Advertorial

Catat, Begini Panduan Wisata Musim Dingin di Chubu

Kompas.com - 09/03/2021, 19:04 WIB

KOMPAS.com - Jepang punya beragam pilihan tempat wisata dengan spot fotogenik pada setiap musim. Misalnya saja, bunga sakura pada musim semi, festival wisata pada musim panas, warna-warni daun musim gugur, dan eksotisme salju pada musim dingin.

Untuk menikmati eksotisme musim dingin Jepang, Anda wajib mengunjungi Chubu. Selain spot wisata yang unik, area yang terletak di tengah-tengah Honshu ini memiliki deretan makanan lezat, pilihan tempat belanja, dan kemudahan transportasi.

Selama di Chubu, ada baiknya Anda memaksimalkan waktu berkeliling menggunakan voucer tiket kereta khusus wisatawan internasional, yakni Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass. Anda dapat memulai perjalanan dari Osaka atau Nagoya.

Berikut rekomendasi rute perjalanan yang bisa Anda jadikan panduan untuk menikmati pesona wisata di wilayah ini.

Hari pertama

Setibanya di Bandara Internasional Kansai pada pagi hari, Anda bisa langsung menuju Kota Fukui dengan kereta api Haruka Limited Express. Anda akan tiba di Stasiun Fukui tepat saat waktu makan siang.

Jangan kaget, begitu tiba di stasiun ini, Anda akan disambut dengan bermacam diorama dinosaurus, termasuk Monumen Dinosaurus yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara menyerupai aslinya. Memang, di Jepang, Fukui merupakan tempat fosil dinosaurus paling banyak ditemukan. Jadi, ada begitu banyak spot foto unik bertemakan dinosaurus di sini.

Monumen Dinosaurus di Kota Fukui, Jepang. Dok: Central Japan Tourism Monumen Dinosaurus di Kota Fukui, Jepang. Dok: Central Japan Tourism

Sebelum mengeksplorasi lebih jauh, pastikan perut Anda sudah terisi. Anda bisa mencicipi menu lokal yang terkenal, yaitu amida soba. Salah satu jenis mi Jepang ini memiliki kuah yang dibuat dari bahan lokal sehingga memiliki cita rasa berbeda dari soba di daerah lainnya.

Setelah perut kenyang, waktunya Anda mengeksplorasi Kota Fukui. Salah satu daya tarik wisata kota ini ialah Museum Dinosaurus. Museum ini memamerkan fosil-fosil yang ditemukan di daerah Katsuyama. Anda juga bisa bertemu dengan robot dinosaurus canggih yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara seperti dinosaurus aslinya. Sensasi ini membuat Anda seakan berada di zaman purbakala.

Puas menjelajahi Fukui bersama dinosaurus, menginap di hotel yang dekat dengan stasiun bisa menjadi pilihan tepat. Anda juga bisa menemukan banyak pilihan tempat makan terbaik di sini. Salah satunya adalah restoran Pengara yang menawarkan pilihan menu yakitori.

Hari kedua

Dari Fukui, lanjutkan perjalanan ke Kota Kanazawa dengan kereta Thunderbird Limited Express. Ada banyak pilihan tempat wisata di daerah ini. Salah satunya, kediaman keluarga samurai Nomura di Distrik Nagamachi.

Distrik tersebut terkenal dengan rumah-rumah tua yang berjajar di setiap sudut jalan. Dulu, rumah ini dimiliki oleh samurai dari klan Kaga.

Usai terhanyut dengan suasana zaman Edo, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan mengintip suasana musim dingin di taman kota. Di Kanazawa, Anda bisa berkunjung ke Taman Kenrokuen yang merupakan salah satu dari tiga taman lansekap terindah di Jepang.

Bermacam jenis pohon bunga dengan keindahan alam di setiap musim bisa jadi spot foto yang menarik. Anda juga bisa berkenalan dengan yukitsuri, yaitu metode melindungi dahan pohon pinus dengan tali untuk mencegah dahan patah karena salju lebat.

Tak jauh dari taman, Anda dapat berjalan kaki menuju kuil tertua di Kanazawa, yakni Kuil Ishiura. Kuil dengan barisan tori yang berwarna merah ini dikenal sebagai kuil tempat berdoa untuk meminta keberuntungan asmara. Sebagai suvenir, Anda bisa membeli omamori atau jimat dari karakter maskot "Kima-chan" dengan kantong kain kecil berwarna-warni.

Kuil Ishiura yang merupakan kuil tertua di Kanazawa, Jepang. Dok: Central Japan Tourism Kuil Ishiura yang merupakan kuil tertua di Kanazawa, Jepang. Dok: Central Japan Tourism

Perjalanan kemudian dapat dilanjutkan ke Distrik Higashi Chaya. Pada zaman Edo, wilayah ini dipenuhi oleh chaya (tea house) yang merupakan tempat hiburan eksklusif. Di sini, para tamu dihibur oleh geisha yang membawakan lagu dan tarian. Kini, beberapa bangunan kayu tua bekas chaya di sepanjang jalan utama telah berubah menjadi kafe dan toko.

Selain itu, sejak dulu, Kanazawa juga terkenal dengan pengrajin lembaran daun emas (gold leaf). Sekarang, para pengrajin telah memodifikasi emas menjadi berbagai macam suvenir.

Bahan emas juga digunakan sebagai bahan makanan di daerah Kanazawa. Salah satunya adalah es krim dengan lapisan emas. Es krim ini banyak ditawarkan di kios-kios yang ada di Higashi Chaya, misalnya di kios Hakuichi.

Ingin mencicipi kuliner yang lebih berat? Anda bisa mengunjungi toko Kagafu Fumuroya yang menawarkan beragam pilihan fu atau gluten tepung terigu.

Fu merupakan makanan tradisional Jepang yang biasanya digunakan dalam hidangan rebusan, seperti sup miso. Namun, saat ini, sudah banyak fu yang divariasikan sebagai makanan penutup.

Masakan Kaga juga bisa menjadi alternatif pilihan lainnya. Masakan ini biasa disajikan dalam bentuk set, mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup.

Kanazawa juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil makanan laut atau seafood segar. Anda bisa mampir ke Pasar Omicho untuk mencicipi seafood lokal yang terkenal. Kepiting salju dan udang manis bisa menjadi pilihan terbaik. Sebab, panganan ini hanya bisa dinikmati pada musim dingin.

Berkunjung ke Kanazawa belum terasa lengkap tanpa berfoto di Gerbang Tsuzumi-mon di depan Stasiun Kanazawa. Gerbang ini dibangun dengan desain taiko yang merupakan simbol stasiun kota Kanazawa.

Gerbang Tsuzumi-mon di depan Stasiun Kanazawa yang berbentuk taiko (drum). Dok: Central Japan Tourism Gerbang Tsuzumi-mon di depan Stasiun Kanazawa yang berbentuk taiko (drum). Dok: Central Japan Tourism

Adapun taiko merupakan sejenis drum yang digunakan dalam seni pertunjukan tradisional Jepang. Pada malam hari, Gerbang Tsuzumi-mon diberi pencahayaan sehingga membuat suasana lebih dramatis untuk berfoto.

Hari ketiga

Puas berkeliling Kanazawa, pada hari ketiga Anda bisa menjelajahi Kota Takaoka dengan kereta Shinkansen Hokuriku yang sudah termasuk di Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass. Terletak di bagian barat Prefektur Toyama, Takaoka merupakan kota terbesar kedua di prefektur tersebut.

Takaoka merupakan kota kelahiran Fujiko F Fujio, pencipta manga dan anime Doraemon yang terkenal di seluruh dunia. Anda bisa menemukan banyak hal bertema Doraemon di sini, seperti Doraemon Tram.

Seperti disebutkan di komik, Doraemon dilahirkan pada 2112. Jadi, untuk memperingati 100 tahun sebelum kelahiran robot kucing ini, jalur kereta Man'yo membuat proyek Doraemon Tram pada 2012.

Bagian luar dan interior di dalam kereta didesain dengan tema Doraemon. Jangan lewatkan kesempatan berpetualang mengelilingi Kota Takaoka bersama Doraemon.

Doreamon Tram di Kota Takaoka, Jepang. Dok: Central Japan Tourism Doreamon Tram di Kota Takaoka, Jepang. Dok: Central Japan Tourism

Tak hanya itu, Anda bisa menemukan Kotak Pos Doraemon bernuansa perunggu di lantai 1 Gedung Stasiun Takaoka. Sebagai informasi, kerajinan perunggu merupakan ikon Kota Toyama. Uniknya, surat yang dikirimkan melalui kotak pos ini ditandai dengan cap Doraemon. Hal ini akan menjadi kenangan unik dari Toyama.

Jika ingin membaca komik Doraemon langsung dari kota kelahiran penciptanya, mampirlah ke Toyama Kirari. Bangunan modern ini memiliki desain unik yang bisa diakses dengan mudah dari stasiun Toyama.

Toyama Kirari memiliki dua fasilitas utama. Pertama, perpustakaan dengan koleksi sekitar 450.000 buku umum dan buku anak-anak. Terdapat pula sejumlah majalah bisnis dan seni. Perlu diketahui, sebagian koleksi buku dan majalah di perpustakaan ini tidak dijual di toko buku.

Kemudian, terdapat fasilitas Glass Art Museum yang dilengkapi dengan kafe. Dengan fasilitas ini, Anda bisa semakin nyaman membaca komik kesayangan.

Destinasi selanjutnya ialah Kuil Zuiryuji. Salah satu Harta Karun Nasional Jepang ini memiliki bentuk bangunan yang cukup unik.

Pasalnya, bagian gerbang utama, aula utama, dan aula Dharma dibangun secara simetris berbaris. Ada pula bangunan tambahan kuil yang juga ditata secara simetris di sebelah kiri dan kanan. Rancangan ini menunjukkan pemandangan arsitektur yang indah dan kuat.

Saat tiba waktu makan siang, Anda bisa berkunjung ke Restoran Yasuragi-an. Di sini, Anda bisa mencicipi masakan Jepang dengan bahan makanan yang dapat dipilih sesuai dengan musim.

Sebagai kenang-kenangan, Anda dapat membuat kerajinan tangan di wilayah Nosaku.

Puas berkeliling kota, sekarang waktunya Anda rileks sejenak di Taman Kanal Fugan Kansui Toyama.

Taman itu dikelilingi kanal sungai yang bisa dicapai dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari Stasiun JR Toyama. Area taman dan jembatan tenmon-kyo diterangi dengan lampu iluminasi pada malam hari.

Sebagai informasi, Toyama terletak di dekat laut dan berlimpah dengan produk makanan laut segar. Jangan lewatkan untuk menikmati bahan-bahan segar yang didatangkan langsung dari laut di salah satu restoran di kota Toyama. Mencicipi sushi asli Toyama wajib hukumnya.

Sushi Toyama dengan bahan segar yang didatangkan langsung dari laut. Dok: Central JapanTourism Sushi Toyama dengan bahan segar yang didatangkan langsung dari laut. Dok: Central JapanTourism

Hari keempat

Saat berwisata ke wilayah Chubu, jangan lewatkan tempat wisata terkenal yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni Shirakawa-go. Dari Toyama, Anda bisa menuju Shirakawa-go dengan menggunakan Nohi Bus yang juga sudah termasuk di Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan. 

Situs itu terkenal dengan rumah tradisional gassho-zukuri yang atapnya dibangun miring guna melindungi bangunan rumah dari salju lebat pada musim dingin. Shirakawa-go menawarkan pemandangan indah dengan pesona berbeda di setiap musim, dari musim semi hingga musim dingin.

Setelah berkeliling Desa Shirakawa-go, Anda bisa mencicipi daging sapi Hida yang dimasak secara tradisional di atas daun hoba dengan hoba miso di Restoran Irori. Restoran ini juga memiliki arsitektur bangunan rumah tradisional gassho-zukuri.

Dari Shirakawa-go, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Takayama dengan Bus Nohi. Meski merupakan kawasan kota tua, Takayama terlihat begitu indah dan terpelihara dengan banyak bangunan dan jalan-jalan rumah yang berusia berabad-abad.

Kawasan Kota Tua Takayama, Jepang. Dok: Central Japan Tourism Kawasan Kota Tua Takayama, Jepang. Dok: Central Japan Tourism

Salah satu jalanan yang terkenal ialah Jalan Sannomachi. Di sini, terdapat banyak rumah tua yang telah diubah menjadi toko suvenir dan kafe.

Anda juga bisa menemukan pabrik atau toko sake yang sudah beroperasi selama berabad-abad di Sannomachi. Keseruan berkeliling kota tua Takayama bisa Anda lanjutkan dengan terus berjalan kaki hingga Dekonaruza. Di sana, Anda bisa menyaksikan pertunjukan drum live dan pertunjukan tradisional Jepang lainnya.

Berkunjung ke suatu daerah kurang bermakna tanpa merasakan aktivitas penduduk setempat. Oleh sebab itu, mampirlah ke pasar tradisional Asaichi yang terletak di Kota Takayama. Di sini, Anda bisa mencicipi masakan Hida sembari berinteraksi hangat dengan penduduk lokal.

Kemudian, Anda bisa berkunjung ke Hida-Furukawa yang terletak di pinggiran kota. Bangunan berdinding batu merupakan ciri khas kota ini.

Anda juga bisa berfoto di bekas gudang besar yang berdinding putih dengan kanal Sungai Seto mengalir jernih di sekelilingnya. Pada bulan April sampai November, Anda bisa melihat ribuan ikan koi berwarna-warni berenang di sepanjang kanal.

Sambil berjalan-jalan, Anda akan menemukan banyak toko elegan di sini. Salah satunya adalah toko lilin Mishima. Di toko yang sudah berdiri selama ratusan tahun ini, Anda bisa melihat proses pembuatan lilin tradisional Jepang yang telah dilakukan sejak zaman Edo.

Toko lilin Mishima di Kota Takayama, Jepang. Dok: Central Japan Tourism Toko lilin Mishima di Kota Takayama, Jepang. Dok: Central Japan Tourism

Sebelum kembali ke Indonesia pada keesokan harinya melalui Bandara Internasional Kansai, Anda harus transit dulu di Kanazawa dari Hida-Furukawa

Untuk memudahkan perjalanan wisata Anda selama empat hari di Chubu, pilihlah hotel yang lokasinya dekat dengan stasiun. Dengan begitu, Anda bisa menitipkan barang bawaan sebelum mulai berkeliling.

Selain itu, Anda bisa menggunakan fasilitas loker di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Takayama, Takaoka, dan Kanazawa. Fasilitas ini juga tersedia di Terminal Bus Shirakawago.

Anda bisa berwisata dengan tenang karena semua fasilitas wisata yang ada di Kanazawa menerapkan protokol kesehatan yang berlaku sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Informasi lengkap mengenai wisata Chubu bisa Anda dapatkan di Central Japan Travel Fair -GOES VIRTUAL. Sementara, untuk panduan mengenai JR Takayama – Hokuriku PASS dapat Anda temukan di tautan berikut https://bit.ly/2ZNGhJ8.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com