Advertorial

Kimia Farma bersama Kitabisa dan Human Initiative Hadirkan Program Bidan Inspiratif di Masa Pandemi

Kompas.com - 27/07/2020, 12:54 WIB

KOMPAS.com - Indonesia diperkirakan akan menghadapi ledakan penduduk pada tahun depan. Indikatornya, ada 400.000 lebih kehamilan baru selama masa pembatasan sosial yang diberlakukan pemeritnah.

Seperti dilansir AFP, Selasa (19/5/2020), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjelaskan bahwa kehamilan baru ini adalah kehamilan yang tidak direncanakan.

Beberapa faktornya adalah klinik kesehatan kecil yang telah ditutup sementara. Selain itu, dokter dan bidan membatasi jumlah pasien, sejak Indonesia menerapkan pembatasan sosial beberapa bulan lalu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di sisi lain 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi penting bagi orangtua. Sebab, pada momen ini menjadi periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak.

Menanggapi hal tersebut, PT Kimia Farma Tbk bersama Kitabisa dan Human Initiative menginisiasi Program Bidan Inspiratif bertemakan “Peran Bidan dalam Menjaga 1000 HPK di Masa Pandemi”.

Program ini merupakan apresiasi terhadap peran bidan, yang pada saat ini tak kalah pentingnya selama penanganan Covid-19 di masyarakat.

"Seperti yang kita ketahui bersama, bidan merupakan tenaga kesehatan yang juga berada di garda terdepan untuk menyelamatkan ibu dan anak saat melahirkan," ujar Dharma Syahputra selaku Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma.

Ia juga berharap dengan segala keterbatasan di situasi pandemi ini, program ini dapat memberikan dukungan penuh kepada para bidan.

Program ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada bidan lain di Indonesia. (Dok. Human Initiative) Program ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada bidan lain di Indonesia.

Alfatih Timur selaku CEO Kitabisa mengungkapkan alasan pihaknya tergerak untuk mengikuti program ini. Selain itu, apresiasi juga ia layangkan kepada para bidan yang merupakan garda terdepan dalam upaya kelahiran sang bayi dan keselamatan sang bunda.

"Banyak bidan yang selama ini bekerja dalam diam. Padahal mereka merupakan garda terdepan pada upaya pertolongan persalinan, hingga mendampingi orangtua dan bayi. Terutama pada 1.000 hari pertama kelahiran," ujar Alfatih

Sementara itu, Vice President Operations Human Initiative Andjar Radite, menyambut baik program ini. Ia berharap sinergi ini bisa berdampak positif untuk bidan.

“Program sinergi ini sangat kami apresiasi di mana di dalamnya terdapat informasi terkait peran bidan di masa pandemi Covid-19. Program ini juga berbagi kisah para bidan yang inspiratif dalam menghadapi pandemi dan mengapresiasi bidan yang menunjukkan inisiatif yang tinggi dalam pengabdiannya di tengah masyarakat," jelas Andjar.

Selain mengapresiasi para bidan, ketiganya berharap program ini dapat memberikan inspirasi dan dapat ditularkan pada bidan-bidan lain di seluruh Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com