Kabar pupr

Lanjutkan Pembangunan Jembatan, Kementerian PUPR Gunakan Kaca sebagai Lantainya

Kompas.com - 15/09/2020, 15:11 WIB

KOMPAS.com – Pada 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun 300 jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Tahun ini, Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan jembatan gantung.

Pembangunan jembatan dilakukan sebagai upaya untuk melanjutkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Selain itu, pembangunan jembatan gantung dilakukan sebagai akses konektivitas antardesa.

“Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan, dan akses silaturahmi antarwarga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (14/9/2020).

Hingga saat ini, Menteri PUPR telah menyetujui 44 lokasi jembatan gantung. Enam di antaranya berada di Papua.

Dalam rencana pembangunan itu, Kementerian PUPR tidak sembarangan menentukan lokasi. Beragam hal yang dipertimbangkan di antaranya kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan.

Kriteria pemilihan lokasi juga didasarkan pada fungsi dari jembatan tersebut, seperti jembatan untuk pelajar sekolah dan ekonomi antardesa, jembatan untuk pejalan kaki yang sebelumnya dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh, dan kondisi jalan akses memungkinkan untuk mobilisasi rangka jembatan.

Selain itu, jembatan gantung harus menghubungkan minimal dua desa serta menjadi akses penting bagi warga. Bila jembatan itu tidak ada, warga kedua desa harus mengakses jalur lain yang cukup jauh, yakni minimal 5 kilometer.

Dalam rangka menambah nilai estetika, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga merencanakan pembangunan jembatan gantung penyeberangan orang dengan lantai kaca yang dibangun menggunakan teknologi plexiglass.

“Kita akan punya jembatan gantung dengan lantai kaca, dikombinasikan dengan lampu yang estetikanya bagus dan menggunakan tenaga surya,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian.

Jembatan gantung dengan lantai plexiglass akan dibangun pada lokasi yang tepat dan sesuai kebutuhan. Selain itu, lokasi tersebut diyakini akan memberikan dampak bagi kawasan yang dilayani, seperti di sejumlah lokasi yang memiliki nilai wisata. (***)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com