Advertorial

Istirahat Cukup Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/10/2020, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Memiliki berat badan ideal merupakan impian banyak orang. Sebab, berat badan ideal dapat mendukung penampilan dan menjadi salah satu indikator tubuh yang sehat.

Maka dari itu, tak heran jika banyak orang menempuh berbagai cara untuk menurunkan berat badan yang berlebih.

Dari berbagai metode penurunan berat badan, diet dan olahraga menjadi alternatif yang dipilih banyak orang. Sebab, keduanya dinilai ampuh untuk menurunkan berat badan.

Tidak banyak yang tahu, selain kedua metode tersebut ada faktor lain yang memengaruhi berat badan, yakni durasi tidur.

Adapun durasi tidur yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam. Sayangnya, masih banyak orang yang kerap tidur dengan durasi lebih pendek dari itu.

Berbagai studi menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat membuat cadangan lemak tubuh meningkat sehingga risiko obesitas semakin tinggi.

Selain itu, durasi tidur turut memengaruhi efektivitas diet rendah kalori yang Anda lakukan untuk menurunkan berat badan.

Pengaruhi nafsu makan

Tidur memengaruhi dua hormon nafsu makan yang penting dalam tubuh, yaitu leptin dan ghrelin.

Leptin adalah hormon yang menurunkan nafsu makan. Saat kadar leptin tinggi, maka perut akan terasa lebih kenyang.

Sementara itu, ghrelin adalah hormon yang dapat merangsang nafsu makan. Hormon ini kerap disebut sebagai “hormon kelaparan” karena dianggap bertanggung jawab atas rasa lapar.

Sebuah studi menemukan bahwa waktu tidur yang kurang dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin. Hal ini membuat tubuh sulit membatasi asupan kalori dan meningkatkan nafsu makan.

Selain itu, orang yang kurang tidur memiliki kecenderungan untuk ngemil dan memilih makanan berkarbohidrat tinggi. Terlebih, kurang tidur dapat mengganggu respons tubuh terhadap insulin yang bertugas untuk mengendalikan glukosa.

Akibatnya, berat badan orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah bertambah. Ia juga berisiko terkena berbagai penyakit, seperti obesitas dan diabetes.

Menjaga kualitas tidur

Meski tidak memiliki masalah berat badan, kualitas tidur perlu dijaga oleh semua orang. Sebab, di samping diet dan aktivitas fisik, waktu tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian dari gaya hidup sehat.

Meski demikian, tak sedikit orang yang memiliki gangguan tidur sehingga sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Hal ini bisa disebabkan berbagai hal, salah satunya adalah stres.

Situasi tersebut bisa diatasi dengan mengonsumsi bahan-bahan alami, seperti yang terkandung pada produk Snoozzz.

Produk dari Jamu Jago ini memiliki formula natural sleep support yang mampu meningkatkan kualitas tidur, mempercepat waktu untuk tidur, dan membuat tidur lebih nyenyak.

Snoozzz menggunakan akar valerian sebagai bahan utama. Akar ini berkhasiat untuk menenangkan, mengurangi ketegangan akibat stress, dan membantu tubuh untuk bisa beristirahat dengan lebih baik.

Selain akar valerian, produk ini juga mengandung bahan natural lain, seperti pala, kencur, dan daun mint. Sebagai informasi, Snoozzz telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terdaftar dengan nomor registrasi TR. 172306011.

Dengan mengonsumsi Snoozzz satu jam sebelum tidur, Anda yang mengidap insomnia dapat tidur dengan optimal dan nyenyak. Tubuh pun akan terasa segar saat bangun keesokan harinya.

Selain itu, produk ini aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari 100 persen berbahan herbal alami dan tidak menimbulkan ketergantungan.

Anda bisa menemukan Snoozzz di berbagai apotek terdekat, seperti K24 dan Kimia Farma. Produk ini juga bisa dibeli secara online melalui situs resmi Jamu Jago https://www.djago.store/ dan berbagai e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com