Advertorial

Tingkatkan Daya Saing Bangsa dengan Membangun SDM Indonesia

Kompas.com - 18/11/2020, 19:10 WIB

KOMPAS.com – Cara terbaik meningkatkan daya saing bangsa adalah membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Hal tersebut menjadi prioritas program kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). 

Direktur Pembinaan Produktivitas Kemnaker Fachrurozi mengatakan, SDM adalah salah satu ujung tombak bagi suatu bangsa agar dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, membangun kompetensi dan keterampilannya penting untuk dilakukan.  

“Ketika kemampuan kompetensi dan keterampilan SDM berhasil ditingkatkan, maka bisa menjadi modal yang kuat agar mampu bersaing dengan negara lain di dunia,” ujar Fachrurozi dalam pembukaan acara tahunan Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXIV serta International Quality dan Productivity Convention (IQPC) 2020 di Swiss Bell Hotel, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020). 

Ia menambahkan, penguatan SDM bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan karakter berlandaskan Pancasila. 

“(Dengan begitu, SDM Indonesia) akan siap bersaing di tengah situasi global yang makin kompetitif,” ujar Fachrurozi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/11/2020). 

Kemnaker pun mengapresiasi penyelenggaraan TKMPN XXIV dan IQPC 2020. Pasalnya, acara ini turut membangun SDM Indonesia sekaligus daya saing bangsa. 

Sebagai informasi, acara TKMPN XXIV dan IQPC 2020 digelar oleh Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia (AMMPI) bekerja sama dengan PT Wahana Kendali Mutu (WKM) dan didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, Asia Pacific Quality Organization (APQO), dan Asian Productivity Organization (APO). 

Acara tersebut digelar secara virtual untuk pertama kali setelah selama 24 tahun digelar secara tatap muka. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. 

Adapun TKMPN adalah ajang unjuk kebolehan dan keberhasilan dari perusahaan-perusahaan swasta nasional dan BUMN, lembaga pemerintahan, koperasi, perguruan tinggi, dan organisasi nirlaba dalam mengelola mutu dan produktivitas perusahaan, baik perseorangan maupun kelompok dengan berbagai pendekatan sistem manajemen. 

Ketua Komite Pelaksana TKMPN XXIV Soenarso menjelaskan, jumlah peserta acara ini mencapai 603 orang dan dibagi dalam 183 tim penyaji yang mewakili 61 perusahaan. 

Soenarso menambahkan, pihaknya bersyukur karena acara tahunan ini tetap bisa terlaksana dengan baik, meski dilaksanakan secara virtual. 

Sekalipun dilakukan secara jarak jauh, kata dia, pihak penyelenggara tetap menjaga kualitas cara TKMPN.  Sebagai acara kompetisi, TKMPN mengikutsertakan dewan juri profesional, objektif, dan akuntabel sejak menerima makalah hingga saat presentasi dan penyusunan Strength Opportunity For Improvement (SOFI). 

Ajang tukar pengalaman

Selain untuk berkompetisi, acara TKMPN juga dapat dijadikan sebagai ajang bertukar informasi dan pengalaman dalam meningkatkan berbagai aspek dalam organisasi.  

Ketua Umum AMMPI Suradi mengatakan, acara TKMPN ini dapat dijadikan sarana untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan mutu, produktivitas, dan inovasi.  

“Kegiatan ini memiliki makna penting dalam memberi sumbangsih bagi perkembangan keberhasilan pembangunan di Indonesia dalam (menghadapi) era disrupsi Industri 4.0,” ujar Suradi. 

Sebagai informasi, AMMPI adalah organisasi profesi nirlaba yang didukung oleh para praktisi mutu dari berbagai lembaga dan organisasi dalam upaya menyosialisasikan pentingnya aspek mutu dan produktivitas.  

“AMMPI memiliki gagasan untuk memacu munculnya karya-karya bermutu tinggi dalam semua organisasi, termasuk lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, BUMS, koperasi, LSM dan lembaga pendidikan sehingga pada akhirnya diharapkan mampu memberi pengaruh positif terhadap kemajuan bangsa,” ujar Suradi. 

Untuk membantu kemajuan industri Indonesia, organisasi ini juga sudah tergabung dalam Asia Pacific Quality Organization (APQO) sebagai anggota inti bersama beberapa negara di Asia-Pasifik. AMMPI resmi terdaftar sebagai Core Council Member APQO sejak 27 Desember 2010.  

“Anggotanya meliputi perwakilan negara-negara seperti Amerika, Australia, Azerbaijan, Chile, China, India, Korea, Malaysia, Mexico, Nepal, New Zealand, Philippine, Pakistan, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Turki, UAE, dan Vietnam,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMMPI Toto Suharto. 

Sementara itu, Vice President for Finance APQO yang juga Direktur PT WKM Damayanti mengatakan, para peserta yang berhasil memperoleh penghargaan di ajang TKMPN akan direkomendasikan untuk mengikuti conference and convention pada tingkat internasional. 

“Untuk tahun ini, WKM dan AMMPI akan mengirimkan kepesertaan tingkat internasional ICQCC di Bangladesh, dan APQO Conference di Perth, Australia,” lanjut Damayanti. 

Sebagai informasi, PT WKM adalah mitra AMMPI dalam pelaksanaan TKMPN dan IQPC. Perusahaan konsultan manajemen mutu yang telah berkiprah selama 29 tahun di Indonesia ini telah memberikan kontribusinya dengan memberikan berbagai pelatihan, bimbingan, dan konsultasi di bidang manajemen mutu bagi BUMN, BUMS, Rumah Sakit, Puskesmas, dan lainnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com