Advertorial

Tingkatkan Layanan Perbankan Digital, BNI Lakukan Pemetaan Ulang Outlet Perbankan

Kompas.com - 12/05/2021, 15:43 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Negara Indonesia (BNI) memperkuat layanan perbankan dengan melakukan transformasi digital. Berbagai channel elektronik dihadirkan BNI, mulai dari BNI Mobile Banking, jaringan digital branches yang termasuk Agen46, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), SMS banking, internet banking, hingga consumer relationship management (CRM).

Tak hanya bagi segmen nasabah individu, BNI juga menghadirkan kemudahan bagi nasabah perusahaan untuk bertransaksi lewat aplikasi BNI Direct. Ekosistem digital BNI juga semakin unggul dengan tersedianya layanan application programming interface (API). Transformasi digital tersebut dilakukan BNI untuk membuat layanan perbankan semakin cepat, ringkas, dan aman.

Namun, untuk mendukung proses peralihan dari layanan di outlet ke channel digital, BNI perlu melakukan pemetaan ulang jaringan kantor cabang yang dimiliki.

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, dalam proses pemetaan tersebut akan ada kemungkinan pembukaan, penutupan, dan relokasi outlet yang didasari oleh beberapa faktor, yaitu perkembangan layanan digital, kebutuhan nasabah, kondisi bisnis, dan rencana jangka panjang perusahaan.

Pemetaan ulang juga termasuk konversi outlet perbankan konvensional menjadi syariah. Saat ini, konversi sudah dilakukan di Aceh dengan mengimplementasikan Qanun Lembaga Keuangan Syariah terhadap tujuh outlet konvensional BNI.

Mucharom menambahkan, agar lebih efisien dan optimal, BNI juga akan menggabungkan cabang pembantu atau outlet payment point yang lokasinya berdekatan.

"Pemetaan ulang tersebut akan menjadi dasar BNI dalam menetapkan strategi bisnis, termasuk dalam penetapan layanan di outlet,” ujar Mucharom dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (12/5/2021).

Menurutnya, penutupan outlet juga tidak akan mengurangi layanan BNI, baik bagi nasabah eksisting maupun masyarakat umum. Justru, kebutuhan nasabah dapat terlayani dengan lebih baik. Ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nasabah, baik individu maupun perseroan, akan lebih ringkas melalui aplikasi BNI mobile banking, mesin BNI Sonic, ATM, maupun CRM BNI.

Selain itu, imbuh Mucharom, BNI menambah fitur-fitur baru pada aplikasi BNI mobile banking dan BNI Direct, serta layanan e-channel lainnya.

"Intinya, kebutuhan nasabah dapat dilayani dengan kapabilitas digital BNI yang semakin baik," terangnya.

Sebagai informasi, hingga Maret 2021, total jaringan kantor BNI di Indonesia telah mencapai 2.233 outlet. Adapun optimalisasi jaringan kantor dan shifting layanan ke digital dapat menciptakan efisiensi dari sisi biaya.

Terkait sumber daya manusia yang saat ini melayani di outlet BNI, Mucharom memastikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja. Bagi karyawan yang outlet-nya ditutup, akan dipindah tugaskan ke outlet terdekat, atau dialihfungsikan (switching) sesuai kompetensi.

Sementara, penutupan (administrasi) karena implementasi Qanun, lanjut Mucharom, juga tidak akan memengaruhi SDM BNI.

"Penutupan outlet tersebut bisa berupa cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, dan payment point. Dengan demikian, tidak ada satu pun karyawan yang di-PHK karena hal ini," tegasnya.

Pertumbuhan kinerja Agen46

Hingga April 2021, kinerja Agen Lakupandai BNI atau disebut Agen46 menunjukkan pertumbuhan positif di sejumlah indikator.

Dari sisi jumlah Agen46, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 18,15 persen year on year (YoY). Pada April 2021, BNI memiliki 156.560 Agen46. Jumlahnya meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada April 2020 jumlah Agen46 tercatat sebanyak 132.422 agen.

Tak hanya itu, Agen46 juga aktif menjadi sumber dana pihak ketiga (DPK) operasional. Terbukti, DPK operasional yang berhasil dihimpun pada April 2021 tumbuh 44,8 persen sebesar Rp 1,81 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan periode April 2020 sebesar Rp 1,25 triliun.

Selanjutnya, Agen46 juga telah menghimpun Dana DPK BNI Pandai (Tabungan BSA) yang pada April 2021 tumbuh 10,29 persen YoY, yaitu sebesar Rp 181 miliar. Dana ini meningkat dibandingkan April 2020 sebesar Rp 164,1 miliar.

Demikian pula kinerja operasional agen yang tergambar melalui FBI. Nilai FBI yang dihimpun dari operasional pelayanan Agen46 di seluruh Indonesia meningkat 14,83 persen YoY pada April 2021, menjadi sebesar Rp 19,51 miliar. Pada April 2020, nilai FBI tercatat sebesar Rp 16,99 miliar.

Kinerja positif tersebut menunjukkan bahwa konsep branchless banking yang ditanamkan di setiap Agen46 berhasil menyentuh tiga target utama pengembangan agen-agen Lakupandai yang digagas OJK, yaitu menyentuh masyarakat unbanked, sukses inklusi keuangan, dan sukses literasi keuangan.

Mucharom mengatakan, BNI melihat masih terdapat ruang untuk pengembangan layanan, operasional, maupun kinerja bisnis Agen46 ke depan.

“Hal itu antara lain karena percepatan transformasi digital yang tengah kami lakukan saat ini akan menyentuh Agen46," paparnya.

Layanan digital BNI

Mucharom menambahkan, transaksi digital BNI secara keseluruhan juga tercatat mengalami kenaikan signifikan.

Pada layanan BNI mobile banking, misalnya, hingga kuartal I 2021, jumlah pengguna BNI mobile banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen dibandingkan periode sama pada 2020.

Nilai transaksi mencapai Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2 persen dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun.

Jumlah transaksi dilakukan melalui BNI mobile banking mencapai 95 juta pada kuartal I 2021 atau meningkat 50,4 persen dibandingkan kuartal I 2020 yang mencapai 63 juta transaksi.

Tingginya animo pengguna BNI mobile banking tersebut didorong fitur-fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya, seperti biometric login, pembukaan rekening digital dengan fitur pengenalan wajah (face recognition), peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment.

Berbagai inovasi fitur tersebut direspons positif pengguna BNI mobile banking. Hal ini tercermin dari meningkatnya rating aplikasi BNI mobile banking pada Android Play Store dari 3,6 di Agustus 2020 menjadi 4,9 di Maret 2021.

Sementara itu, peningkatan juga terjadi pada platform digital transactional banking atau BNI Direct yang menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan payment management, collection management, liquidity management, value chain management, hingga open banking solution.

Untuk diketahui, hingga Maret 2021, jumlah nasabah cash management BNI mencapai lebih dari 72 ribu. Jumlah ini meningkat 24 persen dibandingkan 2020 dengan volume transaksi di tiga bulan pertama 2021 mencapai Rp 968 triliun atau meningkat 22,7 persen dibandingkan periode sama pada 2020.

Orientasi bisnis internasional

Sebagai bank berorientasi bisnis internasional, BNI juga hadir dengan beberapa pengembangan, salah satunya adalah Global Transaction Banking.

Adapun pengembangan tersebut memanfaatkan enam kantor cabang luar negeri BNI sebagai tempat advisory, implementasi, dan complaint handling untuk cash management dari Indonesian related companies yang berada di negara-negara tersebut.

Selain itu, BNI juga hadir dengan BNI Trade Online, yaitu pengembangan digital untuk proses trade finance yang telah terintegrasi dengan BNI Direct sebagai layanan cash management BNI.

Lewat layanan tersebut, penyampaian permohonan transaksi trade dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke outlet BNI yang dapat dilakukan di manapun dan kapanpun secara cepat dan mudah.

Tak hanya itu, BNI juga memiliki platform digital lain guna mendukung transaksi online untuk nasabah, seperti Garansi Bank Online dan Financial Supply Chain Management sebagai platform digital untuk proses pada Garansi Bank dan Supply Chain Financing.

Hal itu menegaskan inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital, tidak hanya kepada nasabah ritel, tetapi juga nasabah korporasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang jumlahnya mencapai 83,6 persen dari total kredit disalurkan.

Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI beradal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com