Advertorial

Menteri PPPA: Seluruh Sektor Pembangunan Perlu Berkolaborasi untuk Berdayakan Perempuan

Kompas.com - 23/12/2020, 15:35 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati membuka kegiatan webinar bertajuk “Perjuangan Tenaga Medis Perempuan di Masa Pandemi” yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom, Kamis (17/12/2020).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kompas TV dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.

Menteri PPPA mengatakan, konstitusi Indonesia menjamin hak yang sama antara laki-laki dan perempuan. Sayangnya, konstruksi sosial hingga saat ini masih menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar.

“Padahal, secara jumlah maupun potensi, perempuan dan laki-laki setara. Maka dari itu, peran perempuan dalam semua sektor kehidupan bermasyarakat tidak dapat dipandang sebelah mata,” ujar Bintang pada pidato kuncinya.

Dari segi kesehatan, lanjut Bintang, perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam garda terdepan penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Mayoritas perawat adalah perempuan. Jumlahnya mencapai 71 persen dari total perawat di Indonesia. Sementara, rasio dokter perempuan dan laki-laki yang menangani Covid-19 seimbang atau 50:50,” kata Bintang.

Tak hanya di sektor kesehatan, perempuan juga memiliki peran yang vital dalam perekonomian bangsa.

“Selain sebagai pemilik dan pengelola usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pekerja perempuan juga memberikan sumbangsih yang signifikan bagi produk domestik bruto (PDB) negara,” terang Bintang.

Sebagai informasi, partisipasi perempuan di sektor UMKM cukup besar. Data Bank Indonesia pada 2018 mencatat bahwa lebih dari 60 persen dari 57,83 juta UMKM di Indonesia dimiliki dan dijalankan oleh perempuan.

Meski kegiatan ekonomi harus tetap berjalan, Bintang mengingatkan kepada masyarakat, khususnya perempuan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, pemulihan ekonomi dan kesehatan dapat berjalan beriringan.

Kesetaraan dan pemberdayaan perempuan

Pandemi Covid-19 juga memberikan dampak signifikan terhadap bidang pendidikan. Anak-anak harus belajar di rumah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan sebagai salah satu hak hidup mereka.

“Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi ibu yang memiliki peran ganda dan masih terjebak dalam ketimpangan gender. Padahal, beban yang terlalu berat akan berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan dan pengasuhan,” jelas Bintang.

Bintang menambahkan, meski memiliki peran sentral dalam kehidupan rumah tangga, pendidikan dan pengasuhan merupakan kewajiban bersama antara ayah dan ibu. Peran aktif keduanya akan berdampak positif terhadap tumbuh kembang anak, apalagi di tengah masa krisis ini.

“Untuk itu, mari kita bangun keluarga yang berkualitas untuk mencapai generasi yang unggul. Hal ini dapat dimulai dari hubungan yg setara antara ayah dan ibu,” imbuh Bintang.

Perempuan juga memiliki peran penting dalam memastikan kondisi kesehatan keluarga. Dengan pemberdayaan perempuan, upaya pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 pada klaster keluarga dapat dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Selanjutnya, Menteri PPPA mengajak seluruh sektor pembangunan untuk menyatukan kekuatan dan menghapus persepsi yang salah tentang perempuan. Dengan begitu, upaya untuk memberdayakan perempuan di seluruh Indonesia dapat berjalan efektif.

“Saya mengapresiasi sebesar-besarnya kepada perempuan yang tengah berjuang di garda terdepan (penanganan Covid-19). Terima kasih atas segala pengabdian, pengorbanan, dan sumbangsihnya pada bangsa yang kita cintai ini,” imbuh Bintang.

Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan bahwa perempuan merupakan pilar penting negara ini. Saat harus menanggung beban domestik, para tokoh perempuan tetap berkomitmen memberikan yang terbaik untuk komunitas dan bangsanya.

“Oleh karena itu, kita sebagai bangsa perlu memberikan apresiasi tinggi kepada perempuan, terutama yang mengemban tugas ganda selama pandemi Covid-19,” ujar Wahyudi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com