Kabar pembangunan

Percepatan Transformasi Ekonomi Sulawesi Utara Melalui Revitalisasi Industri, Pariwisata, dan Energi

Kompas.com - 10/12/2020, 22:38 WIB

KOMPAS.com – Akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 1,8 persen di hampir seluruh sektor industri.

Namun, ada pula beberapa sektor yang tumbuh positif, seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan. Ketiga sektor ini menyumbang produk domestik regional bruto sebesar 21,7 persen.

Di sektor perikanan, pemerintah juga memprioritaskan konektivitas melalui Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Pelabuhan Hub Internasional Bitung, dan Tol Manado-Bitung yang ditargetkan rampung di 2021 dan menjadi bagian optimalisasi pemulihan ekonomi melalui Kawasan Ekonomi Khusus/Kawasan Industri (KEK/KI) Bitung.

Kementerian PPN/Bappenas pun turut mencermati potensi industri di Sulut untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Hal tersebut dilakukan agar daya saing industri di Sulut meningkat sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi. Nantinya, industri yang memiliki potensi akan dikembangkan di KEK/KI Bitung.

“Bappenas berharap KEK/KI Bitung dapat berkontribusi terhadap sektor industri melalui penyerapan tenaga kerja dan kegiatan ekspor sebagai sumber devisa negara dengan dukungan infrastruktur pendukung, seperti jalan tol dan pelabuhan yang lebih baik,” urai Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Himawan Hariyoga saat meninjau Pelabuhan Hub Internasional Bitung.

Saat ini, imbuhnya, Pelabuhan Bitung sudah memenuhi standar kedalaman yang memadai untuk layanan internasional. Ini terbukti dari ekspor komoditas sektor perikanan, pertanian, dan industri di Bitung sudah melalui pelabuhan tersebut.

“Kami berharap, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) dapat mendukung penuh pengembangan KEK/KI Bitung. Termasuk di dalamnya Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudera karena KEK/KI Bitung dan pelabuhan harus saling terpadu,” ujar Himawan.

Terkait infrastruktur, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, ada delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi superhub, salah satunya Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Selain untuk sektor pariwisata, superhub juga berfungsi untuk mengoptimalisasi sektor-sektor produktif lainnya, termasuk sektor perikanan yang bernilai tinggi.

Selain sektor infrastruktur, masih ada beberapa sektor lain yang bisa dikembangkan untuk percepatan transformasi ekonomi di Sulut seperti sektor pariwisata dan industri energi dengan memaksimalkan status KEK/KI yang diberikan pemerintah pusat.

Sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah 2021 yang bertema “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”, revitalisasi pariwisata memang menjadi salah satu strategi percepatan pembangunan. Kabar baiknya, Bunaken Tangkoko Minahasa, ekosistem vulkanik dengan keanekaragaman hayati bawah laut, baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Biosphere Reserves di sidang ke-32 The International Coordinating Council of the Man and the Biosphere pada Oktober 2020.

Selain Taman Laut Bunaken, destinasi wisata lainnya yang juga memikat wisatawan adalah Danau Tondano. Menurut rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/12/2020), Himawan menyebut bahwa Bappenas tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendapat gambaran terkini dari kawasan Danau Tondano.

Pihaknya tengah mengkaji perubahan luas, kedalaman danau, hingga permasalahan yang dihadapi, seperti pendangkalan, penyempitan, dan penurunan kualitas air Danau Tondano.

“Ini penting untuk kami ketahui guna merencanakan pembangunan lebih baik dengan mempertimbangkan potensi nilai ekonomi yang dimiliki Danau Tondano,” ujar Himawan dalam audiensi dengan Bupati Minahasa Royke Octavian Roring untuk menyiapkan agenda Transformasi Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara yang diselenggarakan pada 16-19 November 2020.

Pengembangan EBT

Upaya memajukan pariwisata juga harus selalu diiringi langkah pelestarian alam dan lingkungan. Salah satunya melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) demi pembangunan berkelanjutan.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi mengatakan, penggunaan EBT, seperti panas bumi, memiliki efek pengganda (multiplier effect) untuk sektor pembangunan lainnya.

“(Oleh karena itu), kami berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong untuk mengetahui dukungannya bagi dua program besar prioritas nasional (PN) di Sulut, yaitu KEK/KI Bitung dan KEK Pariwisata Likupang,” ujar Subandi.

Menurut Subandi, Kementerian PPN/Bappenas berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk meningkatkan perekonomian wilayah Sulut dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Di tempat terpisah, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengunjungi Pusat Edukasi Kepanasbumian, Geothermal Education Centre, dan Geothermal Park (Blue Lagoon).

Sarana edukasi yang didukung PT Pertamina Geothermal Energy, Universitas Gadjah Mada, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lahendong itu nantinya akan berkontribusi dalam upaya pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Selain itu, tujuan sarana edukasi tersebut juga untuk mewujudkan “Inspiring Park” agar warga yang tinggal di lingkungan panas bumi dapat melakukan aktivitas perekonomian berbasis sumber daya panas bumi.

“Tujuan kami melakukan kunjungan ke wilayah geotermal adalah dalam rangka melakukan transformasi ekonomi di Sulut pascapandemi. Kami akan mencari pola-pola percepatan transformasi melalui keunggulan atau potensi wilayah setempat. Salah satu upaya agar potensi ini bisa berkembang adalah melalui pemanfaatan energi,” tutur Arifin.

Terkait energi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, lanjut Arifin, pihaknya sudah mencanangkan target penggunaan EBT 23 persen dalam bauran energi nasional di 2024 dan 31 persen di 2050.

“Secara teknis, EBT sangat bermanfaat. Selain sebagai sumber tenaga listrik yang sangat dibutuhkan, dari sisi ekonomi, masyarakat juga akan diuntungkan,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com