Advertorial

Dukung Ekspor Tanaman Hias, BNI Salurkan KUR bagi Petani

Kompas.com - 07/05/2021, 16:40 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (BNI) semakin memperluas dukungan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai bidang industri. Tujuannya, agar mereka mampu meningkatkan kapasitas bisnis hingga menembus pasar ekspor.

Kali ini, BNI melirik UMKM pengembang tanaman hias untuk mendapatkan dukungan finansial berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Langkah tersebut merupakan terobosan baru perbankan untuk mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing UMKM sektor tanaman hias di pasar global. Dengan begitu, petani pengembang florikultura turut membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Untuk mendukung upaya itu, BNI bekerja sama dengan salah satu perusahaan eksportir tanaman, CV Minaqu, guna menyalurkan KUR kepada petani florikultura yang berorientasi ekspor.

Kerja sama itu diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi florikultura Indonesia agar semakin dilirik dunia internasional dan menjadi salah satu produk unggulan ekspor.

Untuk diketahui, budidaya florikultura merupakan salah satu bidang usaha yang menjanjikan.

Terbukti, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor florikultura dan benih sayuran dari 25 perusahaan eksportir ke 28 negara.

Acara pelepasan ekspor itu dilaksanakan di Jungle Fest, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Acara ini merupakan komitmen pemerintah dalam mendukung program ekspor komoditas florikultura dan hortikultura.

Dalam rangkaian acara tersebut dilakukan pula penyerahan KUR BNI secara simbolis kepada 100 petani binaan CV Minaqu oleh Menko Perekonomian dan Menteri Pertanian.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, selain memberikan dukungan permodalan melalui KUR, BNI juga berperan dalam membangun ekosistem pertanian florikultura dengan membentuk jaringan serta pendampingan terhadap UKM serta korporasi.

Pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani tersebut dilakukan agar dapat menjadi hub dalam jaring ekosistem yang ada.

“BNI juga mengaktifkan collection agent serta fungsi Agen46 (agen laku pandai) untuk menjadikan transaksi keuangan sebagai suatu close loop system,” ujar Sis dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (7/5/2021).

Pada kesempatan yang sama, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pelepasan ekspor florikultura tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa.

“Saat ini, preferensi pasar internasional mulai berubah ke arah tanaman tropis. Kondisi tersebut tentu memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri karena potensi pengembangan tanaman hias tropis di Indonesia sangat tinggi,” terang Syahrul.

Untuk diketahui, Indonesia memiliki berbagai tanaman hias yang sangat khas. Tanaman-tanaman hias khas Indonesia ini ternyata dibutuhkan dan diminati di seluruh negara, seperti Jepang, di Asia, Saudi Arabia dan jazirah Arab lainnya, Inggris, Eropa, maupun di benua Amerika.

Dengan terbukanya akses pasar ekspor, posisi tawar petani tanaman hias semakin kuat dan menjadi solusi ekonomi di tengah pandemi saat ini.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil dan Program BNI Bambang Setyatmojo menjelaskan, realisasi KUR di sektor pertanian yang telah disalurkan selama 2021 hingga April mencapai Rp 2,7 triliun. Jumlah tersebut disalurkan kepada 67.000 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia.

 “Harapannya, meski di tengah pandemi, BNI semakin giat mendorong UMKM Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan ekspor demi mendukung pemulihan ekonomi nasional yang semakin bertumbuh,” ujar Bambang.

Sebagai informasi, acara pelepasan ekspor tanaman hias juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com