Advertorial

Lewat Konser 100 Hari Didi Kempot, KCN Berdonasi untuk Seniman dan Sesama Terdampak Covid-19

Kompas.com - 13/08/2020, 15:30 WIB

KOMPAS.com - Mengenang 100 hari wafatnya maestro campursari Didi Kempot, para seniman Solo menggelar konser bertajuk “Didi Kempot 100 Hari Kepergianmu”. 

Dipandu seniman Sujiwo Tedjo dan Kamidia Radisti, konser tersebut dimeriahkan beberapa seniman seperti, Ratu Keroncong Indonesia Waldjinah, seniman monolog Butet Kertaradjasa, serta penyanyi Yuni Shara, Whawin Laura, dan Endah Laras.  

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga turut hadir sekaligus menyumbangkan lagu dalam konser yang disiarkan di Kompas TV, Selasa (11/8/2020). 

Seraya mengenang kepergian pencipta lagu “Stasiun Balapan” itu, Hadi mengatakan bahwa Didi Kempot merupakan salah satu sahabatnya yang berkiprah di dunia kesenian. 

“Penghargaan ini jangan dilihat wujudnya, tapi sebagai bentuk penghargaan pemerintah dan masyarakat Solo atas kiprah Didi Kempot di dunia kesenian selama ini,” kata Hadi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/8/2020).  

Suasana semakin haru ketika kedua istri Didi Kempot serta sahabat-sahabat terdekat menceritakan kembali sosok Didi Kempot. 

Butet Kertaradjasa, misalnya, membawakan monolog yang begitu menyentuh. 

“Di, kenapa kamu pergi duluan, meninggalkan saya sendiri,” ujar Butet. 

Sementara, kedua istri Didi, Putri dan Yan Velia, mengungkapkan keseharian Didi Kempot selama hidup. Putri, istri pertama, mengatakan bahwa Didi adalah figur suami yang sayang dengan keluarga. 

“Saat dulu masih mengamen di Slipi, pernah dia pulang nebeng truk, sambil membawa tahu, satu biji, untuk saya.” kenang Putri. 

“Dia sangat sayang sama anak,” tambahnya. 

Adapun Bens Leo, pengamat musik Indonesia, mengenang Didi sebagai sosok yang fenomenal. 

Bagi Bens, Didi merupakan penyanyi campursari yang berhasil melakukan regenerasi.

“Selama empat dekade di dunia musik, saya baru menjumpai sosok seperti ini,” ujarnya.  

Acara yang dikonsep sastrawan Agus Noor dan seniman Sruti Respati ini berhasil menampilkan bagaimana sosok Didi Kempot sebagai manusia biasa, dan seperti apa kesehariannya. 

Agus mengatakan, selama ini masyarakat Indonesia mengenal Didi Kempot sebagai seorang superstar. 

“Di konser ini, kami menghadirkan Mas Didi dari sisi kemanusiaannya,” terang  Agus. 

Bahkan, lanjut Agus, sumbangsih Didi Kempot masih terasa hingga kini meski “The Godfather of Broken Heart” itu telah pergi untuk selamanya. 

“Seseorang yang dicintai, tidak akan pernah mati. Demikian juga Mas Didi. Dia akan tetap hidup, di hati kami. Makanya, kami akan terus menghidupkan nilai-nilai baik dari Mas Didi,” tambahnya. 

Di kesempatan yang sama, Sruti Respati mengatakan, konser ini merupakan bentuk apresiasi para seniman, penyanyi, dan pelaku seni di Tanah Air kepada Didi Kempot. 

“Sumbangsih Mas Didi kepada dunia seni sangat luar biasa. Kami, para seniman, para penyanyi, pun turut merasakan manfaat ekonomi, dengan menyanyikan lagu-lagu Mas Didi selama ini,” kata Sruti. 

Konser “Didi Kempot 100 Hari Kepergianmu” juga menjadi momen untuk mengulurkan tangan sebagai bentuk kepedulian bagi sesama yang sedang berjuang di tengah pandemi Covid-19. 

Saat ini, masyarakat masih bisa ikut berdonasi melalui nomor rekening BCA 012.302.1433 atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas hingga Minggu (16/8/2020). 

Donasi dari KCN 

Ambil bagian lewat momentum tersebut, Badan Usaha Pelabuhan Karya Citra Nusantara (BUP KCN) yang terletak di Marunda Jakarta Utara, ikut berdonasi. 

Donasi yang diberikan BUP KCN adalah khusus untuk para seniman dan masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.  

Kontribusi BUP KCN (Pelabuhan Marunda) kepada masyarakat tidak berhenti sampai di situ. Di masa pandemi ini, BUP KCN juga turut memberi dukungan bagi tenaga medis yang mendedikasikan diri bekerja di rumah sakit (RS). 

Demi mencegah penyebaran Covid-19, tenaga medis juga perlu dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang memadai. 

Melalui program corporate social responsibility (CSR), BUP KCN membagikan 1.000 APD, 1.000 masker, dan 1.000 cover shoes untuk para tenaga medis di RS Koja dan RS Cilincing. 

Adapun RS Koja telah menerima 600 buah APD, 600 masker, dan 600 cover shoes pada Kamis (6/8/2020). 

Sementara serah terima paket APD dari BUP KCN kepada RS Cilincing berupa 400 APD, 400 masker, dan 400 cover shoes telah dilaksanakan pada Jumat (7/9/2020). 

Direktur Utama BUP KCN Widodo Setiadi mengapresiasi atas dedikasi para tenaga medis yang berjuang di baris depan. 

“Ini bentuk terima kasih kami kepada para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19,” kata Widodo. 

Sedangkan untuk donasi yang diberikan KCN pada 100 Hari Didi Kempot, Widodo punya komentar sendiri. 

Didi Kempot, kata dia, adalah salah satu seniman idola banyak orang. Lagu-lagunya selalu dapat mewakili perasaan para penikmatnya. 

“Selain itu, melalui acara ini, kami ingin menghidupkan nilai-nilai luhur yang dibawa Mas Didi, yakni semangat untuk berkarya dan berbagi kepada sesama,” ujar Widodo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau