Advertorial

Varian Baru Virus Corona Muncul, Ini Langkah Antisipasi dari Aice dan GP Ansor

Kompas.com - 30/12/2020, 20:02 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang melanda selama 10 bulan belumlah usai. Namun, dunia kembali dihadapkan pada munculnya virus corona varian baru bernama SARS-CoV-2 strain B.1.1.7.

Meski masih dalam tahap penelitian, banyak ahli epidemiologi berpendapat mutasi virus corona baru itu memiliki daya tular jauh lebih tinggi.

Akibatnya, banyak negara termasuk Indonesia membatasi jumlah wisatawan asing demi mencegah penularan kasus yang lebih besar.

Di saat yang sama, kini terjadi peningkatan pasien Covid-19 akibat libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, tingkat keterisian ruang isolasi dan gawat darurat atau ICU rumah sakit di beberapa daerah Indonesia sudah melebihi batas aman.

Adapun keterisian ruang isolasi dan ICU di Jakarta hingga Jawa Timur sudah berada di atas 70 persen. Menurut prosedur penanganan pasien rumah sakit, situasi tersebut sudah masuk dalam kategori merah.

Selain itu, sembilan provinsi di Indonesia masuk zona merah dalam kategori pemanfaatan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

Pencegahan murah meriah virus corona

Munculnya jenis baru dari virus corona menimbulkan kekhawatiran di banyak kalangan. Kendati begitu, pelanggaran protokol kesehatan (prokes) masih banyak terjadi.

Karena itu, pemerintah pusat, daerah, dan aparat kepolisian memperkuat upaya pembatasan dan pemeriksaan atas pelaksanaan prokes di masyarakat.

Pelaksanaan prokes kian perlu mengingat biaya pengobatan tidaklah murah. Khusus Covid-19, ongkosnya bisa mencapai Rp 600 juta. Hal ini diungkapkan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany.

Lebih lanjut, Hasbullah menjelaskan, rata-rata biaya mengobati satu pasien Covid-19 mencapai Rp 184 juta dengan durasi rawat inap selama 16 hari.

Kampanye 5 Juta Masker (Dok. Aice) Kampanye 5 Juta Masker

"Untuk Covid-19 ini banyak orang enggak paham, karena sebetulnya, kalau dia sakit Covid-19 yang ngobatin itu kan negara, ditanggung negara, duit APBN duit negara itu kan duit kita semua. Jadi kalau kita ambil seenaknya aja kan ambil duit bersama," ujarnya dalam Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Karena itu, Hasbullah mengimbau agar masyarakat tidak egois dan tidak menyepelekan Covid-19. Contohnya, dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ia menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan musibah yang bisa dicegah dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat. Protokol kesehatan yang baik dan disiplin 3M adalah kunci menghindari kerugian buat diri sendiri dan masyarakat.

Sementara itu, laman covid19.go.id pada Senin (28/12/2020) lalu merilis angka penularan di Indonesia terus mengalami kenaikan hingga mencapai lebih dari 7.000 kasus per harinya.

Melihat angka tersebut, masyarakat harusnya patuh terhadap prokes dan selalu menerapkan 3M, yaitu memakai masker sesuai standardisasi, menjaga jarak saat beraktivitas di tempat umum, serta mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Untuk membantu masyarakat dalam hal pencegahan Covid-19, produsen es krim Aice Group berkolaborasi dengan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia melakukan kampanye dan edukasi penerapan 3M serta mendistribusikan 5 juta masker medis ke 20 kota di Indonesia.

Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan, kampanye 5 Juta Masker Medis ini merupakan lanjutan dari misi kemanusiaan yang sudah dilakukan pihaknya dan GP Ansor sejak April lalu.

Saat itu, kata Sylvana, Aice Group dan GP Ansor turun langsung ke lapangan untuk membantu tenaga kesehatan (nakes) di Jabodetabek dan Jawa Tengah dalam memasok berbagai alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan medis lain yang sempat mengalami kelangkaan.

“Aice juga mengirimkan satu juta es krim dalam lemari pendingin ke belasan rumah sakit penangan Covid-19 di Jabodetabek selama kuartal dua lalu,” imbuh Sylvana.

Lebih lanjut, Sylvana mengatakan, masker donasi yang diberinama Aice-SHIELD memiliki spesifikasi tiga lapisan (3-ply) dan telah tersertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Masker ini optimal untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet yang mengandung virus. Masker ini khusus diproduksi untuk didonasikan kepada masyarakat di masa pandemi dan tidak dijual untuk umum,” jelas Sylvana.

Sebelumnya, Aice juga telah membagikan 15 juta masker shield pada 200.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi distributor es krim Aice di berbagai wilayah di Indonesia.

Tak hanya itu, pihak Aice juga akan memberikan paket berisi seperti vitamin C dan suplemen pendukung untuk meningkatkan imunitas masyarakat.

kampanye 5 Juta Masker Medis (Dok. Aice) kampanye 5 Juta Masker Medis

Apresiasi pemerintah pusat dan daerah

Menteri Agama yang sebelumnya merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, fokus pendistribusian masker shield ini akan diberikan kepada mereka yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Menurut Yaqut, pemilihan 20 kota yang disambangi sudah tepat. Sejauh ini, distribusi lima juta masker Aice yang dimulai sejak Rabu (14/10/2020) bersama KSP dan GP Ansor sampai akhir tahun sudah disebar sampai ke 11 kota. Artinya, hanya tinggal 9 kota lagi sebelum akhirnya rampung.

Kota yang sudah mendapat bantuan tersebut adalah Jakarta, Cirebon, Rembang, Semarang, Yogya, Batang, Bogor, Surabaya, Malang, Lumajang, dan Ambon.

Upaya Aice dalam membantu penanggulangan penyebaran virus corona juga mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Khusus provinsi ini, jumlah masker yang didonasikan Aice sebanyak 650.000 buah.

“Saya mengapresiasi kegiatan pentahelix KSP, GP Ansor, Aice Group dan elemen stakeholder lain dalam memperkuat aspek pencegahan dan edukasi masyarakat. Distribusi masker medis di Surabaya, Malang, dan Lumajang sangat berdampak signifikan,” jelas Khofifah.

Donasi masker Gunung Semeru

Untuk diketahui, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang baru saja meletus pada awal Desember 2020. Hal ini membuat masyarakat harus mengalami bencana ganda.

Penggunaan masker di wilayah itu menjadi semakin krusial untuk menghindari terhirupnya abu vulkanik yang ditimbulkan pasca letusan.

Melansir Kompas.com, Selasa (14/2), dampak debu vulkanik yang terhirup ke dalam tubuh secara umum terbagi menjadi dua, yaitu efek akut dan kronik. Efek akut menyebabkan iritasi saluran napas, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau kesulitan bernapas pada penderita gangguan paru sebelumnya, seperti penyakit asma.

Sementara itu, efek kronik terjadi setelah paparan bertahun-tahun. Hal ini ditandai adanya penumpukan abu silika dalam paru yang disebut silikosis. Penderita akan mengalami penurunan fungsi paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Senada dengan Khofifah, Bupati Kabupaten Lumajang H Thoriqul Haq MML menyampaikan rasa terima kasihnya berkat bantuan yang diberikan pihak Aice dan GP Ansor.

“3M itu adalah kunci dalam menghindari penularan corona dan kedisiplinan memakai masker jadi bagian pentingnya. Kami menilai langkah distribusi masker medis yang bagus dari GP Ansor dan Aice ini menjadi inspirasi kuat buat Lumajang untuk bahu-membahu menangani cobaan pandemi sekaligus letusan Semeru yang kemarin terjadi,” ucap Bupati yang belum lama lalu sembuh dari covid-19 tersebut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com