Advertorial

Tingkatkan Penetrasi Asuransi Syariah, Manulife Indonesia Luncurkan Mission Syariah

Kompas.com - 20/11/2020, 10:23 WIB

KOMPAS.com – Asuransi merupakan salah satu jenis produk keuangan yang memberikan perlindungan atas risiko kerusakan, kerugian, kematian, hingga kehilangan keuntungan bagi pesertanya.

Dengan memiliki produk asuransi, peserta bisa merasa lebih tenang dan aman, meminimalisasi risiko kerugian jika terjadi bencana, memberikan kepastian dalam hal finansial, serta sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang.

Sayangnya, di balik berbagai manfaat yang ditawarkan asuransi itu, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah. Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penetrasi industri asuransi Indonesia masih di bawah 4 persen dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia.

Secara produk, angka penetrasinya bahkan lebih kecil lagi. Untuk produk asuransi syariah, misalnya, tingkat penetrasinya masih kurang dari 1 persen berdasarkan data OJK Juli 2020. Padahal, asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi besar lantaran lebih dari 50 persen penduduk Indonesia beragama Islam.

Potensi tersebut menjadi perhatian Manulife Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan asuransi di Indonesia, Manulife terus mengembangkan dan menyediakan solusi perlindungan berbasis syariah yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, Manulife Indonesia meluncurkan produk MiSmart Insurance Solution (MiSSION) Syariah baru-baru ini.

“Berdiri sejak 2009, unit syariah Manulife Indonesia terus berinovasi untuk senantiasa memenuhi harapan nasabah. Menyadari meningkatnya permintaan akan asuransi syariah, kami mengembangkan MiSSION Syariah sebagai solusi yang sesuai untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata President Director and CEO Manulife Indonesia Ryan Charland dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Lebih lanjut, MiSSION Syariah juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Manulife Indonesia untuk memprioritaskan karyawan, pelanggan, dan komunitas di tengah masa pandemi.

Hal tersebut didasari hasil survei terbaru Manulife yang melibatkan nasabah asuransi di Indonesia selama masa pandemi.

Penelitian itu menunjukkan, 72 persen nasabah berencana membeli tambahan polis asuransi dalam 18 bulan ke depan. Angka ini jauh lebih tinggi dari hasil rata-rata negara Asia lain yang diteliti, yakni sebesar 62 persen.

Sementara itu, sebesar 30 persen responden di Indonesia mempertimbangkan untuk membeli produk asuransi jiwa dan kesehatan di tengah pandemi.

MiSSION Syariah menyasar berbagai kalangan nasabah, terutama para milenial, yang membutuhkan produk inovatif untuk perlindungan jiwa, kesehatan, investasi optimal, serta manfaat akhir masa program yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Selain itu, MiSSION Syariah juga berlandaskan prinsip tolong-menolong dan berbagi risiko. Saat terjadi klaim dari para nasabah, misalnya, klaim tersebut dibayarkan dari dana Tabarru yang dikelola dan diadministrasikan oleh Manulife sebagai operator yang mewakili nasabah.

Produk itu juga dilengkapi manfaat loyalitas dengan total 750 persen yang diberikan secara berjangka. Sebanyak 50 persen dari kontribusi dasar akan dibayarkan di akhir tahun ke-10 polis dan sisa 700 persen akan dibayarkan di akhir tahun ke-25 polis.

Seluruh keuntungan itu bisa didapatkan hanya dengan membayarkan kontribusi mulai dari Rp 300.000-an per bulan.

“MiSSION Syariah adalah solusi 3-in-1 yang mengedepankan prinsip syariah sekaligus menyediakan perlindungan jiwa dan investasi berbasis Syariah dengan perlindungan kesehatan sebagai asuransi tambahan (rider),” jelas Direktur dan Chief of Employee Benefits and Sharia Distribution, Manulife Indonesia Karjadi Pranoto.

Dengan pengelolaan dana yang profesional, imbuh Karjadi, produk itu dapat membantu masyarakat Indonesia dalam merencanakan dan melindungi masa depan sehingga dapat mencapai impian serta melindungi kesejahteraan masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com