Advertorial

Pacu Kualitas Tenaga Pendidiknya, Unpar Berikan Penghargaan untuk Dosen Berprestasi

Kompas.com - 30/01/2021, 20:09 WIB

KOMPAS.com - Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung memberikan penghargaan tahunan kepada dosen berprestasi berdasarkan kinerja penelitian. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi pihak universitas kepada komunitas akademik Unpar.

Penganugerahan penghargaan tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-66 Unpar, Senin (18/1/2021).

Adapun dasar penilaian penghargaan tersebut adalah aktivitas ilmiah pendidik, kualitas dan kuantitas naskah akademik, program riset dan pengabdian, serta hak cipta.

Pihak Unpar berharap, apresiasi tersebut mampu memacu para pendidik untuk meningkatkan kualitas diri dan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Setelah melakukan proses penilaian, lima dosen dari bidang ilmu berbeda terpilih sebagai penerima penghargaan. Kelima dosen tersebut dianggap memiliki capaian terbaik selama 2020.

“Pertama, Haryanto M Siahaan, SSi, MSi, PhD yang merupakan akademisi fisika teoretis Unpar. Penghargaan diberikan lantaran risetnya mengenai lubang hitam diakui oleh dunia internasional,” bunyi keterangan resmi Unpar yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Capaian serupa juga sempat ia raih tahun lalu. Naskah akademik karya tunggalnya dimuat di empat jurnal bergengsi, yakni European Physical Journal C, Physical Review D, dan dua jurnal internasional yang terindeks Scopus Q1.

Kedua, Dr Maria Widyarini, SE, MT. Pengajar ilmu bisnis dan kewirausahaan ini aktif di sejumlah kegiatan penelitian, mulai dari organisasi kepakaran internasional, hingga pengabdian masyarakat dalam mewujudkan sociopreneurship.

Maria juga merupakan anggota Global Entrepreneurship Monitor. Ia memegang beberapa sertifikat hak cipta. Di antaranya untuk situs laman Kampung Adat Cireundeu, serta proses pembelajaran dengan aplikasi dan games sederhana.

Ketiga, Catharina Badra Nawangpalupi, PhD. Akademisi bidang kewirausahaan dan inovasi ini aktif dalam sejumlah penelitian. Temuannya dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional.

Tidak hanya itu, Catharina juga menjabat sebagai Vice President Program International Council for Small Business (ICSB) sekaligus pengurus Global Entrepreneurship Monitor (GEM) Indonesia.

Keempat, Prof Dr Purnama Salura Ir, MT, MBA yang memiliki sumbangsih besar terhadap pemahaman baru akan aspek sejarah, teori, dan filsafat arsitektur.

Selain itu, ia juga rajin memublikasikan karya tentang arsitektur vernakular dan bangunan tradisional di berbagai daerah di Indonesia dalam buku dan kajian ilmiah tingkat nasional maupun internasional.

Terakhir, Tri Basuki Joewono, PhD. Akademisi teknik sipil di bidang transportasi ini pernah mendapatkan hibah dengan skema invitasi atau World Class Research RISTEK/BRIN.

Pada 2020, ia aktif menyumbangkan karya akademik, di antaranya dalam bentuk bab buku maupun artikel jurnal nasional serta internasional.

Tiga guru besar dan satu ilmuwan muda

Pada kesempatan yang sama, Unpar juga mengumumkan keberhasilan tiga tenaga pendidiknya sebagai guru besar.

Prestasi tersebut merupakan buah pengabdian mereka sebagai pendidik, peneliti, serta pencipta di lingkungan Unpar.

Tiga guru besar Unpar yang baru adalah Prof Purnama Salura sebagai Guru Besar Arsitektur, Prof Dharma Lesmono selaku Guru Besar Matematika, dan Prof Paulus Sukapto selaku Guru Besar Teknik Industri.

Kehadiran guru besar baru tersebut diharapkan dapat memberikan perkembangan positif bagi keilmuan Unpar.

Tidak hanya itu, kabar baik juga datang dari jurusan Fisika Unpar. Reinard Primulando PhD terpilih sebagai anggota baru Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

Reinard berhasil melewati proses seleksi yang ketat dan bersaing dengan 53 ilmuwan muda Indonesia lainnya. Ia dan 13 anggota baru ALMI diharapkan dapat menjadi katalis kemajuan sains di Indonesia.

Pihak Unpar menyatakan, capaian para dosen tersebut hanyalah sebagian kecil dari kontribusi pendidik Unpar dalam pengembangan institusi, serta bagi kemajuan keilmuan dunia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com