Advertorial

Pupuk Indonesia Pertahankan Kinerja Konsolidasi Positif di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir

Kompas.com - 03/11/2020, 19:12 WIB

KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif sepanjang satu tahun kepemimpinan Erick Thohir di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal tersebut ditandai kinerja konsolidasi Pupuk Indonesia yang positif, mulai dari pertumbuhan jumlah produksi dan penjualan, hingga peningkatan pendapatan perseroan sampai kuartal III 2020.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, pada kuartal III 2020 Pupuk Indonesia berhasil memproduksi pupuk sebesar 9.416.703 ton atau setara dengan 116,2 persen dari rencana awal, yakni di kisaran 8.104.744 ton.

Pada periode yang sama, Pupuk Indonesia juga telah memproduksi amoniak sebesar 5.347.154 ton atau sekitar 114,6 persen dari rencana awal, yakni di kisaran 4.664.293 ton.

“Pencapaian produksi pupuk lebih tinggi dari rencana. Hal ini dikarenakan pabrik kami dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi,” ujar Bakir dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Selain torehan positif, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia juga telah berhasil mencatatkan kinerja positif di bidang pemasaran dengan mampu menjual produk pupuk mencapai 9.926.928 ton atau 123,23 persen dari rencana kuartal III 2020, yakni 8.055.517 ton.

Hingga 31 September 2020, Pupuk Indonesia Group telah membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 53,54 triliun, atau setara 106,5 persen dari target awal, yakni Rp 50,25 triliun.

“Pupuk Indonesia juga aktif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini diimplementasikan melalui program Pasar Digital (PaDi) UMKM yang diprakarsai Menteri BUMN,” imbuh Bakir.

Bakir menambahkan, Pupuk Indonesia juga telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mencapai target transaksi melalui PaDi di tahun 2020 sebesar Rp 2 triliun.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini diberikan dalam berbagai bentuk, seperti alat kesehatan, pembangunan fasilitas tes Covid-19, dan lain sebagainya. Total bantuan yang diberikan Pupuk Indonesia untuk penanggulangan dampak pandemi Covid-19 telah mencapai Rp 129 miliar.

Dari segi tata kelola, Pupuk Indonesia menjadi salah satu BUMN terdepan yang berhasil meraih Sertifikat Manajemen Anti Penyuapan.

Bersama enam anak perusahaannya, Pupuk Indonesia telah berhasil mengimplementasikan arahan Kementerian BUMN yang mendorong seluruh perusahaan negara untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahan melalui sertifikasi SMAP SNI ISO 37001:2016. Hal ini tertuang dalam Surat Kementerian BUMN Nomor S-17/S.MBU/02/2020 tanggal 17 Februari 2020.

Dalam satu tahun masa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Pupuk juga gencar melakukan transformasi bisnis untuk menghadapi persaingan ke depan.

Bakir mengatakan, Pupuk Indonesia telah bertransformasi menjadi penyedia nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang memberi dampak ekonomi serta sosial secara nasional.

“Kami mendapat tugas untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor komersial sekaligus mempertahankan program ketahanan pangan nasional,” terangnya.

Ada beberapa program unggulan Pupuk Indonesia yang mendorong upaya transformasi tersebut, seperti Agrisolution, Customer Centric, serta Research and Development yang dilakukan dengan mengedepankan efisiensi dan digitalisasi secara masif.

Bakir menyampaikan, Pupuk Indonesia juga diminta untuk berinvestasi untuk mendorong perekonomian ke depannya.

“Investasi tersebut berupa pembangunan pabrik-pabrik pupuk baru yang hemat energi dengan teknologi terkini di berbagai daerah serta pembangunan pabrik petrokimia pendukung industri pupuk nasional,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com