Advertorial

Pamer Mobil Listrik Militer, Itenas Bandung Ikut Peringati Hari Listrik Nasional Tingkat Provinsi Jabar

Kompas.com - 03/11/2020, 22:11 WIB

KOMPAS.com - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung mengembangkan mobil listrik yang dikhususkan untuk kebutuhan militer. Mobil itu diberi nama Itenas Sergap Senyap Electric Vehicle.

Adapun kendaraan itu dipamerkan dalam peringatan Hari Listrik Nasional Tingkat Provinsi di Jawa Barat, Senin (2/11/2020).

Perlu diketahui, Itenas menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menyumbang produk inovasi dalam gelaran yang diselenggarakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat itu. 

Tahun ini, penyelenggara acara mengusung tema “Listrik Masa Depan, untuk Jawa Barat Juara Lahir Batin”.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil turut memberikan apresiasi.

“Kendaraan dan kompor bertenaga listrik ini akan menjadi solusi bagi pengurangan polusi udara dan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Sebagai informasi, mobil listrik Itenas Sergap Senyap Electric Vehicle memang dibuat sesuai dengan spesifikasi pertahanan militer. Mobil berkapasitas dua penumpang dan dibekali air cannon.

Dok. Itenas Dok. Itenas

Selain itu, kendaraan juga dilengkapi peluru seberat tiga kilogram dengan kekuatan gempur 5.000 Newton.

Inovasi mobil listrik tersebut diinisiasi oleh Tarsisius Kristyadi, dosen Program Studi Teknik Mesin Itenas Bandung.

Sebelumnya, Itenas Bandung telah meluncurkan mobil listrik pertama jenis cross over yang diluncurkan pada 2017.

Mobil listrik dengan kapasitas 5 penumpang itu diberi nama Evhero Electric Crossover Gen 1 atau dikenal dengan Mobil Listrik Evhero.

Mobil Listrik Evhero adalah hasil merupakan hasil penelitian kolaboratif antardosen di Itenas Bandung.

Selanjutnya, pada Mei hingga Agustus 2018, Itenas Bandung merancang mobil listrik kedua yang dinamai V8 Vadi.

V8 Vadi merupakan hasil kolaborasi antara Itenas Bandung bersama technopreneur Harry Kiss.

V8 Vadi merupakan jenis sports car berkapasitas 2 penumpang dengan kecepatan maksimum 120 kilometer per jam. Mobil ini diluncurkan pada September 2018.

Nah,  Itenas Sergap Senyap Electric Vehicle merupakan pengembangan ketiga dari dua produk mobil listrik yang telah diluncurkan sebelumnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau