zona dua, yaitu clearing lokasi pagar laydown,” ujar Nicke. 

Selain itu, di RDMP Cilacap juga akan dibangun New Diesel Hydrotreating Unit (DHT) yang akan menghasilkan solar standar Euro 5. 

Saat ini, pekerjaan DHT sedang dalam tahap pralelang untuk pemilihan licensor yang dimulai dengan basic engineering design package (BEDP). 

“Fasilitas di DHT di RDMP Cilacap tersebut akan meningkatkan produksi diesel dari 348 ribu barrel per stream day (bpsd) menjadi 400 ribu bpsd dengan standar internasional Euro 5. Ini akan melengkapi capaian Pertamina pada PLBC yang mampu memproduksi produk gasoline yang ramah lingkungan dengan standar Euro 4,” kata Nicke. 

Beroperasinya PLBC juga telah mengurangi impor high octane mogas component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan. Hal ini bisa berdampak pada upaya pengurangan impor BBM dan berhasil menghemat devisa negara hingga Rp 10 triliun per tahun. 

Kunjungan ke RDMP dan PLBC kilang Cilacap 

Dalam kunjungan ke Cilacap, Menteri Luhut ditemani Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen. 

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peninjauan proyek PT Pertamina (Persero) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, para menteri juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. 

“Sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barel per bulan dari sebelumnya 1 juta barel,” ujar Luhut. 

Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. Ia berharap ke depannya cakupannya lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, tetapi juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com