Advertorial

Menilik Sejumlah Inovasi Risma di Kota Surabaya Selama 10 Tahun Menjabat

Kompas.com - 07/12/2020, 17:41 WIB

KOMPAS.com – Tahun ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah genap 10 tahun memimpin Kota Surabaya. Sepanjang masa jabatannya, Risma melakukan berbagai upaya untuk membangun dan mengubah wajah Kota Surabaya.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, sepanjang 10 tahun masa jabatan Tri Rismaharini sejumlah infrastruktur yang masuk dalam masterplan Surabaya berhasil dibangun.

Ia menjelaskan, beberapa pembangunan yang berhasil dituntaskan adalah Frontage Road (FR) Jalan Ahmad Yani di Sisi Barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow hingga FR Wonokromo. Panjang jalan tersebut adalah 5,9 kilometer (km).

Setelah itu, masih ada pembangunan FR di sisi timur Jalan Ahmad Yani dan Jalan Merr atau Jalan Ir Soekarno sepanjang 10,75 km.

Selain itu, masih ada lagi Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya.

“Hingga saat ini total 259 kilometer jalan baru sudah dibangun di Surabaya,” ujar Erna.

Ia juga memaparkan, untuk membangun jalan-jalan baru tersebut, pembebasan lahan dimulai sejak 2010.

Jika ditotal, Dinas PU Kota Surabaya telah membebaskan sebanyak 2.665 persil lahan dengan luas 419.942 meter persegi. Nominal anggaran yang dikeluarkan untuk pembebasan lahan tersebut mencapai Rp 1,9 triliun.

Sebagai pelengkap fasilitas jalan, hingga 2020 sudah ada 101.193.30 meter jalur pejalan kaki (pedestrian) yang dibangun di Kota Surabaya.

Pada bagian bawah pedestrian juga dilengkapi saluran dengan box culvert untuk antisipasi banjir. Panjang saluran yang ada saat ini mencapai 232.884,6 meter.

Demi mengantisipasi banjir, dibangun pula 75 bozem atau waduk serta rumah 59 rumah pompa dan 111 unit genset.

Selain itu, menurut Erna, selama 10 tahun terakhir ini Kota Surabaya juga banyak membangun jembatan.

Pada 2010, Surabaya hanya memiliki 6 jembatan. Saat ini sudah ada 134 jembatan terbangun. Tahun ini Pemkot Surabaya menargetkan Jembatan Joyoboyo yang jadi ikon Surabaya dapat selesai.

Ruang terbuka hijau (RTH) juga tidak luput dari perhatian. (Dok Pemkot Surabaya) Ruang terbuka hijau (RTH) juga tidak luput dari perhatian.

Menambah taman dan ruang terbuka hijau

Di samping itu, selama 10 tahun terakhir, Pemkot Surabaya konsisten membangun taman dan ruang terbuka hijau. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik.

Luas total taman di seluruh Surabaya hingga tahun 2020 ini sudah mencapai 1.651,24 hektare. Bahkan, hutan kota terus dibangun hingga mencapai 90,78 hektare.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, ruang terbuka hijau (RTH) juga tidak luput dari perhatian.

“Luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektare atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya,” katanya.

Dengan demikian luas RTH publik di Surabaya jumlahnya sudah di atas target minimal yang tercantum dalam Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Kemudian, pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah di Kota Surabaya.

Ada 9 lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan fasilitas reduce, reuse, recyle (3R). Ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya.

“Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo,” jelas Anna.

Fasilitas lainnya yang dibangun adalah lapangan olahraga hingga ke kampung-kampung, sehingga totalnya hingga saat ini mencapai 647 lapangan.

Berbagai lapangan olahraga juga banyak direnovasi seperti Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Lapangan Tambaksari. Lapangan Stadion Gelora Bung Tomo pun dipercantik agar berstandar internasional karena tahun depan akan digunakan sebagai lapangan utama Piala Dunia U-20.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya Iman Kristian mengatakan, tiga lapangan latihan juga telah dibangun untuk menyambut acara internasional ini.

“Selama masa jabatan Wali Kota Risma ini Pemkot Surabaya juga membangun Lapangan Tembak Internasional, membangun berbagai macam museum, membangun Alun-alun Suroboyo bawah tanah, dan membangun gedung baru RSUD Soewandhie, serta pembangunan gedung lainnya,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat juga menjelaskan selama 10 tahun terakhir, sebanyak 59 traffic light berteknologi solar cell telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik.

Hingga saat ini total 259 kilometer jalan baru sudah dibangun di Surabaya. (DOK Pemkot Surabaya) Hingga saat ini total 259 kilometer jalan baru sudah dibangun di Surabaya.

Sebanyak 615 lokasi traffic light sudah dipasangi CCTV. Sebanyak1.063 CCTV sudah dipasang di obyek vital dan khusus. Sebanyak lima fasilitas park and ride pun telah dibangun.

“Selama 10 tahun terakhir ini, kami juga terus mengembangkan SITS (Surabaya Intelegent Transport System), menciptakan berbagai aplikasi seperti aplikasi Go-Bus, terus memperbanyak mesin parkir meter,” ujarnya.

Inovasi terbaik menurutnya adalah Suroboyo Bus tarifnya dibayar dengan sampah botol plastik. Botol-botol plastik tersebut dilelang dan hasilnya untuk menambah kas daerah.

Legacy fenomenal lainnya adalah Command Center 112 yang ada di gedung Siola. Terobosan ini menjadi mata dan telinga Wali Kota Risma dalam merespon berbagai macam kedaruratan di Kota Surabaya,” ujar Irvan.

Selain laporan dari warga, tim CC112 juga memantau kondisi Surabaya melalui ribuan CCTV yang telah dipasang. CCTV ini juga dapat dipantau dari ruang kerja Wali Kota Risma.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com