Advertorial

Koneksi Wireless Bermasalah dan Mengganggu Kerja? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 04/05/2021, 11:05 WIB

KOMPAS.com – Koneksi Wi-Fi atau jaringan nirkabel yang bermasalah dapat mengganggu aktivitas bekerja atau belajar. Pasalnya, koneksi internet merupakan perangkat wajib penunjang work from home (WFH).

Penyebab gangguan koneksi internet Wi-Fi bermacam-macam, salah satunya jumlah perangkat Wi-Fi yang banyak dalam satu lokasi. Hal ini dapat menyebabkan interferensi sinyal dan menyebabkan koneksi terganggu.

Untuk diketahui, jaringan Wi-Fi beroperasi menggunakan frekuensi radio. Frekuensi ini terbagi menjadi dua berdasarkan standar internasional yang dikembangkan oleh organisasi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), yaitu 2,4 gigahertz (Ghz) dan 5 Ghz.

Kemudian, IEEE melakukan standardisasi jaringan nirkabel berupa kode untuk menentukan wireless local area network (WLAN) berbasis nirkabel atau Wi-Fi. Kode yang ditetapkan IEEE adalah 802.11.

Merujuk pada standar IEEE 802.11, koneksi nirkabel telah mengalami banyak perubahan khususnya terkait kecepatan, sejak pertama kali diperkenalkan pada 1999. Perubahan tersebut di antaranya adalah 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n, 802.11ac, dan 802.11ax.

Pada 1999, kode 802.11a menggunakan frekuensi 5 Ghz dengan kecepatan transfer 54 megabyte per second (Mbps).

Selanjutnya, pada 2013, IEEE 802.11ac atau Wi-Fi 6 diperkenalkan. Jaringan nirkabel ini memiliki peningkatan kecepatan cukup pesat. Hal ini dibuktikan dengan meluasnya kanal pada pita 5 Ghz menjadi 80 atau 160 megahertz (Mhz) dibandingkan jaringan Wi-FI sebelumnya yang hanya 40 Mhz.

Selain itu, modulasi tingkat tinggi mencapai 256-Quadrature Amplitude Modulation (QAM) vs 64-QAM dan penambahan Multi-User MIMO (MU-MIMO)

Tidak sampai di situ, IEEE kembali mengeluarkan kode 802.11ac yang dipasarkan dengan nama Wi-Fi 6 berfrekuensi 2,4 Ghz dan 5 Ghz oleh Wi-Fi Alliance. Jaringan Wi-Fi dengan kode tersebut memiliki tingkat efisiensi tinggi dan peningkatan kecepatan data hingga 500 persen jika dibandingkan Wi-Fi dengan kode 802.11ac.

Pada frekuensi 2,4 Ghz, jaringan nirkabel memiliki beberapa ciri yang jelas, di antaranya bekerja dengan tiga kanal tanpa overlapping, standar wireless berada di kode B, G, dan N, jangkauan jaringannya lebih luas, serta tingkat gangguannya lebih tinggi.

Sementara, pada frekuensi 5,8 Ghz, jaringan nirkabel memiliki kanal yang lebih banyak, yaitu 23 kanal non-overlapping. Selain itu, frekuensi ini memiliki standar kode wireless berupa A, N, dan AC, jangkauannya lebih kecil, gangguan lebih sedikit, dan kecepatan transfer datanya lebih besar.

Umumnya, gangguan jaringan Wi-Fi terjadi karena salah menentukan kanal dan penempatan access point (AP)Kesalahan tersebut menyebabkan interferensi antar-AP. Hal ini dapat menyebabkan kekuatan sinyal tidak maksimal.

AWC-CB dan TQ5403 Allied Telesis menyediakan LAN nirkabel terbaik untuk koneksi tanpa batas dan aplikasi penanganan data secara cepat atau besar tanpa tambahan biaya operasional. Dok. Allied Telesis AWC-CB dan TQ5403 Allied Telesis menyediakan LAN nirkabel terbaik untuk koneksi tanpa batas dan aplikasi penanganan data secara cepat atau besar tanpa tambahan biaya operasional.

Solusi atasi jaringan Wi-Fi

Untuk mengatasi masalah tersebut, pengguna bisa memakai perangkat Wi-Fi yang memiliki AP hybrid. Jaringannirkabel ini menerapkan solusi WLAN dengan multisaluran, saluran tunggal secara bersamaan, dan mengoptimalkan kinerja Wi-Fi dengan pengelolaan jaringan secara automasi.

Salah satu perusahaan teknologi yang menyediakan perangkat Hybrid Wi-Fi adalah Allied Telesis. Perusahaan global ini berfokus pada jasa penyediaan solusi jaringan kabel atau wired dan nirkabel atau wireless.

Perangkat AP Hybrid milik Allied Telesis mampu mengatasi sistem Wi-Fi yang bekerja secara bersamaan pada pemakaian kanal tunggal dan multikanal pada satu perangkat AP.

Dengan demikian, perangkat tersebut dapat secara bersamaan mendukung arsitektur kanal tunggal dan multikanal atau hybrid.

Allied Telesis juga menyediakan produk berupa perangkat keras dan perangkat lunak untuk membantu pengguna membangun solusi pertukaran data yang aman, kaya akan fitur, dan dapat diskalakan.

Melalui perangkat lunaknya, pengguna dapat dengan leluasa mendesain berbagai arsitektur nirkabel, mengurangi kompleksitas, dan mengurangi biaya infrastruktur.

Senior Vice President Global Marketing Allied Telesis Seiichiro Sato mengatakan, pertumbuhan pemakai menuntut koneksi Wi-Fi dengan bandwidth tinggi, baik untuk mengakses aplikasi bisnis, hiburan, maupun gaming.

“Hal tersebut akan menekan jaringan nirkabel tradisional dan memaksa manajer teknologi informasi (TI) untuk terus mengevaluasi kembali kinerja dan kapabilitas jaringan mereka,” kata Seiichiro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Seiichiro pun menjelaskan, daripada memutuskan antara satu protokol dan yang lain, manajer TI dapat menerapkan keduanya secara bersamaan.

“Melalui sistem nirkabel yang terbaru, mereka dapat menerapkan kedua protokol secara bersamaan pada satu AP dan kapasitas jaringan yang optimal. Dengan begitu, (perusahaan) dapat memaksimalkan investasi jaringan nirkabel,” ujarnya.

Adapun saat ini, mayoritas jaringan Wi-Fi tradisional menggunakan arsitektur multichannel architecture (MCA) atau multikanal. Pada arsitektur ini, AP bisa beroperasi secara optimal meski berdekatan satu sama lain

Sementara, arsitektur kanal tunggal atau single channel architecture (SCA) yang sering disebut sebagai Channel Blanket memungkinkan semua AP beroperasi pada kanal yang sama. Pada kanal arsitektur tunggal ini, terdapat pengendali cerdas disematkan untuk mengelola mekanisme akses perangkat.

Teknologi Channel Blanket sudah diakui kemampuannya dalam menangani pengguna untuk melihat jaringan sebagai satu AP besar dengan roaming tanpa batas. Sementara, untuk manfaat lainnya, pengguna memiliki kompatibilitas nirkabel dan instalasi AP yang bebas interferensi.

Pada sistem nirkabel yang ditawarkan Allied Telesis, sistem nirkabel hybrid akan menyertakan pengendali perangkat lunak SCA yang disebut AWC Channel Blanket (AWC-CB).

Teknologi yang dipatenkan oleh Allied Telesis tersebut akan mendukung moda SC dan MCA secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu pengontrol.

AWC-CB dan TQ5403 Allied Telesis menyediakan LAN nirkabel terbaik untuk koneksi tanpa batas dan aplikasi penanganan data secara cepat atau besar tanpa tambahan biaya operasional. Perangkat tersebut juga menyediakan fitur Software Defined Networking (SDN) atau OpenFlow.

Dengan keuntungan tersebut, biaya investasi untuk membangun jaringan nirkabel pun dapat berkurang.

Pengendali wireless AWC Allied Telesis juga memiliki kemampuan yang dapat menghitung power atau daya dari setiap AP secara otomatis dan pengaturan kanal secara berkala.

Kemampuan kanal tersebut diperoleh AWC dari melihat dan mempelajari lingkungan tempat AP berada. Hal ini mempermudah sekaligus meminimalkan usaha penempatan perangkat.

Sebagai informasi, selain teknologi jaringan nirkabel, Allied Telesis juga memiliki teknologi jaringan berbasis kabel yang cukup unik dengan teknologi Autonomous Management Framework (AMF). Teknologi ini dapat membantu para pelanggan dalam mengelola infrastruktur jaringan.

Untuk mengetahui solusi lebih lanjut maupun mencoba fitur dari Allied Telesis, Anda bisa menghubungi surat elektronik sales-indo@alliedtelesis.com atau dengan mengunjungi website www.alliedtelesis.com.

Selain itu, Anda juga dapat mengikuti rangkaian webinar yang diselenggarakan oleh Allied Telesis. Berikut jadwal, topik, dan link pendaftaran webinar tersebut.

Course 5

Rabu, 5 Mei 2021, pukul 12:00 PM Singapura (UTC+8)

Topik: Integrated Automation, Visual Management

Link pendaftaran: https://zoom.us/webinar/register/WN_DohrFc1uRpSrdQa0Bnlzcg

Course 6

Jumat, 14 Mei 2021, pukul 12:00 PM Singapura (UTC+8)

Topik: Secure Enterprise SDN

Link pendaftaran: https://zoom.us/webinar/register/WN_YdpcaIJgTg2Y7KyqqkF0lQ

Course 7

Selasa, 25 Mei 2021, pukul 12:00 PM Singapura (UTC+8)

Topik: Introducing Solution Brochures

Link pendaftaran: https://zoom.us/webinar/register/WN_yc-x72yMRIWwEI-Kgq8wmA

Course 8

Selasa, 1 Juni 2021, pukul 12:00 PM Singapura (UTC+8)

Topik: Wireless Access Point Selection

Link pendaftaran: https://zoom.us/webinar/register/WN_FCKUt_VhSvu3zrFrB7Ne9Q

Course 9

Jumat, 11 Juni 2021, pukul 12:00 PM Singapura (UTC+8)

Topik: Switch Product Selection

Link pendaftaran: https://zoom.us/webinar/register/WN_t5YocuM6S5ykP7DKdrrrtQ

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau