Advertorial

Happy Mom Happy Baby, Bangun Kelekatan Emosi Sejak Bayi dalam Kandungan

Kompas.com - 24/07/2020, 18:30 WIB

Editor : Hisnudita Hagiworo

Oleh Dr. Linda Primana, M.Si., Psikolog| Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

KOMPAS.com - Kehadiran janin di dalam kandungan seorang ibu merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang membawa kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. Namun, menjalani kehamilan tidaklah mudah.

Ibu akan mengalami perubahan fisik selama hamil. Perubahan fisik tersebut akan turut memengaruhi kondisi psikologis ibu yang juga menjadi faktor penentu pertumbuhan janin berlangsung optimal.

Ini karena kelekatan antara ibu dan anak sudah terbentuk sejak anak berada di dalam kandungan. Kelekatan ibu dengan janin selama masa kehamilan menjadi penentu keberhasilan praktik-praktik parenting yang dilakukan setelah anak lahir.

Selain itu, keterikatan secara psikologis (maternal fetal attachment) dapat memengaruhi kesehatan fisik serta mental ibu dan janin (Atashi, Kohan, Salehi, & Salehi, 2018).

Ibu yang banyak memiliki perasaan positif selama kehamilannya akan lebih terjaga kesehatannya. Dampaknya akan membuat janin merasa tenang berada di dalam kandungan, menyerap makanan secara sempurna, bertumbuh, dan berkembang secara optimal.

Sebaliknya, ibu yang merasa tertekan dan diliputi emosi negatif selama kehamilannya akan lebih sering mengalami gangguan kesehatan. Hal ini juga berdampak terhadap janin.

Janin merasa gelisah dan cemas, sehingga tidak dapat menyerap makanan dengan optimal sehingga tumbuh kembangnya terganggu.

Secara lebih rinci manfaat kelekatan emosi antara ibu dan janin, serta cara membangunnya sebagai berikut.

Manfaat kelekatan emosi antara ibu dan janin

Pertama, kelekatan emosi akan berdampak pada kesehatan fisik dan mentai ibu juga janin. Kondisi kehamilan yang sehat berpengaruh terhadap kondisi mental psikologis ibu.

Ibu sehat, dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan membuat janin yang ada di dalam kandungannya ikut sehat juga nyaman.

Sebaliknya, jika kondisi kesehatan ibu tidak baik, ia akan merasa cemas dan biasanya menimbulkan dampak, seperti merasakan adanya kontraksi atau gerakan-gerakan bayi yang berlebihan.

Kedua, membantu persiapan menjadi calon orangtua. Keberadaan janin di dalam kandungan menyadarkan ibu bahwa tidak lama lagi dirinya akan menjadi orangtua. Hal ini membuat ibu mulai memikirkan bagaimana pola asuh yang akan dilakukannya, pemberian gizi, dan tumbuh kembang anak kelak.

Ketiga, mengurangi stres dan depresi paska melahirkan. Kelekatan yang sudah dijalin sejak anak dalam kandungan, membuat ibu lebih siap dengan kondisi psikologis pada saat melahirkan dan setelahnya.

Selain itu, dapat mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pengasuhan anak. Baby blues, misalnya.

Keempat, tumbuh kembang anak setelah lahir. Kelekatan emosi yang baik antara ibu dan janinnya yang tercipta pada saat di dalam kandungan, berdampak positif terhadap kelekatan ibu dan anak setelah lahir.

Ibu dan anak akan merasakan hubungan emosional yang lebih dekat. Dengan demikian, ibu akan merasa lebih mudah menghadapi masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kelima, bermanfaat untuk kontrol diri anak. Anak yang diasuh oleh ibu dengan penuh perhatian dan kasih sayang akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

Selain itu, ketenangan dan kontrol diri ibu pada saat hamil memberikan pengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak.

Membangun kelekatan emosi ibu dan janin

Jika sudah mengetahui dampak dan manfaatnya, kini saatnya mencari tahu bagaimana cara untuk membangun kelekatan emosi ibu dan janin.

Ibu bisa meningkatkan hubungan dengan janin secara psikologis dan fisik. Keduanya harus dilakukan agar kelekatan emosi benar-benar terbangun.

Secara psikologis, ibu dapat melakukan hal-hal berikut.

Ibu bisa selalu menggunakan kata-kata positif saat berbicara dan berusaha terbebas dari pikiran serta perasaan negatif.

Lalu, ibu juga harus bisa menerima perubahan hormon dan fisik selama masa kehamilan. Selalu sapa janin dan merespons gerakan bayi dengan mengusap perut.

Jangan lupa juga untuk mengajak janin berbicara dan bernyanyi untuk meningkatkan hubungan emosional.

Ibu hamil juga harus melakukan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, mengembangkan hobi yang dimiliki, seperti memasak, membaca, dan bermain musik.

Peran suami juga diperlukan untuk meningkatkan kedekatan janin dengan ayahnya. Jadi, jangan lupa ajak suami untuk merespons gerakan janin.

Jika ini bukan kehamilan pertama, ajak juga kakak untuk sama-sama menjalin hubungan emosi dengan calon adiknya. Mintalah kakak untuk mengelus perut ibu seolah sedang menyayangi adiknya.

Ibu hamil juga bisa berbagi pengalaman dengan ibu hamil lainnya. Bergabung dan mengikuti komunitas ibu hamil bisa menjadi cara ibu menambah ilmu dan berbagi cerita ke sesama ibu hamil.

Tak lupa untuk selalu bersyukur dan berdoa untuk janin. Ibu bisa membuat doa khusus untuk janin bersama dengan suami. Hal ini juga membantu orangtua dalam menentukan tujuan dan nilai kehidupan keluarga di masa depan.

Selanjutnya, jangan lupa untuk mengimbangi kelekatan emosi yang dibangun secara psikologis dengan memperhatikan kesehatan fisik.

Rajinlah melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan. Kemudian, pantau selalu perkembangan janin dengan menghitung frekuensi gerakan janin dan detak jantungnya.

Menjaga asupan gizi yang seimbang juga harus dilakukan ibu hamil. Selain buah dan sayur, ibu bisa meminum suplemen kalsium untuk mencegah pre-eklampsia sesuai dengan petunjuk dokter, serta meminum air putih yang cukup.

Meski sedang hamil, ibu masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, hindari kegiatan yang terlalu melelahkan dan jangan juga berdiam diri seharian tanpa melakukan kegiatan apapun.

Ibu bisa berolahraga ringan atau mengikuti kelas senam hamil untuk merenggangkan otot dan melakukan persiapan persalinan.

Hal paling penting adalah jadikan kehamilan sebagai masa yang indah dan tak terlupakan. Kelak setelah anak lahir dan dewasa, pengalaman selama hamil buah hati tersebut dapat menjadi sesuatu yang sangat bermakna.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com