Advertorial

Hasil Riset Ini Tunjukkan Banyak Masyarakat yang Belum Paham Konsep OTG

Kompas.com - 06/11/2020, 23:04 WIB

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia sejak Maret silam. Akan tetapi, terkait penularan virus corona penyebab Covid-19, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep orang tanpa gejala (OTG). 

Hal itu tercermin dalam survei yang dilakukan lembaga riset Nielsen dan Organisasi PBB untuk Anak-anak (UNICEF). Survei ini melibatkan total 2.000 responden dari enam kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan. 

Dari seluruh responden, hanya 31,5 persen yang telah mengimplementasikan kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M). Artinya, hanya sepertiga responden yang menerapkan protokol kesehatan secara lengkap. 

Salah satu konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja menyampaikan bahwa kedisiplinan penerapan 3M justru diperlihatkan oleh masyarakat dengan status sosial lower (bawah) 1 dan 2 dibandingkan masyarakat kelas menengah maupun upper (atas) 1 dan 2. 

“Dari sisi usia, yang muda-muda kurang disiplin. Sementara, mereka yang agak senior, yakni usia 50 sampai 54 tahun, paling disiplin. Ada perbedaan (kedisiplinan penerapan 3M) di rentang usia,” kata Risang dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (6/11/2020). 

Secara rinci, lanjut Risang, mencuci tangan jadi perilaku yang paling banyak dilakukan responden dengan jumlah 71,2 persen. Lalu, responden yang menerapkan perilaku memakai masker mencapai 70,8 persen. Sementara, perilaku menjaga jarak menjadi yang terendah. Hanya 46,8 persen responden yang menerapkannya. 

Risang mengatakan, hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih menerapkan kebiasaan 3M secara parsial. Adapun rendahnya implementasi menjaga jarak dipengaruhi oleh aspek norma sosial dan persepsi keliru terkait protokol ini. 

“Misalnya, ‘orang lain yang mendekat, bukan saya’. ‘Semua (orang di sekitar) juga tidak jaga jarak, kenapa saya harus jaga jarak?’. Nomor duanya adalah mispersepsi, seperti ‘saya sehat dan tidak ada virus, lantas, untuk apa kita jaga jarak?’. Konsep OTG itu belum betul-betul masuk di benak orang,” jelas Risang. 

Sementara itu, UNICEF Communications Development Specialist Ika Syafitri menjelaskan, konsep OTG perlu lebih ditekankan dalam komunikasi dengan masyarakat. 

“Tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat saat pandemi,” kata Ika. 

Ika menambahkan, disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci untuk keluar dari krisis kesehatan saat ini. 

“Kami mencoba menggali data agar kami bisa merumuskan strategis komunikasi yang tepat untuk mencapai perubahan perilaku. Kita harus paham audience, mulai dari pengetahuan tentang cara pencegahan, cara penularan, hingga sikap masyarakat terhadap perilaku 3M,” imbuh Ika.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com