Advertorial

Catat Dulu, Ini 8 Restoran Baru Berkonsep Unik di Singapura

Kompas.com - 28/12/2020, 20:27 WIB

KOMPAS.com – Singapura merupakan negeri multikultural. Beragam budaya, mulai dari Melayu, Tionghoa, dan India, hingga etnis-etnis lainnya bertemu di Negeri Singa. Hal itu tidak hanya membawa tradisi kehidupan sehari-hari, tapi juga warisan kuliner.

Perpaduan berbagai budaya itu membuat Singapura punya kuliner yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain. Mulai dari street food atau jajanan kaki lima hingga restoran high-end dengan berbagai konsep ada di Singapura.

Selain itu, dunia kuliner Singapura juga dinamis dan berkembang dengan pesat berkat kecintaan masyarakat dan koki-kokinya terhadap makanan. Maka tak heran, Anda bisa menemukan berbagai jenis hidangan di sini.

Buat Anda yang sudah kangen Singapura dan kulinernya, berikut beberapa rekomendasi restoran dengan konsep unik yang bisa dikunjungi setelah situasi kondusif untuk liburan nanti.

1. Restaurant Euphoria

Restaurant Euphoria menawarkan pengalaman bersantap ala Gastro-Botanica yang unik. Gastro-Botanica merupakan teknik memasak ala Prancis yang dikembangkan oleh chef bintang 1 Michelin, Jason Tan. Ciri khas masakannya adalah penggunaan bahan-bahan nabati, seperti sayur, umbi-umbian, rempah-rempah, dan buah-buahan.

Salah satu menu signature Restaurant Euphoria My Favourite Vegetable (Dok. Facebook/Restaurant Euphoria) Salah satu menu signature Restaurant Euphoria My Favourite Vegetable

Lewat Restaurant Euphoria, Chef Jason Tan memperkenalkan Gastro-Botanica 2.0 yang menggunakan saus dasar Gastro-Botanica Essences – La Symphonie de Légumes, saus berbahan dasar 100 persen dari sari tumbuhan yang berfungsi sebagai penyedap masakan.

Saat ini, restoran yang berlokasi di 76 Tras Street, Singapura itu buka dari Selasa hingga Sabtu mulai pukul 6.30-23.00.

2. Ratio Café and Lounge

Kafe dan lounge masa depan. Begitu kira-kira kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana di Ratio Café and Lounge. Berlokasi di Centrepoint, Orchard Road, restoran ini menggunakan lengan robot dengan kecerdasan buatan yang telah diprogram untuk membuat berbagai menu minuman.

Lengan robot yang bertugas meracik minuman di Ratio Café and Lounge (Foto diambil sebelum pandemi Covid-19) (Dok. Facebook/Ratio Café & Lounge) Lengan robot yang bertugas meracik minuman di Ratio Café and Lounge (Foto diambil sebelum pandemi Covid-19)

Dengan mengombinasikan tradisi, inovasi teknologi, dan rasa, Ratio Café and Lounge menawarkan sekitar 50 jenis menu kopi dan koktail, dari yang klasik hingga unik. Selain itu, di sini pengunjung juga bisa membuat menu sendiri dengan mengombinasikan berbagai jenis minuman yang tersedia.

Karena dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan, lengan robot itu bisa menyimpan dan mengingat setiap menu yang dipesan pelanggan. Jadi, Anda bisa kembali memesan kombinasi minuman yang sama kapan saja tanpa perlu repot mengingat daftar pesanan sebelumnya.

3. Luke’s Lobster

Sempat ditunda akibat pandemi Covid-19, salah satu jaringan restoran seafood terkenal asal Amerika Serikat, Luke’s Lobster, resmi membuka gerai pertama di Shaw House, Orchard Road, Singapura pada September 2020.

Beberapa hidangan andalan Luke?s Lobster (Dok. Facebook/Luke’s Lobster, Singapore) Beberapa hidangan andalan Luke?s Lobster

Sebagai cabang pertama di Asia Tenggara, suasana restoran dibuat semirip mungkin dengan interior klasik Luke’s Lobster di Amerika Serikat. Begitu juga dengan menunya. Lobster Maine, udang, dan kepiting kualitas terbaik–yang ditangkap secara berkelanjutan–akan disajikan menjadi roti gulung ala Maine.

4. Lemak Boys

Lemak Boys merupakan restoran berkonsep casual dining yang didirikan Les Amis Group sebagai upaya untuk berkontribusi pada pelestarian warisan kuliner khas Singapura. Restoran ini menyajikan hidangan otentik Singapura yang menjadi favorit banyak pecinta kuliner dengan sentuhan peranakan.

Menu premium nasi lemak dari restoran Lemak Boys (Dok. Facebook/Lemak Boys) Menu premium nasi lemak dari restoran Lemak Boys

Di restoran yang berlokasi di Scotts Rd, Shaw Centre ini Anda bisa mencicipi beragam kuliner otentik, seperti nasi lemak, laksa, sambal udang, sotong tauyu lemak, otah-otah, hingga cendol pudding yang dibuat oleh tiga koki muda asal Singapura.

5. Laut

Terinspirasi dari keragaman budaya dan hasil bumi Asia Tenggara, mantan kepala bartender Native–salah satu dari 50 Bar Terbaik Asia–Leon Tan dan Frank Shen mendirikan Laut.

Tempat makan dengan konsep restoran bar itu menjadi wujud upaya keduanya dalam memberikan penghormatan untuk Asia Tenggara dan sejarahnya. Laut sendiri fokus menyajikan koktail dan camilan yang menggunakan hasil bumi dan bahan-bahan lokal terbaik.

Beragam signature cocktails dari Laut yang dikemas dalam botol (Dok. Facebook/Laut) Beragam signature cocktails dari Laut yang dikemas dalam botol

Uniknya, hidangan yang disajikan di restoran yang berlokasi di 17 Stanley Street, Singapore ini merupakan hasil interpretasi dari buah-buahan dan masakan khas Asia Tenggara. Misalnya, koktail Dragonfruit yang terbuat dari straits spiced vodka, buah naga merah, lengkeng asap, dan air asam kordial.

6. Appetite

Awalnya, Appetite merupakan dapur khusus riset dan pengembangan milik Chef Ivan Brehm untuk restoran berbintang Michelin di Singapura, yakni Nouri yang berlokasi di Amoy Street. Namun, diubah menjadi ruang multi-konsep unik yang menggabungkan makanan, pengetahuan, musik, dan seni.

Menu bhel puri milik restoran Appetite, Singapura (Dok. Appetite) Menu bhel puri milik restoran Appetite, Singapura

Menu yang disajikan Appetite merupakan wujud filosofi kuliner milik Chef Ivan yang gemar mengeksplorasi berbagai bahan dan budaya dari berbagai daerah sehingga menghasilkan hidangan yang unik. Satu hari di setiap minggunya, Chef Ivan akan menyajikan menu khusus yang sedang ia uji dan kembangkan untuk 8 pengunjung.

7. Avenue 87

Berlokasi di Amoy Street, Avenue 87 merupakan restoran Asia modern yang didirikan oleh dua chef berbakat asal Singapura Alex Phan dan Glen Tay.

Avenue 87 menyajikan hidangan Asia Modern yang menjadi favorit banyak orang, seperti Duck Rice, pisang goreng, dan tempeh salad. Bedanya, makanan-makanan itu diberi sentuhan kreatif dengan menggunakan teknik tradisional dan kontemporer dalam proses pengolahannya.

Menu Duck Rice khas restoran Avenue 87, Singapura (Dok. Facebook/Avenue 87) Menu Duck Rice khas restoran Avenue 87, Singapura

Bahkan, kedua chef itu tidak segan mengeksplorasi dan menggabungkan teknik tradisional dan baru sehingga dapat menghasilkan hidangan yang inovatif, tapi terasa akrab dan memunculkan nostalgia.

8. Aqua Gastronomy

Sejak September 2020 hingga 3 Januari 2021, Resorts World Sentosa menghadirkan pengalaman bersantap bertema bawah laut bagi pengunjungnya lewat Aqua Gastronomy di S.E.A Aquarium

Restoran berkonsep unik ini mengajak pengunjung merasakan sensasi bersantap ditemani lebih dari 10.000 hewan penghuni laut, seperti pari manta dan hiu martil.

Suasana bersantap di Aqua Gastronomy (Foto diambil sebelum pandemi Covid-19) (Dok. Facebook/Resorts World Sentosa) Suasana bersantap di Aqua Gastronomy (Foto diambil sebelum pandemi Covid-19)

Menu yang disajikan merupakan masakan Asia modern yang diolah dari 100 persen bahan dan makanan laut lokal yang diambil dari sumber berkelanjutan.

Itu tadi delapan restoran baru berkonsep unik di Singapura yang bisa dijadikan bucket list untuk liburan selanjutnya. Jadi, ketika pandemi usai, Anda bisa segera mengunjungi Singapura.

Pemerintah Singapura sendiri aktif melakukan berbagai tindakan untuk mencegah penyebaran dan mengurangi risiko kasus Covid-19.

Mereka mengeluarkan protokol kesehatan dan regulasi yang harus dipatuhi masyarakat maupun wisatawan, yakni selalu mengenakan masker,

Singapura juga memiliki kampanye SG Clean yang mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar untuk membantu menjaga Singapura tetap bersih dan nyaman untuk semua orang.

Lewat SG Clean, pemerintah Singapura juga meminta setiap usaha, organisasi, hingga tempat wisata untuk mematuhi daftar pemeriksaan sanitasi dan kebersihan yang telah ditentukan oleh pihak berwenang.

Selain itu, setiap obyek wisata, restoran, dan pertokoan di Singapura sudah dilengkapi aplikasi SafeEntry yang merupakan sistem check-id digital untuk mempermudah pelacakan kontak Covid-19. Setiap orang harus memindai QR Code di aplikasi SafeEntry saat masuk dan keluar dari suatu tempat.

Dengan begitu, Anda dapat merasa aman saat berwisata di Singapura. Untuk informasi lebih lanjut tentang wisata di Singapura, silakan kunjungi tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com