Advertorial

Upaya LinkAja untuk Tingkatkan Ekosistem Ekonomi Digital Sepanjang 2020

Kompas.com - 14/01/2021, 15:54 WIB

KOMPAS.com – Tak dapat dimungkiri bahwa 2020 menjadi tahun sulit bagi sebagian besar negara di dunia. Indonesia sendiri mengalami penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut hingga terperosok ke jurang resesi.

Akibatnya, banyak perusahaan terimbas hal tersebut. LinkAja merupakan salah satunya. Kendati demikian, uang elektronik nasional besutan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) ini tetap berupaya, bahkan optimistis untuk tetap bangkit. Hal ini terlihat dari sederet program strategis yang direalisasikan di sepanjang 2020.

Bukan hanya untuk kepentingan internal, langkah tersebut juga ditempuh sebagai wujud partisipasi LinkAja dalam membantu memulihkan perekonomian nasional.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (13/1/2021), ada lima upaya yang telah direalisasikan LinkAja di sepanjang 2020 untuk memperluas dan memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia. Berikut penjelasannya.

Pertama, pendanaan Seri B. LinkAja secara resmi mengumumkan investasi strategis dari Grab. Pada saat yang sama, pennaman modal juga dilakukan oleh Telkomsel, BRI Ventures, dan Mandiri Capital.

Kedua, ekosistem transportasi paling lengkap. LinkAja sukses menghadirkan kemudahan layanan ekosistem transportasi, mulai dari moda transportasi darat, udara, hingga laut.

Ketiga, peningkatan pengguna Syariah LinkAja. Hingga saat ini, layanan yang diluncurkan sejak pertengahan April 2019 tersebut mampu menjaring 1,6 juta pengguna.

Angka tersebut diklaim akan terus meningkat sejalan dengan komitmen kolaborasi dari beberapa partner strategis, seperti Pemerintah Daerah dan institusi lain dalam meluaskan ekosistem digital Syariah di seluruh Indonesia.

Keempat, pinjaman ultra mikro. Dengan menggandeng Telkomsel dan Bank Mandiri, LinkAja menghadirkan kemudahan penawaran dan penyaluran kredit usaha mikro bagi para reseller Telkomsel.

Digitalisasi pencairan pembiayaan ultra mikro melalui aplikasi LinkAja juga dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi para nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Selain itu, melalui kerja sama dengan BRI dan Pegadaian, LinkAja juga menyediakan pinjaman dengan skala ultra mikro bagi para penggunanya.

Kelima, ekspansi jangkauan layanan di area tier dua dan tiga di seluruh Indonesia. Hingga kuartal IV 2020, pengguna layanan LinkAja tercatat tumbuh signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhannya mencapai 65 persen atau sebanyak 61 juta pengguna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 73 persen di antaranya adalah pengguna yang berada di area tier dua dan tiga.

Bukan itu saja. LinkAja pun mencatat adanya peningkatan transaksi dan volume transaksi sebesar lebih dari empat kali lipat, serta peningkatan revenue sebesar 250 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Melihat geliat upaya LinkAja untuk terus menghadirkan kemudahan layanan keuangan digital bagi masyarakat Indonesia, bukan tidak mungkin performa uang elektronik ini akan semakin bersinar pada 2021.

Namun, hal itu baru akan terwujud jika LinkAja mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com