Advertorial

Butuh Pemasukan Tambahan? Berikut Tips Menjadi Reseller yang Cerdas

Kompas.com - 19/10/2020, 15:40 WIB

 

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya memberi dampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga perekonomiannya. Dampak yang dialami mayoritas orang adalah pengurangan pendapatan. Kondisi ini menimbulkan rasa terimpit. Pasalnya, kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. 

Malahan, beberapa orang merasakan pengeluarannya membengkak selama pandemi berlangsung. Kebutuhan perlengkapan kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan penunjang kebersihan lainnya bertambah. Begitu juga dengan kebutuhan koneksi internet dan energi listrik. 

Solusi yang bisa dipilih adalah menjalankan usaha sampingan. Masalahnya, memulai usaha pun harus membutuhkan modal. Bagaimana bisa menjalankan usaha bila modal cekak?

Memulai usaha sampingan dengan modal cekak bisa dilakukan di era sekarang. Kamu bisa melirik peluang usaha menjadi reseller.

Dilansir dari laman Oberlo.com, Jumat (24/2/2020), reseller adalah orang yang menghubungkan distributor ke pelanggan.

Keuntungan usaha yang diperoleh berasal dari selisih antara harga produk yang diberikan oleh distributor dan harga jual yang ditawarkan kepada pelanggan. Jika digambarkan secara sederhana, sistem kerja reseller seperti makelar. 

Ada lima tipe reseller berdasarkan jenis kerja sama yang dibangun dengan distributor, yakni affiliateretailerpartnerreferral, dan dropshipper. 

Sebagai pemula, sebaiknya kamu memilih tipe dropshipper. Sebab, kamu tidak perlu modal besar dan menstok barang dagangan. Kamu tinggal memesan barang ke distributor bila ada pemesan.

Meski modelnya sederhana dan tidak perlu melakukan produksi, menjadi reseller juga tetap masuk kategori berbisnis. Oleh sebab itu, strategi diperlukan agar bisa meraup cuan buat menambah penghasilan 

Jika tertarik menjadi reseller, kamu bisa ikuti panduan yang telah dirangkum Kompas.com berikut.

  1. Pandai melihat peluang

Sama seperti sektor bisnis lainnya, seorang reseller harus pandai melihat peluang. Cara menggali peluang bisa dimulai dengan mencari permasalahan yang jamak dialami orang.

Misalnya saja, kamu sering melihat orang kesusahan meletakkan ponsel di mobil sambil menyetir atau driver ojek online yang kesulitan memegang ponsel sembari mengendarai motor. 

Dari pengamatan itu, kamu bisa memutuskan menjadi reseller barang yang dapat membantu pengendara memecahkan masalah tersebut.

Masih banyak permasalahan yang kerap dihadapi orang selama WFH. Semakin kamu jeli melihat permasalahan dan menemukan barang yang menjadi solusi, semakin moncer kamu menjadi seorang reseller. Sebab, barang itu akan mudah terjual karena dibutuhkan oleh orang.

Cara lain menangkap peluang dengan mengamati barang-barang yang sedang dijual dengan sistem flash sale di platform e-commerce. Biasanya, barang yang dijual di sistem tersebut merupakan barang yang kerap dibutuhkan konsumen.

Kamu bisa mencoba mengamatinya di program promo flash sale Tokopedia. Cek dengan seksama barang-barang yang banyak terjual saat promo berlangsung.

  1. Lakukan diversifikasi dagangan 

Prinsip diversifikasi tidak hanya diterapkan saat berinvestasi. Saat memutuskan menjadi reseller, kamu pun dapat mengadopsi prinsip tersebut.

Pasalnya, semakin beragam produk yang kamu jual, peluang untuk disambar konsumen pun semakin besar. Lagi pula, menjadi reseller tidak membutuhkan modal besar maupun gudang, jadi menjual berbagai produk tidak akan menggerus modalmu.

Kami bisa mendaftar beberapa produk yang telah kamu amati dan pertimbangkan di langkah pertama. Mulai dulu dengan memilih tiga sampai lima produk yang kamu anggap memiliki peluang besar.

  1. Cari distributor 

Setelah menetapkan produk apa yang ingin dijual, langkah selanjutnya adalah mencari distributor. 

Sebagai reseller, kamu harus mencari penyuplai produk dengan harga termurah yang ada di pasaran. Selain itu, jangan lupakan kualitas produk itu. 

Lihat pula rekam jejak distributor dan testimoni dari pelanggannya. Lakukan riset mendalam sebelum memutuskan distributor yang tepat. 

Kamu bisa menelusuri media sosial dan platform e-commerce untuk mencari distributor. Usahakan mencari lebih dari satu distributor agar kamu bisa membandingkan harga yang termurah.

  1. Buat nama toko yang menarik

Sekalipun hanya berjualan secara daring, kamu tetap perlu memilih nama bagus untuk tokomu. Nama ini akan menjadi identitas yang melekat di tokomu.

Ada tiga jenis penamaan yang bisa kamu pilih, yakni menggunakan kata bermakna literal atau sebenarnya, kata metaforis atau kiasan, dan kata yang terbaca indah.

Sebagai catatan, nama toko yang kamu pilih harus mudah diucapkan dan dieja, terhindar dari salah sebut, ringkas, serta mendeskripsikan identitas toko yang ingin kamu bentuk.

  1. Maksimalkan media sosial dan marketplace

Langkah terakhir adalah memaksimalkan media sosial dan marketplace. Kamu bisa mempromosikan barang-barang yang akan kamu jual melalui media sosial, seperti Facebook dan Instagram.

Buat unggahan menarik seputar produk tersebut. Selipi pula dengan unggahan yang mengajak warganet berinteraksi dengan akun tokomu. Dengan begitu, kamu bisa menjaga kedekatan dengan calon konsumen. Peluang mereka membeli produk pun semakin besar.

Pilihan marketplace juga memengaruhi keberhasilan kamu. Pilih platform niaga daring yang memiliki pengguna aktif yang besar dan frekuensi transaksi yang tinggi seperti Tokopedia.

Tokopedia kerap mengadakan promo yang memanjakan konsumen. Contohnya saja promo Kejar Diskon dan bebas ongkir. Dengan promo seperti ini, calon konsumenmu tidak akan merasa rugi saat berbelanja di tokomu. 

Nah, itu tadi ulasan singkat agar kamu dapat mencari penghasilan tambahan dengan menjadi reseller. Siapa tahu dengan rajin menjalani, profesi ini malah jadi penghasil cuan utama. Selamat mencoba!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com