Advertorial

Rentan Terinfeksi Covid-19, Begini Cara Lindungi Anak dari Virus Corona

Kompas.com - 27/01/2021, 15:26 WIB

KOMPAS.com – Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak hanya mengintai orang dewasa, tapi juga anak-anak hingga balita. Bahkan, kelompok usia ini berpotensi menjadi media penularan virus tersebut.

Berdasarkan hasil analisis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, persentase kasus positif Covid-19 pada anak usia di bawah 18 tahun per Selasa (5/1/2021) mencapai 8,87 persen dari total kasus nasional.

Umumnya, anak yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala. Sisanya, bergejala ringan hingga berat.

Selain itu, risiko Covid-19 pada anak terjadi karena tertular virus corona dari orang yang tinggal serumah atau saat beraktivitas di luar rumah.

Menyikapi fakta tersebut, para orangtua seyogianya mengambil langkah preventif untuk melindungi anak dari risiko Covid-19.

IDAI mengimbau orangtua agar tidak membawa anak ke tempat umum. Sebaliknya, biarkan mereka tetap di rumah.

Bagi orangtua yang baru kembali dari beraktivitas di luar, wajib membersihkan diri terlebih dahulu sebelum kontak fisik dengan anak.

Jika terpaksa membawa anak ke luar rumah, pastikan orangtua dan anak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan membersihkan tangan sesering mungkin

Tak kalah penting, orangtua wajib memastikan pola makan anak teratur dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Ada baiknya, makanan dan minuman yang dikonsumsi memiliki fungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga bahkan meningkatkan sistem imunitas tubuh adalah vitamin D.

Pada dasarnya, asupan vitamin D dapat dipenuhi dengan cara alami. Pertama, dengan mengonsumsi makanan, seperti salmon, tuna, tongkol, minyak ikan, telur, susu dan olahannya, hati sapi, serta sereal.

Kedua, dengan berjemur di bawah matahari selama 10 hingga 20 menit. Adapun waktu yang dianjurkan untuk kegiatan tersebut adalah mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00.

Dalam rentang waktu tersebut, matahari menghasilkan ultraviolet B (UV B). Sinar ini membantu mengonversi provitamin D3 yang ada pada kulit manusia menjadi vitamin D3.

(Dok. Kalbe) (Dok. Kalbe)

Selain dua cara tersebut, kebutuhan vitamin D untuk anak bisa orangtua penuhi lewat pemberian suplemen, seperti Prove D3 dari Kalbe Farma.

Prove D3 mengandung vitamin D3 (cholecalciferol) yang disesuaikan dengan kebutuhan harian setiap orang berdasarkan usia. Dengan kata lain, suplemen ini bisa dikonsumsi oleh bayi, balita, remaja, dewasa, hingga orang lanjut usia (lansia).

Merujuk Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan vitamin D harian pada anak ditentukan berdasarkan kelompok usia. Bayi umur 0 hingga 11 bulan membutuhkan asupan vitamin D sebesar 10 IU per hari.

Sementara untuk anak usia 1 tahun hingga 17 tahun, kebutuhan vitamin D mencapai 15 IU per hari.

Prove D3 terdiri dari dua jenis, yaitu drops dengan kandungan vitamin D3 400 IU di setiap tetesnya dan tablet salut selaput dengan kandungan vitamin D3 mencapai 1.000 IU per tablet.

Suplemen tersebut bebas gluten, pewarna, dan alkohol. Selain itu, Prove D3 tidak berasa sehingga dapat dikonsumsi dengan cara dicampur ke dalam makanan atau minuman.

Agar upaya pencegahan di atas semakin maksimal, orangtua harus memastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Selain itu, tanamkan juga kebiasaan olahraga pada mereka.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com