Advertorial

Sempat Terpukul Pandemi, Ini Cara Hitara Black Garlic Bangkit dan Bertahan

Kompas.com - 21/08/2020, 13:16 WIB

KOMPAS.com - Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) adalah termasuk sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19. Begitu juga yang dirasakan Hitara Black Garlic, sebuah UMKM mitra binaan Pertamina.

Meski demikian, Hitara Black Garlic tidak menyerah pada keadaan. Berbagai langkah dicoba untuk tetap dapat bertahan dan bangkit dari kondisi saat ini.

Menurut pemilik Hitara Black Garlic, Intan Anastasia, tahun ini benar-benar menjadi tahun yang tak disangka bagi semua pihak, terutama di sektor UMKM. Padahal, sebelum pandemi usaha Intan tergolong cukup sukses karena berhasil menjangkau beberapa negara di Asia Tenggara.

“Sebelum pandemi ini, Hitara lebih banyak melakukan promosi dan penjualan melalui pameran-pameran antar negara seperti di Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, dan Malaysia,” imbuh Intan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Selain Asia Tenggara, lanjut Intan, Hitara Black Garlic juga pernah diundang untuk mengikuti Halal Expo Australia di Sydney.

Bahkan, Hitara Black Garlic pernah diundang ke sebuah acara marketplace global, Salon International de l’alimentation (SIAL), di Paris, Perancis.

Tak berhenti di situ, Intan pun berencana untuk menyasar Amerika sebagai target pasar Hitara Black Garlic.

“Memang kita belum masuk ke Amerika. Rencananya kami masuk ke Amerika tahun ini. Tapi, karena pandemi jadi batal semua,” keluhnya.

Selain target pasar, lanjut Intan, Hitara Black Garlic pun harus menyesuaikan tingkat produksi.

“Dari empat mesin yang berproduksi, saat ini hanya satu mesin dulu yang dioperasikan. Agak sedih juga sih. Karena saya sudah dibayar dari Hungaria. Selain itu, ada pesanan dari Perancis juga yang tetap harus saya kirim. Ada pesanan juga dari Dubai. Itu semua mundur jadinya,” ujarnya.

Intan mengakui, pihaknya tidak bisa lagi mengandalkan sistem penjualan langsung yang selama ini digunakan. Sebab, penyesuaian produksi itu membuat penjualan menurun jauh.

“Karena pandemi ini kita harus berani berubah, dari offline menjadi online. Kami juga sudah mulai masuk ke beberapa marketplace untuk penjualannya,” terangnya.

Intan mendapatkan beberapa ilmu penjualan online sejak bergabung menjadi mitra binaan Pertamina pada Januari 2020 lalu. Ia mengaku, Pertamina tidak hanya memberikan dukungan modal, namun juga pelatihan melalui seminar online.

Salah satu upaya penjualan online yang dilakukannya adalah dengan mengikuti Pertamina SMEXPO 2020. Ajang pameran virtual UMKM terbesar di Indonesia ini akan digelar pada 9-11 September 2020.

Pada acara tersebut, Pertamina menghadirkan ratusan UMKM binaannya, mulai dari kuliner, fashion, craft, furnitur hingga agrobisnis.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, acara tersebut digelar sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap UMKM yang berupaya untuk bertahan di tengah pandemi seperti sekarang.

“Kami menyadari bahwa pandemi ini berdampak pada semua sektor di Indonesia. Oleh karena itu, kami berusaha untuk mendukung sektor-sektor lain, terutama UMKM dengan memberikan akses yang lebih luas dalam memasarkan produknya. Harapannya, melalui kegiatan ini maka jangkauan pembelinya bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Fajriyah menambahkan, seluruh program ini akan diselenggarakan secara virtual. Mulai dari pameran produk, fashion show, talk show, hingga transaksi jual beli produk yang menjadi peserta pameran.

“Meski diadakan secara virtual, layaknya pameran offline, program ini dapat diikuti oleh siapa saja secara terbuka. Pengunjung pun dapat mengikutinya darimana saja melalui perangkat di gawainya masing-masing,” tambahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com