Advertorial

Cuma Modal Handphone, Berikut Profesi Menjanjikan Cuan di Era Digital

Kompas.com - 30/09/2020, 12:00 WIB

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi mengubah kehidupan manusia. Beberapa kegiatan yang mungkin tidak dibayangkan di masa lalu sudah bisa dilakukan saat ini. Semisal, video conference atau konferensi video, transfer uang, berbelanja secara daring, dan ragam kegiatan lainnya sudah bisa dilakukan dengan mudah menggunakan ponsel pintar.

Kemajuan ini turut menciptakan peluang untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Peluang menjadi wirausaha semakin besar. Apalagi saat ini hadir platform niaga daring seperti Tokopedia. Pelaku usaha tidak perlu memiliki situs web untuk menjual produk. Cukup pajang produk di platform-platform semacam itu.

Ragam profesi lain ikut pula bermunculan, baik yang benar-benar baru maupun profesi lama yang bertransformasi akibat perkembangan teknologi. Beberapa profesi bahkan dapat mendatangkan cuan yang tidak sedikit hanya dengan tiga modal dasar, yakni ponsel pintar, ketekunan, dan kreativitas.

Penasaran dengan profesi yang hanya membutuhkan tiga modal tersebut di era digital ini? Berikut ulasannya.

Resellerdan dropshipper

Profesi reseller maupun dropshipper sebenarnya sudah ada sejak lama. Profesi ini dahulu disebut sebagai makelar atau pedagang perantara. Makelar tidak memerlukan modal usaha karena hanya menghubungkan penjual dan pembeli. Umumnya, barang yang dijual bernilai besar, seperti tanah, motor, mobil, dan lain sebagainya.

Seiring perkembangan internet, profesi ini pun bertransformasi menjadi reseller atau dropshipper. 

Cara kerjanya hampir sama dengan makelar. Perbedaannya, reseller atau dropshipper biasanya menjual barang-barang retail atau eceran dengan memaksimalkan platform e-commerce maupun media sosial.

Keuntungan yang didapat dari kedua profesi tersebut berkisar antara 5 hingga 30 persen dari harga jual, tergantung kesepakatan antara reseller dan penjual utama. Keuntungan ini bisa maksimal bila unggahan foto-foto produk dibuat menarik dan kreatif sehingga menarik minat pembeli.

Trader saham

Pernah menonton film The Wolf of Wall Street arahan sutradara gaek Martin Scorsese? Suasana perdagangan saham sebelum teknologi internet berkembang pesat seperti sekarang tergambar apik di film tersebut. Para investor menelepon pialang saham untuk menjual atau membeli saham. Jual beli kadang terhambat karena telepon sibuk maupun perkara lainnya.

Saat ini, perdagangan saham tidak seribet itu. Berbekal ponsel pintar, aplikasi trading saham, dan rekening dana nasabah, kamu sudah bisa menjadi seorang trader saham layaknya Jordan Belfort yang diperankan Leonardo DiCaprio di film tersebut.

Kamu cukup mengamati pergerakan saham lewat aplikasi. Lalu, lakukan analisis secara teknikal seperti melihat perubahan grafik maupun analisis fundamental dengan melihat laporan perusahaan terhadap saham-saham yang kamu incar melalui aplikasi. Saat sudah yakin, kamu bisa membeli maupun melepas saham.

Namun ingat, perdagangansaham cukup fluktuatif dan berisiko tinggi, sekalipun kemungkinan keuntungan yang didapat besar pula. Kamu butuh strategi dan kecermatan untuk membeli dan menjual saham.

Kamu bisa melakukan diversifikasi saham serta menentukan batas atas keuntungan dan batas bawah kerugian. Dua strategi dasar ini diperlukan agar kamu tidak terpeleset dan akhirnya menderita kerugian.

Atlet e-sports dan game streamer 

Berbeda dengan dua profesi sebelumnya yang merupakan modifikasi dari profesi lama, profesi game atlet e-sports dangame streamer justru muncul ketika teknologi digital makin berkembang.

Keberadaan profesi ini disokong oleh kemajuan gadget, ekosistem game, danplatform streaming video. Perkembangan teknologi gadget mendorong industri game menelurkan game-game terbaru yang bisa dimainkan secara daring.

Kemudian, setelah ekosistem game berkembang, muncullah beberapa kompetisimulai dari level daerah, regional, nasional, hingga mancanegara. Kompetisi ini pun diperlombakan secara resmi. Dari situ, istilah electronic-sport atau e-sport muncul. Pemain game yang bertanding pun menyandang julukan atlet e-sports.

Beberapa game, seperti Mobile Legends: Bang Bang, memiliki kompetisi yang sudah rapi dan profesional layaknya kompetisi olahraga. Dari kompetisi tersebut, seorang atlet e-sport dapat mengantongi penghasilan jutaan rupiah.

Melansir Kompas.id, rata-rata penghasilan bulanan yang diterima atlet e-sport yang bertanding di divisi 1 Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) mencapai Rp 10 juta per bulan.

Selain menjadi atlet profesional, gamer juga dapat menghasilkan duit dari menyiarkan aksi bermain game melalui layanan video streaming, seperti Youtube dan Twitch. Profesi ini sering disebut sebagai game streamer.

Seorang game steamer bisa mendapatkan penghasilan dari AdSense, pelanggan, maupun iklan langsung. Semakin menarik video dan permainan game, semakin besar pula kemungkinan mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Content creator

Perkembangan teknologi gadget dan internet juga memunculkan profesi content creator atau kreator konten. Ragam konten yang bisa dibuat, mulai dari video, foto, maupun siniar (podcast).

Konten-konten tersebut bisa dipajang di media sosial. Misalnya saja, untuk video, bisa diunggah di Youtube, foto bisa dipamerkan di Instagram, dan siniar bisa dimasukkan di Spotify.

Untuk menjadi seorang kreator konten pun tidak lagi membutuhkan perangkat banyak dan berharga mahal. Satu ponsel pintar dengan teknologi terkini, seperti HP Samsung terbaru, sudah bisa jadi modal untuk membuat konten.

Ponsel Samsung Galaxy Note 20, misalnya. Flagship terbaru dari Samsung ini sudah dilengkapi tiga kamera belakangan canggih. Kualitas foto dan video yang dihasilkan sudah setara perangkat kamera profesional. Bahkan, untuk video, ponsel ini bisa menghasilkan resolusi maksimal 8K 24 frames per second. 

Dengan ponsel seperti ini, membuat konten jadi makin mudah serta dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

Kamu bisa mengecek harga HP Samsung tersebut atau model lainnya melalui aplikasi Tokopedia. Beli ponsel yang sesuai kebutuhan dan kantong kamu di official store Samsung Indonesia yang ada di Tokopedia.

Marketplace terbesar di Indonesia ini sekarang sedang mengadakan promo gratis ongkos kirim (ongkir) melalui program Bangga Buatan Indonesia. Lewat program ini, membeli handphone bisa menjadi lebih murah dan hemat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com