KOMPAS.com – Sampai dengan triwulan I 2021, pembangunan Proyek Maritime Tower oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) atau IPC mencapai 67,5 persen.
Gedung perkantoran yang diproyeksikan menjadi ikon Jakarta Utara itu ditargetkan selesai dan siap beroperasi pada semester II 2021.
Adapun pengerjaan pembangunan Maritime Tower dipercayakan pada anak perusahaan IPC, yaitu PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI).
Untuk diketahui, PT PPI bermitra dengan PT PP Properti Terbuka (Tbk) membentuk anak usaha, yakni PT Menara Maritim Indonesia (MMI). Perusahaan ini mengembangkan usaha di bidang properti. Dalam hal ini, PT MMI berperan sebagai pengembang sekaligus pengelola gedung Maritime Tower.
Kemudian, PT PPI mengambil alih saham PT PP Properti Terbuka sebesar 21,13 persen melalui penandatanganan akta jual beli pada Jumat (16/4/2021). Dengan demikian, PT PPI kini memiliki 100 persen saham PT MMI yang semula sebesar 78,87 persen.
EVP Sekretariat Perusahaan IPC Ari Santoso mengatakan, pengambilalihan saham tersebut merupakan bagian dari penyelesaian proyek strategis Maritime Tower milik IPC.
“Melalui akuisisi saham, diharapkan IPC melalui PT PPI memiliki hak penuh dalam menentukan arah pengembangan dan implementasi kebijakan strategis secara optimal terkait PT MMI,” ujar Ari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Sebagai informasi, Maritime Tower yang dibangun di area seluas 1,5 hektare (ha) akan difungsikan sebagai one-stop service ekosistem jasa kepelabuhanan dan logistik.
Area perkantoran Maritime Tower berada di lokasi strategis dan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaku bisnis kepelabuhanan dan logistik.