Advertorial

Ingin Raup Cuan lewat Bisnis Ekspor? Pahami Lima Tips Berikut

Kompas.com - 14/04/2021, 20:47 WIB

KOMPAS.com – Banyak cara dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis. Salah satunya adalah dengan memperlebar pangsa pasar hingga ke luar negeri atau menjadi eksportir.

Apalagi, bila bisnis Anda bergerak di 10 produk unggulan ekspor Indonesia, peluang untuk berkembang lewat bisnis makin terbuka.

Adapun kesepuluh produk unggulan Indonesia berdasarkan data dari Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) ialah udang, kopi, minyak kelapa sawit, kakao, karet dan produk karet, tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, elektronika, komponen kendaraan bermotor, dan furnitur.

Melakukan ekspor produk memang bukan hal yang mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit. Sebelum terjunke bisnis ekspor, sebaiknya Anda mengikuti beberapa tips berikut.

1. Perhatikan kualitas produk

Setelah memutuskan produk yang akan diekspor, pastikan produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan sesuai standar ekspor. Pasalnya, setiap produk ekspor memiliki standar masing-masing yang diterapkan oleh negara pengimpor.

Supaya lebih mudah untuk menentukan strategi pemasaran, Anda baiknya juga menentukan terlebih dahulu negara yang akan menjadi tujuan ekspor. Anda bisa mencari informasi negara yang membutuhkan produk Anda di Kemendag.

Selain itu, siapkan juga produk contoh untuk diberikan kepada calon konsumen yang tertarik dengan produk Anda. Dengan begitu, konsumen akan yakin untuk bekerja sama dengan Anda.

2. Mudah ditemukan

Daftarkan perusahaan Anda di situs Export Directory. Dengan terdaftar di situs tersebut, calon konsumen dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah menemukan produk Anda.

Selain itu, miliki juga situs web yang memuat produk Anda. Di dalam situs tersebut, Anda dapat mencantumkan katalog produk, cara pengiriman contoh produk, dan cara menghubungi perusahaan.

3. Ketahui regulasi ekspor produk

Setiap negara memiliki kebijakan dan aturan masing-masing mengenai barang yang akan masuk ke negaranya. Pelajari regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor.

Anda bisa mendapatkan informasi mengenai tarif, peraturan negara tujuan, persyaratan, dan ketentuan asal barang melalui situs Kemendag. Anda juga dapat mempelajari hal tersebut dengan mengikuti pelatihan ekspor impor yang diadakan oleh PPEI Kemendag.

4. Perluas jaringan bisnis

Selanjutnya, untuk memperluas jaringan bisnis, Anda bisa mengikuti pameran atau seminar yang berkaitan dengan ekspor dan impor. Dengan mengikuti pameran atau seminar, Anda dapat

memperkenalkan produk kepada importir yang hadir sehingga membuka peluang baru untuk mendapatkan pesanan.

Anda juga akan mendapatkan ilmu baru dengan bertemu sesama pengusaha ekspor impor. Pengalaman dari mereka akan menjadi pelajaran berharga bagi perkembangan bisnis Anda.

Tak hanya itu, Anda juga dapat mengikuti program-program yang diadakan oleh Kemendag dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Dua kementerian ini memiliki program yang dapat membantu para pengusaha industri agar dapat melakukan ekspor ke luar negeri.

Kemenperin memiliki coaching program untuk pendampingan ekspor impor, training, dan juga trade fair.

Sementara itu, Kemendag memiliki pelatihan melalui PPEI dan program dari Direktorat Jenderal Pengembangan ekspor Nasional (DJPEN), yaitu Misi Dagang.

Untuk diketahui, Misi Dagang merupakan kegiatan yang mempertemukan pembeli asing dari luar negeri dengan pengekspor yang berasal dari Indonesia. Pertemuan ini dikemas dalam bentuk government to business (G2B) atau business to business (B2B). Tujuannya, agar terjadi kesepakatan kerja sama antara kedua belah pihak.

5. Pilih transaksi ekspor yang tepercaya

Terjun ke bisnis ekspor membuat Anda berhubungan dengan transaksi remittance (remitansi) atau kegiatan mentransfer valuta asing (valas) ke luar negeri atau sebaliknya.

Karena arus uang keluar masuk di bisnis ekspor tidaklah sedikit, Anda membutuhkan bank yang memberikan rate valas kompetitif. Pasalnya, besar kecilnya rate sangat memengaruhi dana yang akan dikirim atau dikirim.

Salah satu bank yang menawarkan rate valas terkini dan kompetitif adalah digibank by DBS. Bank digital tersebut memberikan gratis biaya remitansi ke lebih dari 20 negara dengan tujuh mata uang asing, antara lain USD, SGD, AUD, EUR, HKD, CAD, dan GBP.

Dengan menggunakan aplikasi digibank by DBS mengirim uang ke luar negeri semakin mudah hanya melalui smartphone Anda.

Caranya pun mudah. Setelah masuk dan login pada aplikasi digibank by DBS, pilih menu “Transfer”, lalu klik “Transfer Valas”. Kemudian, klik “Tambah penerima” dan ikuti petunjuk berikutnya.

Selanjutnya, pilih negara yang dituju, lalu pilih mata uang. Pilih juga bank penerima dan masukan detail penerima. Terakhir, masukan jumlah yang akan dikirimkan lalu klik “Lanjut” dan selesaikan transaksi Anda.

Kiriman uang ke luar negeri menggunakan aplikasi digibank by DBS bisa sampai di hari yang sama, selama Anda tidak melakukan transfer melewati batas waktu yang ditentukan.

Untuk diketahui, setiap negara memiliki batas waktu transfer yang berbeda-beda. Jadi, pastikan untuk mengecek batas transfer di negara tempat penerima berada agar uang dapat sampai di hari yang sama.

Dengan aplikasi digibank by DBS, kirim uang ke luar negeri tidak perlu datang ke cabang. Anda pun dapat melakukan semua transaksi dapat dilakukan 24 jam selama tujuh hari di aplikasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com