Advertorial

Bisnis Toko Kelontong, Usaha yang Bermodal Kecil Untungnya Berlimpah

Kompas.com - 28/10/2020, 18:19 WIB

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sejak Maret 2020, menghantam banyak hal. Bukan urusan ketahanan ekonomi dan kesehatan saja, kondisi ini menuntut daya hidup dan kreativitas seseorang untuk bertahan hidup. 

Tak ada salahnya mencoba berinovasi menjajal peruntungan bisnis dengan menjual barang atau jasa yang dianggap berpotensi laku. 

Contohnya, mulainya bermunculan bisnis kuliner, frozen food, hingga menjadi reseller barang pun ditekuni demi mendapatkan penghasilan secara mandiri. Tak khayal, jika banyak usaha kecil-kecilan yang bermunculan beberapa bulan terakhir. 

Jika Anda memiliki rencana membuka usaha di tengah pandemi,  yang mana orang di rumah saja dan membutuhkan kebutuhan pokok serta kebutuhan rumah, disarankan untuk membuka bisnis toko kelontong.

Mengapa binis toko kelontong?

Sebagaimana diketahui bersama, bisnis ini biasanya menjual segala macam kebutuhan rumah tangga, yaitu sembilan bahan pokok (sembako) yang terdiri dari, beras, gula pasir, minyak goreng, telur, juga susu. 

Tidak hanya memenuhi kebutuhan dapur, toko kelontong juga biasa menjual barang-barang lainnya, seperti rokok dan makanan ringan. 

Walaupun sekarang toko ritel atau supermarket sudah ada di mana-mana, keberadaanya tidak menggeser keberadaan toko kelontong. Masih banyak pelanggan yang lebih memilih untuk membeli kebutuhan di toko kelontong. 

Apalagi bagi mereka yang ada di daerah pemukiman padat penduduk. Selain tidak kalah lengkap, selisih harga menjadi alasan.

Bagi Anda yang ingin membuka tertarik membuka toko kelontong, bisa ikuti tips ini agar mendapat untung melimpah.

1. Cari Letak Strategis

Bisa dibilang, lokasi menjadi hal paling penting dalam membangun sebuah toko kelontong. Sedikit atau banyaknya pembeli sangat ditentukan oleh letak toko. 

Toko kelontong biasanya menyediakan kebutuhan pokok untuk rumah tangga. Jadi, lokasi yang paling tepat dan strategis adalah di tengah pemukiman. 

Anda tak perlu menyewa ruko karena bisa memanfaatkan rumah sebagai lokasi toko. Dengan begitu, modal yang Anda perlukan menjadi lebih sedikit. 

Dalam memilih lokasi, perhatikanlah keberadaan saingan. Jangan sampai Anda membangun toko kelontong di samping minimarket. Hal ini dapat menyulitkan Anda dalam merintis usaha.

2. Sesuaikan usaha dengan modal

Sesuaikan skala usaha dengan modal yang tersedia. Tidak perlu memaksakan kehendak karena ingin memulai usaha dengan skala yang lebih besar, jika modal yang tersedia belum mencukupi. Bila perlu manfaatkan pinjaman online cepat cair dan mudah dari Kredivo

Hanya mengunduh aplikasinya di Google Play Store atau App Store, Anda berkesempatan untuk mendapat limit maksimal Rp 30 juta dengan cara mendaftarkannya sebagai pengguna akun Premium. Kemudian, ikuti instruksi pendaftarannya dan tunggu proses approval dalam waktu 1 x 24 jam. 

Ketika pendaftaran sebagai akun Premium disetujui, Anda akan menemukan fitur Pinjaman Tunai di bagian dasbor aplikasi Kredivo. Lewat fitur inilah, Anda bisa mencairkan limit yang didapatkan dengan bunga rendah, hanya 2,6 persen per bulan dan tenor hingga 6 bulan. Sangat cocok untuk memulai bisnis toko kelontong Anda

3. Mencari supplier

Langkah berikutnya adalah mencari supplier yang konsisten bisa memenuhi kebutuhan barang yang Anda butuhkan. Jangan hanya mencari satu supplier saja, coba untuk mencari tiga atau lima bahkan lebih supplier untuk memenuhi kebutuhan bisnis agar barang tetap konsisten tersedia di toko. 

Sebab, ketersediaan barang sangatlah penting bagi para penjual. Jangan sampai ketika banyak pesanan, tetapi barang yang dipesan tidak ada. 

Hal ini akan menyebabkan pelanggan kecewa. Biasanya para pembeli yang sudah terlanjur kecewa, sulit untuk kembali berbelanja di toko Anda kembali. 

Selain stok barang yang harus ada, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan dari produk tersebut. Kelengkapan produk bisa menjadi nilai lebih bagi Anda untuk bisa bersaing dengan pedagang yang lain.

4. Survei kebutuhan pembeli

Sebelum membuka usaha ini, alangkah baiknya Anda melakukan survei  terhadap keadaan penduduk di tempat yang menjadi target pendirian usaha Anda. Survei ini dilakukan untuk melihat jenis kebutuhan masyarakat dan melihat seberapa besar pesaing yang ada. 

Jangan menjual barang atau produk yang kurang dibutuhkan oleh masyarakat. Hindari juga membuka usaha toko kelontong yang letaknya terlalu dekat dengan toko kelontong yang lain yang menjual barang lebih lengkap dari yang Anda sediakan.

5. Go online

Tidak ada salahnya untuk membuka toko kelontong Anda secara online. Sebab, setiap harinya platform penjualan online dikunjungi oleh jutaan orang.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas jual-beli online, terutama di Indonesia, memang sangat besar. Biasanya, konsumen mengunjungi online marketplace memang memiliki motivasi untuk membeli barang tertentu. 

Ini adalah peluang emas bagi Anda untuk mendapatkan konsumen baru dari luar daerah bahkan luar negeri. Jangan sia-siakan kesempatan ini, mulai dengan cara ini bisa untuk mengembangkan bisnis toko kelontong Anda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com