Advertorial

Cara Jadi Generasi Sandwich yang Cerdas Melindungi Keluarga Selama Masa Pandemi

Kompas.com - 03/09/2020, 19:20 WIB

KOMPAS.com – Istilah generasi sandwich belakangan ini sudah tidak asing lagi di masyarakat. Pertama kali diperkenalkan oleh Elaine Brody dan Dorothy Miller pada 1981, istilah ini menggambarkan keadaan sebuah generasi yang kondisinya sama seperti sandwich, terjepit di antara dua “roti lapis”, yaitu generasi sebelum dan sesudahnya.

Generasi ini memiliki peran ganda, yaitu menjadi seorang anak yang berbakti kepada orangtua dan juga menjadi seorang orangtua yang jadi panutan bagi buah hatinya.

Bukan hanya harus berbagi perhatian, generasi sandwich juga diimpit oleh kebutuhan finasial dua generasi tersebut.

Oleh karena itu, biaya yang harus dikeluarkan jadi lebih banyak. Di satu sisi, mereka harus mampu memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Sementara di sisi lain, harus pula memenuhi kebutuhan keluarga yang lain – orangtuanya atau saudara kandung yang lain.

Di Indonesia, menanggung kebutuhan orangtua menjadi salah satu bentuk bakti yang ditunjukkan anak kepada orangtua. Hal ini telah menjadi tradisi yang harus dijalani sebagian besar masyarakat Indonesia.

Kebanyakan dari generasi ini pun merasa tidak keberatan untuk menanggung beban tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa menjalankan kedua peran tersebut tidak mudah.

Pada kenyataannya, generasi sandwich yang sedang berada di usia produktif biasanya belum mencapai kemandirian finansial. Mereka membiayai kehidupan sehari-hari dengan bertahan dari gaji bulanan dan masih harus membaginya ke banyak pos pengeluaran.

Alhasil, generasi tersebut harus berjuang lebih keras untuk membiayai masa depan anak-anak sekaligus menjaga kelangsungan hidup pasangan dan orangtua.

Tidak bisa dimungkiri, beban yang dipikul generasi sandwich menimbulkan permasalahan lain, mulai dari perbedaan pendapat antarkeluarga, stres dalam pekerjaan, tidak adanya keseimbangan hidup dan sosial, hingga rasa rendah diri karena merasa belum mampu.

Apalagi di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak perusahaan memotong gaji karyawan. Berdasarkan survei  Ipsos Indonesia yang diberitakan oleh Kompas.com, Jumat (26/6/2020), tiga dari 10 orang mengaku pendapatannya berkurang lebih dari 50 persen dibanding sebelum pandemi.

Generasi sandwich yang terkena dampak tersebut merasakan tekanan finansial dan emosional secara bersamaan. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, baik fisik maupun mental.

Selain itu, Covid-19 masih menghantui dan dapat mengancam siapa saja. Pasalnya, tidak ada yang tahu di mana dan kapan virus tersebut dapat menyerang, ditambah hingga sekarang obat dan vaksin masih belum ditemukan.

Bekali diri dengan asuransi

Jika berbicara mengenai penyakit, tidak akan bisa lepas dari biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Dilansir dari 2019 Global Medical Trends Survey Report oleh Willis Towers Watson, di Indonesia sendiri, biaya rumah sakit rata-rata naik 10-11 persen tiap tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Belum lagi jika terkena Covid-19, biaya perawatan yang harus dikeluarkan di rumah sakit swasta bisa mencapai ratusan juta. Mahalnya perawatan Covid-19 ini dikarenakan pasien harus melalui beberapa kali tes polymerase chain reaction (PCR) serta biaya ketersediaan alat medis yang tidak murah.

Dalam sekali tes PCR saja, membutuhkan biaya lebih kurang Rp 1 juta. Biasanya, pasien akan melakukan tes ini beberapa kali hingga hasil menunjukkan negatif.

Selain itu, biaya obat yang harus ditebus pasien juga termasuk mahal. Diberitakan Kompas.com Sabtu, (9/6/2020), Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban mengungkapkan beberapa pasien Covid-19 membutuhkan obat anti-pembekuan darah.

“Kalau sekarang yang rutin diberikan kepada pasien rawat inap obat anti-pembekuan darah, tapi ada juga yang molekuler itu yang lumayan mahal. Sekali suntik Rp 300 – Rp 400 ribu dalam satu obat, belum lagi obat yang lainnya,” ujarnya.

Apalagi jika pasien ternyata membutuhkan perawatan lebih insentif di ICU, lanjut Zubairi, biaya yang harus dikeluarkan untuk kamar ICU dalam sehari bisa mencapai Rp 5 juta.

Maka dari itu, sebagai generasi sandwich, Anda harus mengambil langkah cerdas untuk menanggulangi masalah tersebut meski belum terjadi.

Caranya dengan memiliki asuransi kesehatan yang dapat melindungi kesejahteraan bagi seluruh keluarga, mulai dari orangtua, pasangan, hingga anak-anak, seperti Avrist Prime Hospital & Surgical.

Asuransi kesehatan terbaru dari PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) ini dapat menjadi solusi lengkap dan menyeluruh guna memenuhi kebutuhan medis rawat inap dan pembedahan bagi keluarga.

Tak hanya di dalam negeri, pemegang polis Avrist Prime Hospital & Surgical akan mendapatkan akses dalam perawatan kesehatan terbaik di luar negeri.

Keunggulan dari produk ini adalah adanya fitur Family Plan. Dengan fitur ini, pemegang polis dapat memberikan jaminan proteksi kesehatan untuk semua keluarga,.

Keluarga yang bisa mendapatkan perlindungan di antaranya adalah pasangan, anak kandung, cucu kandung, orangtua kandung, mertua, saudara kandung, paman-bibi kandung, serta keponakan kandung.

Jadi, hanya dengan membayar satu polis, Anda sebagai generasi sandwich bisa merasa tenang karena akan dapat melindungi seluruh keluarga.

“Kami berharap Avrist Prime Hospital & Surgical ini dapat sedikit memberikan ketenangan pikiran bagi generasi sandwich yang ingin memastikan perlindungan kesehatan keluarganya dan perencanaan keuangan masa depan yang lebih cerah,” ujar Regional Chief Agency Officer Avrist Assurance Ainun Wulandari dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (01/9/2020).

Tak hanya itu, produk asuransi ini juga masih memiliki keunggulan lain, seperti kenyamanan privasi kamar di rumah sakit, fasilitas nontunai di seluruh dunia dengan batas tahunan manfaat sampai dengan 3 juta dollar AS, serta sederet manfaat lengkap.

Perlindungan Avrist Prime Hospital Surgical juga mencakup risiko paparan Covid-19. Dengan demikian pemilik polis asuransi ini dapat menjalani keseharian dan menggapai tujuan hidup dengan lebih tenang di tengah pandemi.

terlebih di tengah pandemi Covid-19. Sebagai produk asuransi yang fokus dalam memberikan perlindungan kesehatan, Avrist Prime Hospital & Surgical ini tidak mengecualikan pandemi, sehingga coverage produk ini akan mencakup klaim wabah virus Covid-19.

Nah, jika Anda ingin tahu cara menjadi generasi sandwich yang cerdas atau tips sehat menjadi generasi sandwich selama pandemi, bisa mengikuti webinar K-Talks bersama Avrist Assurance. Informasinya ada di tautan berikut ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com