Advertorial

Baznas Tingkatkan Kapasitas Mustahik Hadapi Dampak Pandemi Covid 19

Kompas.com - 10/09/2020, 12:47 WIB

KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupaya meningkatkan kapasitas mustahik pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Upaya ini dilakukan agar para pengusaha ini dapat mengubah tantangan kelesuan usaha menjadi sebuah peluang yang menguntungkan.

Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan berbagai ilmu praktis secara daring sejak Maret 2020. Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya.

Selain itu, topik yang diangkat juga beragam, di antaranya mengenai digital marketing, teknik fotografi produk, tips dan trik dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat desa, pendampingan UMKM, serta pemberdayaan peternak dan pemberdayaan petani.

Besarnya minat peserta pelatihan, baik dari mustahik binaan Baznas maupun masyarakat umum yang mencapai puluhan ribu orang, mendorong Baznas untuk merangkumnya menjadi sebuah buku berjudul “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru”.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan bahwa pihaknya memiliki strategi khusus untuk para mustahik agar dapat beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang ada.

 “Baznas memberikan peningkatan kapasitas bagi para mustahik agar dapat beradaptasi dalam menghadapi masa pandemi ini. Peningkatan kapasitasyang dimaksud seperti pelatihan teknis produksi, pemasaran online, serta pengelolaan keuangan,” ujarnya dalam sambutannya pada acara bedah buku “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru” yang digelar secara online melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Rabu (9/9/2020).

“Sebagai contoh Baznas melaksanakan pelatihan memasak nasi kebuli yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta secara online. Setelah pelatihan berlangsung, banyak ibu rumah tangga yang mampu membuatnya dan menjualnya ke lingkungan sekitar,” sambungnya.

Dari keseluruhan materi yang disampaikan dalam kegiatan capacity building, lanjut Bambang, yang menjadi perhatian penting bagi pelaku UMKM adalah bagaimana mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi ekonomi saat ini yang sangat cepat berubah.

Selain itu, juga mampu beradaptasi serta melakukan usaha yang tetap aman dan tetap menghasilkan dalam masa pandemi ini.

“Semoga dengan hadirnya buku ini akan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat serta semakin memperluas syiar peran zakat,” ucap Bambang.

Hadir sebagai narasumber dalam bedah buku tersebut Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Irfan Syauqi Beik, Kepala Bagian Ekonomi Divisi Pendayagunaan Baznas Priyesta Rizkiningsih, dan Kepala Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Deden Kuswanda.

Sementara itu, Irfan Syauqi Beik menambahkan kehadiran buku tersebut untuk merekam bagaimana jejak pendampingan di tengah pandemi yang dilakukan oleh Baznas, dalam hal ini lembaga program yang mendapat mandat lewat pendayagunaan zakat.

“Lewat buku ini, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati bagaimana proses serta komitmen yang dilakukan Baznas untuk senantiasa menjaga dan meningkatan keberlangsungan usaha dengan memberdayakan mustahik,” tuturnya. 

Dalam penyusunan buku karya divisi Pendayagunaan Baznas ini, dilakukan melalui empat tahap yaitu pengumpulan materi, penulisan naskah, pemeriksaan naskah, dan penerbitan buku.

Buku setebal 515 halaman ini disajikan oleh empat puluh narasumber kompeten yang berasal dari internal maupun eksternal Baznas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com