Advertorial

Lewat Program Sampah Jadi Uang, BRI Kembalikan Fungsi Sungai dan Dorong Ekonomi Masyarakat

Kompas.com - 13/10/2020, 14:05 WIB

KOMPAS.com – Keberadaan sampah menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama di wilayah perkotaan.

Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota. Namun, hal itu tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai sehingga masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.

Untuk mengembalikan peran dan fungsi sungai sebagai penyangga kehidupan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hadir melalui program “Jaga Sungai Jaga Kehidupan”.

Melalui program itu, BRI tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari, tetapi juga memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah serta menggerakkan ekonomi masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, BRI mengacu pada konsep Triple Bottom Line yang berdasar pada keberlanjutan, yakni Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit. BRI ingin mengubah sungai di berbagai kota di Indonesia agar menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong keberlangsungan hidup masyarakat perkotaan.

Adapun konsep Pro Profit diimplementasikan melalui program "Sampah Menjadi Uang”. Lewat program ini, sampah-sampah yang mencemari sungai akan dikumpulkan dan diolah kembali sehingga memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat sekitar.

Sampah yang terkumpul dari sungai dipilah antara sampah organik dan anorganik atau plastik. Nantinya, sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat, seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, hingga diolah menjadi biogas.

Sementara itu, sampah anorganik akan dicacah menggunakan mesin daur ulang sampah lalu dijual kepada pengumpul sampah sehingga dapat menghasilkan uang untuk masyarakat.

Ke depannya, uang yang dihasilkan dari penjualan sampah itu dapat ditabung di rekening BRI dan bisa ditarik kapan saja lewat agen BRILink, unit kerja BRI, maupun jaringan e-channel milik BRI lainnya.

Salah satu dari 19 sungai yang telah mendapatkan manfaat dari “Jaga Sungai Jaga Kehidupan” BRI adalah Sungai Dendengan Dalam di Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, Sulawesi Utara.

BRI memberikan dua unit mesin daur ulang sampah kepada masyarakat Dendengan Dalam. Dua unit mesin itu dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah yang diperoleh dari sungai maupun di sekitar pemukiman warga.

Untuk mendukung dan memastikan pelaksanaan program pengolahan sampah tersebut, warga Kelurahan Dendengan Dalam pun membentuk kelompok kerja (pokja).

Mereka bertugas mengawasi dan menjalankan program pengolahan sampah sehingga mesin daur ulang sampah dapat dimanfaatkan secara optimal dan permasalahan sampah dapat teratasi.

Dengan adanya program tersebut, Sungai Dendengan Dalam tidak hanya bersih dan tertata rapi, masyarakat juga mendapat solusi untuk mengatasi persoalan sampah yang mencemari sungai tersebut.

Selain itu, lewat program “Jaga Sungai Jaga Kehidupan”, BRI dapat mewujudkan kepedulian bagi pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Kota Manado.

Pasalnya, sungai yang rapi dan tertata dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar. Sarana dan prasarana yang dibangun di pinggiran sungai, seperti taman bermain dan ruang terbuka, pun bisa dimanfaatkan bersama oleh masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com