Advertorial

Liburan ke Prefektur Aichi, Ini Deretan Kuliner yang Wajib Kamu Cicipi!

Kompas.com - 26/03/2021, 18:11 WIB

KOMPAS.com - Saat berwisata ke suatu negara, mencicipi kuliner setempat merupakan sebuah keistimewaan dan kebahagiaan tersendiri. Tak terkecuali ketika berlibur ke Jepang.

Di Negeri Matahari Terbit, salah satu daerah yang kaya akan jenis makanan lokal adalah Prefektur Aichi.

Prefektur tersebut merupakan daerah yang berada di golden route. Karenanya, tak sulit menemukan restoran atau kedai yang menjual kuliner khas wilayah itu.

Sebagai informasi, golden route merupakan rute wisata paling populer di kalangan wisatawan di Jepang. Beberapa kota yang masuk dalam rute ini adalah Tokyo, Hakone, Kyoto, Nara, dan Osaka.

Di Aichi, sejumlah restoran menyediakan makanan halal untuk para wisatawan muslim. Dengan begitu, pelancong yang beragama Islam tak perlu khawatir saat menyantap kuliner di sana.

Jika kamu berminat mengunjungi Jepang setelah pandemi Covid-19 berlalu, berikut makanan lokal di Aichi yang patut dicoba.

Miso Nikomi Udon

Miso Nikomi UdonDok. TIJ Relasi Indonesia Miso Nikomi Udon

Salah satu makanan lokal yang wajib dicoba saat berwisata musim dingin ke Jepang adalah Miso Nikomi Udon. Sajian ini berupa udon kenyal yang dikombinasikan dengan kuah berbahan miso. Menu ini merupakan makanan standar bagi wisatawan muslim.

Perpaduan kuah miso dan bahan lain, seperti kamaboko dan daun bawang, dimasak dengan api kecil menggunakan mangkuk tanah liat ( clay pot). Hasilnya, semangkuk udon dengan karakter kuah sup kental dan kaya akan rasa.

Meski dapat dinikmati kapan saja, Miso Nikomi Udon akan terasa lebih lezat bila disantap ketika musim dingin. Pasalnya, makanan ini mampu menghangatkan suhu tubuh yang kedinginan.

Hitsumabushi

HitsumabushiDok. TIJ Relasi Indonesia Hitsumabushi

Masakan berbahan dasar ikan sidat (unagi) saat ini tengah populer di Asia. Sejumlah restoran di Indonesia pun menyajikan masakan ini. Namun, belum banyak yang tahu mengenai Hitsumabushi.

Di Jepang, Hitsumabushi adalah hidangan yang memiliki sejarah lebih dari 50 tahun. Makanan ini merupakan salah satu makanan wajib yang patut dicoba di Prefektur Aichi.

Hidangan tersebut terdiri dari nasi, ikan sidat, dan tare atau saus kental. Saat disajikan, umumnya saus akan dioleskan pada sidat terlebih dahulu sebelum dicampur dengan nasi.

Selain itu, sidat juga dipadukan dengan kuah kaldu sehingga dapat menyerap saus lebih kuat. Minyak dari daging sidat pun membuat hidangan ini terasa lebih gurih saat disantap.

Terdapat tiga cara untuk menyantap makanan ini. Pertama, langsung memakan semua hidangan Hitsumabushi di mangkuk. Kedua, disantap bersama daun bawang dan sedikit wasabi.

Ketiga, menyantap ala chazuke (nasi berkuah), yakni dengan menambahkan kuah dan bumbu. Kamu bisa menikmati Hitsumabushi dengan cara makan favoritmu.

Makanan lokal tersebut pasti akan disukai pecinta unagi, termasuk kamu yang baru mencobanya pertama kali.

Nagoya Cochin Oyakodon

OyakodonDok. Photo AC Oyakodon

Oyakodon adalah makanan yang berasal dari Ningyocho, Tokyo. Namun, seiring waktu berjalan, makanan ini terus berkembang dan melahirkan versi baru. Salah satunya adalah Oyakodon khas Prefektur Aichi yang menggunakan telur ayam Nagoya Cochin.

Nagoya Cochin merupakan ras ayam terkenal dari Prefektur Aichi yang telah dikembangkan sejak era Meiji sekitar 160 tahun lalu.

Nagoya Cochin Oyakodon memiliki tekstur yang sedikit berminyak. Hidangan telur dicampur dengan kecap asin dan kuah kaldu.

Selain itu, tekstur nasi dari beras yang pulen dan lengket khas beras Aichi membuat makanan ini terlihat menggiurkan.

Untuk kamu yang ingin menikmati makanan khas Aichi, kamu wajib mencoba Nagoya Cochin Oyakodon.

Itulah tiga makanan lokal dari Prefektur Aichi. Semoga kehadiran kuliner tersebut semakin memperkaya pengalaman wisata kamu di sana.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Prefektur Aichi, silakan kunjungi situs web https://jepangsekarangselamanya.com/prefekturaichi.

Dalam situs tersebut juga tersedia informasi mengenai wisata era new normal sebagai referensi kamu untuk perjalanan ke Jepang setelah pandemi membaik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com